Dengan langkah tanpa ragu Mark memasuki rumahnya yang pintunya terkunci tadi,istrinya adalah orang yang paling berhati hati
Ia selalu mengingat kata Mark "jangan lupa kunci pintu saat aku tidak ada nde",karena Mark pasti menyimpan kunci cadangan nya
Hatinya sedikit gusar ketika berkali keli ia menelfon istrinya namun tidak ada jawaban
Sampai akhirnya kedua rekan nya menjelaskan bahwa hyera sedang ada di rumah mungkin handphone nya kehabisan batrai dan dia tadi memang pergi tapi dengan beberapa teman nya
Mark berfikir pasti hyera pergi dengan teman SMA nya
Langkah nya mantap menaiki satu persatu anak tangga,hingga akhirnya ia sampai di depan ruang kamar dimana di dalamnya pasti terdapat sosok yang ia rindukan saat ini,mengingat ia tidak bertemu dengan hyera beberapa hari karena urusan pekerjaan
Tangan nya meraih gagang pintu setelah itu pandangan nya menuju ke penjuru ruangan ia tidak menemukan sosok istrinya di tempat tidur melainkan istrinya sedang tertidur di meja rias
Mark hanya tersenyum melihat istrinya yang tertidur pulas disana,ia mendekati lalu menyibak poni yang menutupi wajah cantik nya
"Aigoo... Kau ini pasti berniat membersihkan make up tapi malah tertidur"
Ia lalu membopong tubuh hyera ke atas tempat tidur,dan benar saja mascara yang di gunakan istrinya itu telah meleber ke mana mana
Mark terkekeh melihat pemandangan itu,langkahnya menuju ke meja rias mengambil beberapa pembersih dan juga kapas
Perlahan ia menuangkan cairan tersebut lalu mengusapkan nya pada wajah hyera
"Kau berdandan seperti ini untuk menemui siapa hmmm"Mark bermonolog
"Istriku tetap cantik meskipun tidak mengenakan make up"
Persetan dengan rasa lelah nya,semua itu telah hilang ketika melihat wajah wanita nya
Ia melepas jas yang di kenakan nya menyisakan dalaman putih dan dasi hitam yang masih tergantung di lehernya
Berbaring di samping hyera memeluk dan menciumi kening istrinya,Mark benar benar merindukan semua ini
.
.
.
Hujan semakin deras malam ini sepertinya renjun sudah tidak bisa melanjutkan perjalanan nya lagi,tubuhnya menggigil sekarang
Akhirnya ia memutuskan untuk duduk di halte sementara waktu,niat hati ingin menghubungi chenle agar menjemputnya namun sudah belasan kali renjun menelfon tak ada jawaban dari sohib nya itu
Mungkin chenle sudah tidur,atau dia sengaja mengabai kan diriku,yaakk
Di bawah derasnya hujan dari kejauhan lampu mobil telihat sangat terang hingga membuat renjut menutup mata sejenak
Terlihat sosok perempuan membuka jendela mobilnya
"Hei,masuklah aku akan memberimu tumpangan"ujar wanita itu
"Tidak usah badan ku sudah basah kuyup"
"Kau bisa mati kedinginan di sini,kajja masuk aku akan mengantarmu"
Renjun pun akhirnya mengiya kan ajakan wanita itu,karena dirinya yang memang sudah tidak kuat lagi,tubuhnya benar benar bergetar
Beberapa menit mobil itu melaju namun wanita itu menghentikan laju kendaraan nya dan turun di sebuah mini market
Selang beberapa menit ia kembali membawa 1 cup coklat panas dan handuk,lalu masuk ke dalam mobil
"Ini untuk mu keringkan badanmu lalu minum ini ya,aku akan melaju kencang agar kita cepat sampai"
"Oh iya di mana rumahmu?"tanya gadis itu sembari fokus menyetir
"Turunkan aku di kafe arah putar balikan ke 3 dari sini"
"Ah baiklah"
Sampailah mereka di sebuah kafe dan benar saja mobil renjun masih terparkir di sana
"Trimakasih banyak atas bantuan nya,lain waktu aku akan mentraktirmu makan"ucap renjun
"Ah baiklah,kita belum kenal satu sama lain"
"Aku renjun"
"Ah.. aku seola,senang bertemu denganmu"
"Ah...nde"
"Aku duluan ya,ini kartu nama aku kalau kamu butuh bantuan bisa telfon nomor yang tertera di sana"
"Ah oke"
Seola melajukan mobilnya dengan fikiran yang masih memikirkan pria itu,bagaimana dia bisa hujan hujanan sedangkan dia membawa mobil
Ahh Molla
.
.
.
Pagi datang sinar matahari menerobos masuk dan membangunkan siapa saja yang terkena pancaran sinarnya
Membuat park hyera terusik dalam tidur nyenyak nya
Ia menggeliat dan hendak membuka mata untuk menyambut pagi yang sepertinya akan cerah
Namun tubuhnya seperti di tindih sesuatu,ya ini lumayan berat
Perlahan ia membuka matanya,dan pemandangan yang ia lihat pertama kali adalah seorang Mark Lee yang masih terlelap dalam tidurnya
Hyera tersenyum lalu ia ingin menangis,entah mengapa akhir akhir ini hyera sepertinya lebih sensitif
"Oppa Kenapa tidak membangunkan ku"
"Bagaimana aku tega membangun kan mu yang tergeletak di atas meja rias"ujar Mark tanpa membuka mata
"Yaakk memalukan"decih hyera
Hyera hendak bangkit dari tidurnya dan membersihkan diri di kamar mandi ,namun Mark menariknya kembali
"Oppa aku ingin mandi"
"Tapi aku masih ingin memeluk istriku"
"Morning kiss,lalu kau akan ku lepaskan"
Jujur hyera malu jika harus mencium Mark terlebih dahulu
Mark yang faham akan itu,lalu memberikan kecupan singkat di bibir dahi dan kedua pipi istrinya ini yang membuat pipi hyera sedikit memerah
Setelah mandi keduanya turun kebawah untuk melakukan rutinitas sarapan pagi,ya Mark libur hari ini
"Hari ini aku ingin makan masakan istri ku"
"Tapi ini pertama kalinya aku mencoba,bagaimana jika gagal?"
"Coba dulu"
"Baiklah tuan"
Mark hanya terkekeh sambil memperhatikan istrinya yang sedang berkutik di dapur
Hyera hanya melakukan apa yang ia pelajari dari bibi Kim waktu itu,entah bagaimana rasanya nanti
Setalah hampir setengah jam ia berkutik di kompor
"Chagiya harus berapa lama lagi aku menunggu"
"Sebentar nde"hyera berjalan ke arah meja makan sambil membawa satu mangkok sup rumput laut request dari suaminya
"Wah akan aku coba"
Hyera terlihat menggigit bibir bawah nya sambil mengamati gerak gerik suaminya
Ia mengangkat kedua alisnya menunggu respon dari Mark
"Woah.. Daebak"kata Mark sambil bertepuk tangan
"Wae?apa rasanya tidak enak aku akan menggantinya miannhee"
"Sini cobain"Mark mengambil sesendok dan mengarahkan nya pada hyera
"Emm.. wah bagaimana rasanya bisa seperti ini,aku Kira akan tidak enak"
"Kalau seperti ini bagaimana aku tidak makin sayang,setelah ini kita jalan jalan nde"
Mark memang sangat menyukai hal hal kecil yang menurutnya sangat berarti,ia sangat mencintai istri nya bahkan sepertinya ia tidak akan bisa marah pada wanita nya ini
"Ah iya semalam,kau habis dari mana?"ujar Mark sambil memasukan makanan ke mulutnya
"Ah.. aku hanya pergi ke kedai kopi"
"Lain kali jangan menggunakan make up berlebihan,aku tidak suka,kau cantik seperti ini natural"
"Ahh nde"
Hyera tidak berbohong ia memang pergi ke kafe semalam,hanya saja ada seseorang yang tidak sengaja bertemua dengan nya semalam
"Kau tidak makan?"
"Aku sudah kenyang"
"Kenyang?kau makan apa?"
"Tapi aku tidak mood makan,nanti saja"
"Tidak tidak,makan sekarang sini saya suapi"
Hyera mengerucutkan bibirnya,dirinya benar benar seperti anak kecil sekarang,biasanya Mark lah yang bertingkah seperti bayi
.
.
.
"Aigoo bagaimana badan mu bisa sepanas ini "
"Ahh.. tolong ambilkan minum"
"Yak Hwang renjun,kenapa semalam kau pulang denag. Keadaan basah kuyup "
"Sudahlah Noona cepat ambilkan minum tenggorokan renjun kering"
"Aish...jinja kau membuat ku harus membatalkan acara kencan dengan kekasihku"
"Mengapa aku yang di salahkan?"
"Karena aku harus menjagamu"
"Yak Noona aku tidak akan mati secepat itu hanya karena kehujanan"
Ya memang tubuh renjun sekarang menggigil kedinginan,itu adalah hasil dari hujan hujanan semalam
"Yak... Sudah lama aku tidak melihat pacarmu yang cantik itu,Dimana dia?"kata Hwang Hani Kakak kandung Hwang renjun
"Pacar siapa?"
"Kau kan dulu punya pacar?putus?"
"Hmm"
"Sudah kuduga,kau pasti di campak kan,wanita mana yang kuat berhubungan dengan pria dingin dan monoton seperti mu"
"Apa kau bilang?"
"Kau sangat monoton dan membosankan tidak peka"
"Noona,tolong ambilkan minum dan jangan bicara yang tidak tidak tentang adikmu ini"
"Ah mianhe aku akan pergi,pastikan dirimu tidak membusuk saat aku datang besok"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Anyeong chinggudeul..hari ini author update lagi
Author bakalan fokus sama cerita ini dulu
Cerita sebelah mungkin lain waktu
Selamat membaca
Sayang klean