Fake Nerd ✔️

By adindabct

454K 39.5K 5.9K

"Kalau gue jawab, lo mau apa?" "I'll try you. Tonight." Kisah tentang Selina Aurora seorang Fake Nerd Girl y... More

⚠️ Warning! ⚠️
Trailer + Cast.
Satu.
Dua.
Tiga.
Empat.
Lima.
Enam.
Tujuh.
Delapan.
Sembilan.
Sepuluh.
Sebelas.
Dua belas.
Tiga belas.
Empat belas.
Lima belas.
Enam belas.
Tujuh belas.
Delapan belas.
Sembilan belas.
Dua puluh.
Dua puluh satu.
Dua puluh dua.
Dua puluh tiga.
Dua puluh empat.
Dua puluh lima.
Dua puluh tujuh.
Dua puluh delapan.
Dua puluh sembilan.
Tiga puluh.
Tiga puluh satu.
Tiga puluh dua.
Tiga puluh tiga.
Tiga puluh empat.
Tiga puluh lima.
After Ending.

Dua puluh enam.

6.2K 729 160
By adindabct

💨💨💨

"SELINA!"

Jev berlari sekencang mungkin menghampiri Selina yang kini sedang diperlakukan tidak baik oleh seseorang yang tak dapat Jev lihat wajahnya.

"Woy anjing mau kemana lo!"

Jev mempercepat langkahnya hendak mengejar pria yang melempar Selina begitu saja ke tanah namun Selina menahan kaki Jev.

Jev menoleh ke bawah melihat Selina dengan mata sembab dan rambut yang berantakan menggelengkan kepalanya.

"J-jangan dikejar."

Jev melihat ke arah kepergian cowok tersebut kemudian mengusap wajahnya frustrasi sebelum akhirnya berjongkok dihadapan Selina.

Jev memegang pundak Selina. "Lo gapapa?"

Dengan lemas Selina mengangguk."Gue gapapa."

Bohong, Selina sedang tidak baik-baik saja sekarang. Tubuhnya bergetar dan hatinya tidak tenang. Dia benar-benar ketakutan dan bingung. Apa yang harus dilakukannya sekarang.

"Selina," panggil Jev dengan suara melembut. Rendah dan berat, suara yang selalu Selina dengar belakangan ini.

Merasa ada yang tidak beres Jev pun menarik tubuh Selina ke dalam pelukannya. Selina tidak dapat menahan air matanya lagi, dia menangis, dadanya sesak dan pundaknya naik turun.

"Gapapa. Semua akan baik-baik aja." Ucap Jev seraya menepuk pelan punggung Selina memberikan ketenangan pada wanita ini.

Bukannya berhenti, tangis wanita itu malah semakin pecah.

"G-gue takut.."

"Lo gak usah takut. Selagi ada gue, semuanya bakal baik-baik aja."

💨💨💨

Selina dan Jev kini tengah berada di dalam mobil perjalanan menuju apartemen. Sedari tadi Selina tidak berhenti menatap keluar jendela dengan tatapan kosong. Memang, tatapan Selina sangat kosong seolah hampa namun tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang pikirannya tengah berperang antara mengikuti kata hati dan logika.

Sedari tadi Jev pun tidak mau menganggu Selina. Dia paham ada yang tidak beres dengan Selina, walaupun Jev tidak tau apa yang sebenarnya terjadi setidaknya Jev akan memberi waktu sendiri untuk Selina.

Tiba-tiba Jev menepikan mobilnya ke pinggi jalan membuat Selina membuyarkan lamunannya kemudian menoleh pada Jev.

"Sebentar ya." Kata Jev sembari membuka seatbelt-nya.

"Kenapa?"

Bukannya menjawab Jev malah keluar dari dalam mobil. Selina menatap kepergian Jev melalui kaca mobil. Pria itu berjalan ke trotoar mendekati gerobak tukang cilok.

Ah, rupanya cowok itu membeli cilok.

Tidak lama kemudian Jev masuk ke dalam mobil lagi membawa satu plastik cilok yang sudah dilumuri saus, sambal dan kecap.

"Mau?" Tanya Jev menyodorkan cilok tersebut ke hadapan Selina.

Selina tidak menjawab Jev, dia hanya menatap cilok yang disodorkan oleh Jev.

Jev mencebikkan bibirnya lantas mulai menusuk satu pentol cilok dan memasukkannya ke dalam mulut.

"Walaupun gue orang kaya tapi gue nggak sombong buat makan cilok. Lagian cilok itu makanan sejuta umat, kok. Lo kalau rasai--"

"Bisa berhenti bacot gak lo?"

Jev membungkam mulutnya begitu melihat tatapan tajam yang diberikan oleh Selina. Dia menelan ludah kemudian lanjut memakan cilok yang berada di tangannya.

Tapi hal itu tidak dapat membuat mulut Jec kembali diam, dia malah semakin beraksi untuk menawarkan ciloknya kepada Selina.

"Sel, serius gue nggak bohong. Ciloknya enak banget apalagi yang disini, lo kalau gak nyoba bakalan nyesel, Sel. Nih ya, steak buatan chef Arnold aja kalah rasanya sama cilok mang Jajang!"

Selina memejamkan matanya penuh sabar, dia beneran tidak dapat membuat Jev bungkam pasalnya jika sudah banyak bicara Jev tidak jauh dari ibu-ibu dasteran yang tengah memarahi anaknya yang keciduk nonton bokep di warnet.

"Nih pokoknya lo harus coba, gue nggak mau lo nyesel terus pengen beli cilok mang Jajang pas mang Jajangnya udah nggak ada di dunia!" Jev menyodorkan cilok ke hadapan mulut Selina. "Gue kalau bisa bikin cilok sih yakin lo gak bakal nyesel nggak nyoba cilok buatan mang Jajang soalnya udah gue buatin tapi karena gue nggak bisa bikin cilok jadi lo harus makan yang ini. Buruan buka mulut lo tangan gue pegel, nih!"

Selina menatap Jev datar sementara cowok itu menatap Selina dengan penuh harap. Pada akhirnya Selina menghela napas panjang dan membuka mulutnya membuat Jev langsung memasukkan cilok tersebut ke dalam mulut Selina.

Selina mengunyah cilok di dalam mulutnya sementara Jev tersenyum lebar.

"Gitu, dong! Enak kan?"

"Hmmm."

"Mau lagi? Nih, gapapa buat lo aja gue beli lagi nanti." Jev memberikan seluruh cilok itu kepada Selina.

Selina nggak bisa bohong sih kalau cilok mang Jajang ini beneran enak.

"Kalau lo suka banget sama cilok yaudah deh gue bakal minta resep cilok ke mang Jajang terus bikin sendiri buat lo." Celetuk Jev.

Selina memilih untuk kembali memakan cilok di tangannya dan mengabaikan Jev. Detik selanjutnya terukir jelas senyuman indah di bibir Jev. Tangan pria tersebut terulur merapikan rambut Selina dengan mata yang menatap Selina dalam.

"Orang tua gue pengen ketemu lo nanti malam. Bisa kan?"

"Ngapain?" Tanya Selina yang masih sibuk memakan cilok.

Jev menaikkan bahunya. "Papi gue balik dari luar, dia mau ketemu lo. Lo ingatkan kalau status kita itu apa?"

"Ohh. Oke."

"Bisa, kan? Nggak terpaksa kan?"

Selina menggeleng. "Nggak."

Dengan gemas Jev mencubit pipi Selina. "Nah gitu dong! Kan gue suka."

Selina mencibir menepis tangan Jev dan membuang muka dengan kesal. "Apaan sih! Jijik!"

💨💨💨

Jev menghentikan mobilnya tepat di gerbang tinggi menjulang ke atas. Sama seperti saat Selina pertama kesini gerbang tersebut dibuka oleh satpam dan Jev mulai memasukkan mobilnya tersebut ke dalam pekarangan rumahnya.

Setelah itu Jev menghentikan lagi mobilnya di depan pintu rumah. Dia menoleh pada Selina.

"Nggak usah gugup ketemu bokap gue," ujar Jev.

Selina mencibir. "Ngapain gugup? Bukannya lo tau sendiri kalau gue jago bohong?"

"Jangankan jago bohong, di atas kasur juga jagonya sih kalau lo."

"Brengsek."

Jev terkekeh gemas melihat ekspresi kesal Selina. Setidaknya hari ini dia bisa melihat Selina dengan tenang dan penuh kesenangan tanpa memikirkan rasa sakit sebelum akhirnya saat itu datang lagi nanti.

Jev tidak berharap saat-saat itu akan datang lagi tapi mau bagaimanapun bukannya pasti akan terjadi lagi?

"Ngapain sih disini terus?" Tanya Selina melihat Jec yang masih diam melamun di kursinya.

"Cie, udah nggak sabar ketemu calon mertua, ya???" Ledek Jev.

Selina mendelik,"Bodo amat!"

Dengan penuh kekesalan dia pun keluar dari dalam mobil dan Jev segera menyusul Selina.

Mereka berdua masuk ke dalam rumah dengan tangan yang saling bergandengan layaknya pasangan sungguhan.

Memang statusnya masih pura-pura tapi Jev menganggap ini tidaklah kebohongan semata lagi sebab Jaemin benar-benar menyayangi dan mencintai Selina.

Sebelumnya Jev memang tidak akan semudah itu mengatakan bahwa dia mencintai atau menyayangi orang lain, jangankan untuk itu bahkan untuk mengatakan kalau "dia cantik." Saja tidak pernah Jev lontarkan. Dia terlalu memiliki rasa gengsi yang setinggi menara Eiffel.

Tapi ketika datangnya Selina, rasa gengsi tersebut runtuh begitu saja.

Mereka sampai di ruang makan yang langsung disambut oleh kehebohan Mami seperti biasanya.

"Ya Ampun Selina, udah lama Mami nggak ketemu kamu makin cantik aja sih."

Selina tersenyum ramah lantas menyalimi Mami dan mereka cipika-cipiki.

Melihat itu Sabil mencibir dan memutar matanya malas. Dia masih benci pada Selina lantaran luka yang ada di perut Jev saat itu.

"Ayo duduk sayang, tinggal tunggu Papi nih masih ada urusan dulu di atas." Kata Mami.

"Iya, Mi. Makasih banyak."

Selina pun duduk disamping Jev berhadapan dengan Mami dan Sabil.

"Gue kira lo bakal cari cewek baru lagi, bang." Ujar Sabil dengan songongnya melipat tangan di depan dada.

Jev menatap sinis anak itu memperingatkan agar Sabil tidak berkata lebih banyak lagi sekarang apalagi tengang luka yang ada di perut Jev.

"Aduh Sabil, masa Jev bakal cari yang baru lagi sih kalau udah dapetin berlian kaya Selina?" Tanya Mami.

Sabil tersenyum sinis. "Berlian?" Dia melirik pada Selina lantas membasahi bibirnya menggunakan lidah. "Iya, berlian berharga sampai bang Jev rela lakuin apa aja buat pertahaninnya." Ucapnya tajam dan tegas.

Tangan Jev sudah mengepal kesal, dia bisa saja melemparkan gelas yang ada dihadapannya ini kepada Sabil namun Selina memegang tangan Jev berusaha menangkan cowok itu.

Perlahan Jev sedikit tenang.

Tidak lama kemudian Papi datang dengan pakaian santai dan elegannya. Beliau langsung duduk di kursi tengah disamping Jev.

"Nama kamu Selina?" Tanya Papi pada Selina.

Selina mengangguk.

"Saya udah tau sedikit tentang kamu melalui istri saya. Ternyata benar, kamu cantik dan pantas menjadi pasangan Jev." Kata Papi tersenyum lebar.

Selina ikut tersenyum dengan canggung, dia tidak tau harus bereaksi seperti apa karena bagaimana pun hubungan mereka tidak lebih dari sekedar pacar pura-puraan.

"Hihihi, iya dong anak Mami harus dapat yang lebih baik." Kata Mami dengan bangga.

Selina menunduk tersenyum miris.

Lebih baik.

Bahkan disini, Selina lebih buruk daripada Jev.

Makan malam pun dimulai dengan sangat formal. Tidak ada pembicaraan berat diantara mereka hanya ada suara pertempuran sendok dan garpu di atas piring.

Papi menyelesaikan makannya, dia meminum air putih yang sudah disediakan kemudian mengelap mulutnya menggunakan tisu.

Papi menatap Jev dan Selina dengan serius. "Jadi, kapan kalian akan tunangan?"

Tunggu, sebentar--

TUNANGAN?!

💨💨💨

Continue Reading

You'll Also Like

29.3K 2.5K 46
•┈┈┈•┈┈┈•┈┈┈•┈┈┈•┈┈┈•┈┈┈ "Aku mencintaimu dalam diam." -Hengga Satria Pratama. "Ndasmu! Lu berisik banget juga." -Kanara Zivarina. •┈┈┈•┈┈┈•┈┈┈•┈┈┈•┈...
132K 6.1K 15
NCT SHORT STORY VIII [COMPLETED] 🔞🔞 || CRAZY GIRLFRIEND & BAD BOYFRIEND CHENLE X OC 🐬Sekelumit cerita Lee Rara, si cewek manja, bawel, ribet, cere...
9.3K 679 19
Jay × Ningning Apakah mencintai seseorang salah? Salah. Karena Jay mencintai seseorang disaat dia sudah mempunyai keluarga kecil jauh disana, sedang...
16.2K 1.2K 35
[completed] awalnya teman sebangku. lama kelamaan.... Genre : Fanfiction/Romance Chapters : 33 Storyboard, plots, characters, illustrations, cover an...