PERTIWI

By Whyunn_

1.3M 133K 6.3K

#Sequel moveon "Kamu itu, pacaran udah kayak baju, Gonta-ganti terus. Kalau gitu terus nikahnya kapan?" -Rain... More

PRAKATA & PENGENALAN
PROLOG
1. Jungkir Balik
2. Permintaan Obachan
3. (Bukan) Soleram
4. Kacau
5. Perasaan Yang Aneh
6. Ajakan Resmi
7. Deep Talk
8. Tim Ghibah
9. See You
10. Senandung Maaf
11. Remuk
12. Masa Lalu
13. Sebuah Penjelasan
14. Kentjan Pertama
THE NASUTION'S
15. Perkumpulan Geng
16. Melangkah Bersama
17. Sehari Bersama Arsa
18. Setelah Hari Ini
19. Kesabaran Kelas Bisnis
20. Turbulensi
21. Rasa Takut
22. Insiden Salah Pegang
23. Perang
24. Romance Without Words
25. Gadis Baik
26. The Day
27. The Day (2)
28. Demi Negara
29. Emoji Hati
30. Sebuah Kesalahan
31. Mengaku Salah
32. Berdua Lebih Baik
33. Menjemput Bahagia
34. Drama Ibu Hamil
EPILOG
UCAPAN TERIMAKASIH

35. Kesedihan Dan Kebahagiaan

38.6K 3.4K 209
By Whyunn_

Jika di trimester pertama kondisi Erina sangat fit saat melakukan penerbangan, tetapi memasuki trimester kedua, Erina mulai merasa mudah lelah. Apalagi perutnya juga mulai membuncit dan kondisinya yang kurang fit karena mengalami mual dan muntah yang hebat.

"Jadi aku resign nya minggu ini Mas?" tanya Erina dengan wajah sendu. Mereka baru saja kembali dari check up rutin dan kondisi Erina tidak disarankan untuk melakukan pekerjaan yang melelahkan.

Jika kondisinya pulih, maka itu akan menjadi kesempatan terakhir Erina untuk melakukan penerbangan. Memikirkan itu membuat Erina sedih. Tentu saja bukan hal yang mudah mengambil keputusan itu. Tetapi demi anak-anaknya Erina harus mengorbankan pekerjaannya. Dia juga telah berjanji untuk resign.

"Kan buat mereka juga, atau mau cuti aja? Biar nanti bisa kerja lagi?" tawar Arsa. Erina menggelengkan kepalanya. Dia mau mengurus anak-anaknya dengan full.

"Mami kalian galau, nak," ucap Arsa mengusap perut Erina yang telah memasuki minggu ke-18.

"Galau banget." Erina segera meraih tisu dan menyeka air matanya. Belum resign saja dia sudah sesedih ini. Berat.

Erina malah semakin terisak, separuh jiwanya ada pada pekerjaannya. Erina sangat mencintai pekerjaannya. Dia memikirkan perjuangannya untuk masuk sekolah penerbangan, bagaimana pertengkarannya dengan Papa dan Opung demi impiannya.

"Loh? Kok makin parah nangis nya?"

Arsa segera meminggirkan mobilnya lalu menenangkan Erina.

"Pasti bakalan kangen banget kerja, Mas." Erina semakin sesegukan. Arsa dengan sabar menyeka air mata Erina.

"Tapi kalau ikhlas, pasti hadiahnya lebih besar lagi lho. Erin bakalan ketemu sama anak-anak. Tapi pilihan ada pada Erin, mau pilih anak-anak tau tetap kerja aja?"

"Pilih anak-anak lah," jawab Erina, ngegas. Arsa tertawa.

"Yaudah kuatin hati Erin, Mas yakin kok Erina itu bisa, kan mau jadi Hot Mommy."

"Hot Mommy apaan," ucap Erina kemudian dia tertawa salah tingkah. Arsa mengecup kening Erina selama beberapa detik.

"Gak usah sedih terus ya."

"Siap Ayah!"

Erina kemudian menyeka air matanya dan menerima botol berisi air mineral pemberian Arsa. Senyuman manis terukir bibirnya. Erina berusaha menguatkan hati untuk melepas pekerjaannya.

🍭

Sejak bangun di pagi hari, Erina berusaha untuk bersikap ceria. Erina harus melakukan yang terbaik di penerbangan terakhirnya dan hari ini akan menjadi hari yang akan dia kenang.

Dengan seragam ungun kebanggaannya, Erina melangkah dengan anggun menuju ruangan yang di khususkan untuk para awak kabin. Tepat saat Erina mendorong pintu, dia terkejut mendapati seluruh pramugari dan pilot yang tidak memiliki jadwal penerbangan berkumpul.

"Happy Last Flight!" koor mereka dengan kompak. Elias melangkah membawakan sebuah kue tart dengan lilin angka '8' yang menyala.

Tanpa sadar Erina menitikan air matanya.

"Ayo tiup lilinnya."

Erina tersenyum lalu dia meniup lilin dan langsung diikuti dengan tepuk tangan yang meriah. Belum selesai sampai di situ, Sativa mengalungkan sebuah sash kemudian layar proyektor tiba-tiba menampilkan sebuah video maker berisi moment dari awal Erina melakukan test di sekolah penerbangan, hingga dia bekerja di maskapai garuda Airlines. Semuanya terangkum dengan rapi.

Lalu terdapat kesan dan pesan dari rekan seangkatan Erina, senior, maupun junior pramugari dan pilot.

"Baiklah, karena ini Last Flight dari salah satu pramugari kita, maka saya akan memberikan penerbangan ke Singapura. Harusnya sih Eropa saja ya? Atau Amerika, tetapi demi menjaga bayi-bayi yang belum lahir itu agar tetap aman, jadi Erina akan ke Singapura," ucap salah satu Pilot senior.

"Nahh, untuk penerbangan khusus bagi Ibu Maitre D'cabin kita, maka yang akan ikut terbang adalah. Sativa, Gayatri, Elias, dan Widya sebagai Pursher."

Formasi itu adalah formasi yang sama saat tragedi mereka di Perth.

"Ayo kembali bekerja, jangan sampai pesawat harus mengalami delay."

Para awak kabin pun bubar setelah melakukan sesi foto bersama dan meneruskan pekerjaan mereka. Elias dan Erina saling berpelukan singkat kemudian segera duduk untuk melakukan briefing.

🍭

Sepertinya hari itu Erina terus mendapatkan kejutan. Belum selesai, saat Erina tiba di hotel, lagi-lagi dia mendapatkan kejutan.

"Happy Baby Moon!"

Erina kembali menangis haru. Mbak Widy menyematkan sash bertuliskan 'Loading 50% to be Hot Mommy' tanpa melepaskan sash yang tadi disematkan Sativa saat mereka di Jakarta.

"Pokoknya, hari ini kita akan liburan singkat bareng bumil sebelum besok balik Jakarta. Jadi lo gak boleh sedih, okay?" ucap Elias sambil menyematkan mahkota kecil di kepala Erina. Erina menganggukkan kepalanya setelah itu mereka melakukan sesi foto bersama.

Setelah mengganti seragam mereka dengan pakaian yang lebih santai, ke-enam pramugari itu memutuskan untuk belanja dan makan siang bersama. Erina bahkan melupakan kesedihannya karena hari ini menjadi penerbangan terakhirnya.

Hari terasa begitu menyenangkan. Malam harinya kejutan kembali hadir dari teman seangkatan Erina yang berbeda maskapai tetapi kebetulan mendapat penerbangan di Singapura juga.

"Yaampun sehat ya para bayik, kita semua sayang sama kamu, sama Mami kamu juga," ucap Abel sambil mengelus perut Erina tiada henti.

"Kok kalian tahu hari ini Flight terakhir gue?" tanya Erina, penasaran.

"Kerjaan si Elias tuh nyebarin di grup angkatan kita."

Erina tidak menyangka masih banyak orang yang sayang dan peduli padanya bahkan sampai membuatnya merasa bahagia.

"Walaupun nanti lo gak kerja lagi, kita tetap ada kok untuk lo. Kan setiap ada pertemuan juga ada perpisahan. Dalam hidup kita juga pasti akan ada hal yang harus dikorbankan untuk mendapat kebahagiaan lainnya."

"Thank you lho, gue sampai speechless," ucap Erina, menyeka air matanya yang kembali luruh.

"Jangan sedih dong."

Mereka saling berpelukan. Walaupun beda maskapai, tetapi Erina yang memang terkenal sangat ramah masih tetap menjalin komunikasi dengan teman sesama pramugarinya.

🍭

Dan tibalah saatnya Erina harus melepaskan pekerjaannya, berpisah dengan rekan sesama awak kabinnya.

Pagi itu hujan turun dengan deras, seolah ikut sedih karena hari ini Erina akan melepaskan seragam kebanggaannya. Saat dia kembali ke Jakarta, Erina kembali disambut dengan hangat.

Erina berdiri untuk menyampaikan kesan dan pesan. Dia tidak akan melupakan dua hari yang membuatnya terus mendapatkan kejutan.

"Terimakasih untuk para rekan, senior, maupun junior yang memberikan warna selama saya mengabdikan diri di maskapai ini. Delapan tahun bukanlah waktu yang singkat tetapi perpisahan kita harus terjadi sekarang. Semoga maskapai ini sukses selalu dan menciptakan para awak kabin yang unggul, saya tidak akan melupakan delapan tahun itu karena selama delapan tahun itu menjadi bagian terbaik dalam hidup saya," ucap Erina, dia menyeka air matanya.

Dua hari ini, Erina terus menangis, jika kemarin dia menangis hari, maka hari ini dia menangis sedih. Erina akan merindukan semua hal tentang maskapai garuda Airlines.

Merindukan bagaimana saat dia menjadi junior, bertemu dengan berbagai macam tingkah penumpang, lalu menjadi Maitre D'cabin hampir satu tahun ini.

"Semoga kita masih bisa dipertemukan walaupun mungkin nanti saya yang akan menjadi penumpang. Lihat aja ya, saya akan menjadi penumpang yang banyak mau."

Ucapan terakhir Erina itu mendapat gelak tawa dari awak kabin. Kemudian tanpa sengaja tatapan Erina bertemu dengan Geo. Erina tersenyum.

"Buat sobat saya sekaligus adik ipar saya yang cakepnya tiada tara tapi masih aja player, semoga bisa serius dengan satu saja pramugari di maskapai kita atau maskapai tetangga juga boleh. Terimakasih karena selama delapan tahun ini lo selalu menjadi pewarna lain di hidup gue."

Geo tersenyum bangga dan mengacungkan jempolnya.

Setelah beberapa patah kata, para awak kabin pun melepas satu anggota kesayangan mereka. Prestasi Erina di Maskapai Garuda Airlines termasuk membanggakan. Erina memiliki jam terbang yang banyak dan tidak pernah menyebabkan masalah selama bekerja di Maskapai terbesar itu.

Walaupun impiannya untuk memakai seragam biru tua belum terwujud, tetapi Erina bangga karena pernah menjadi bagian dari Maskapai Garuda Airlines, pernah menuliskan kenangan bersama maskapai yang membuatnya bisa menggapai impiannya menjadi seorang pramugari.

"Sehat terus ya Eyin, kita akan selalu ingat lo."

"Pokoknya, kita open jastip deh kalau buat bumil kesayangan kita ini."

"Terimakasih semuanya." Erina tersenyum hangat sebelum akhirnya dia pulang ke seseorang yang telah menunggunya dengan sabar.

🍭

Erina benar-benar tidak bisa menjelaskan bagaimana tampilannya saat ini. Setelah pulang dan menangis sambil memeluk seragam kebanggaannya, Erina jatuh tertidur dan saat dia bangun, Erina mendapati matanya yang amat sembab akibat kelamaan menangis.

Tetapi perasaan Erina jauh lebih baik. Sekarang dia akan fokus untuk memikirkan anak-anaknya.

'Mami sayang banget sama kalian. Sehat ya nak.'

Erina mengeluh perutnya dengan gerakan lembut. Erina masih tidak menyangka dia ada di titik ini. Melepaskan pekerjaan yang amat dicintainya dan sebentar lagi akan menjadi ibu dari dua orang makhluk halus.

Tiba-tiba Erina merasakan sebuah gerakan halus dari perutnya. Tubuh Erina menegang.

"MAS! MAS ARSA!" Panggil Erina dengan panik. Arsa yang sedang menyelesaikan pekerjaannya di ruang keluarga bergegas dengan panik mendengar teriakan sang istri.

"Kenapa? Ada apa?" tanya Arsa dengan panik. Erina beranjak dari tempat tidurnya kemudian dia menarik lembut tangan Arsa dan meletakkannya di permukaan perutnya yang membuncit.

"Nak? Ini Ayah kalian yang paling panikan sejagat raya. Say hello dong wahai makhluk halus."

Sebuah gerakan halus kembali terasa. Erina menatap Arsa dengan sorot takjub, begitupun dengan Arsa. Ini pergerakan pertama anak mereka.

"Mas! Mereka gerak, yaampun." Erina senang luar biasa. Dia tersenyum lebar.

"Hey anak-anak Ayah, sehat terus ya biar bisa ketemu sama Ayah dan Mami," ucap Arsa mengelus perut Erina dengan lembut. Pergerakan kembali terasa, kali ini lebih kuat dari sebelumnya.

"Happy?" tanya Arsa. Erina menganggukkan kepalanya. Kesedihannya beberapa jam lalu tergantikan dengan kebahagiaan karena merasakan kehidupan baru di dalam perutnya.

"Beneran ada bayi nya mas. Yaampun, bukan makhluk halus lagi, tapi makhluk hidup."

Arsa tertawa mendengar ucapan Erina. Arsa tidak menyangka dia bisa bersama seseorang yang dia cintai sejak dulu, bahkan wanita itu sedang mengandung buah hatinya.

'Kalian harus tau, nak. Mami kalian sangat sayang pada kalian. Bahkan mengorbankan apa yang menjadi kebahagiaannya demi kalian.'

Kedua calon orangtua itu tersenyum, pancaran kebahagiaan terlihat dari bola mata mereka yang berbinar. Walau harus melewati kesedihan kemarin, tetapi kini berganti dengan kebahagiaan baru. Kebahagiaan yang akan terasa nyata beberapa bulan lagi.

-The End-

🍭

Siap pisah yaa sama cerita ini 😅 akhirnya bisa aku selesaikan. Menjadi cerita pertama yang kelar di tahun 2021

Masih ada epilog kok hehe tenang aja.

Ada satu part  setelah ini dan ekstra part tapi itu akan ada dalam versi cetak (Insya Allah) doakan yaa teman-teman! Aku bacot nya habis publish epilog aja ya!

See you!

Rabu, 6 Januari 2021

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 120K 60
Hanya karena tertangkap basah sedang merokok, Mustika Sukma Ayu harus menikahi seorang pria yang sembilan tahun lebih tua darinya disaat luka yang di...
85.7K 13.6K 75
Nggak ada persahabatan yang murni antara pria dan wanita? Setuju? Kalau nggak percaya baca aja cerita ini.
21.2K 1.7K 37
🆃🅰🅼🅰🆃 Nikah sama Alien? Di dalam kepala kalian Alien itu bagimana? Jelek? Pendek? Kulit berwarna hijau dan mempunyai kekuatan? Atau tampan laya...
4.3K 297 58
🧚DUA DUNIA🧚 "Dua Dunia" bukan berarti dunia ghaib. Dua Dunia adalah dimana kamu dalam beberapa saat tertentu merasa keluar dari dunia yang selama...