THE END OF A MISTAKE •KOOKV•

By jeonaff

429K 34.3K 2.1K

Kim Taehyung adalah mahasiswa dari Universitas Bangtan. Ia merupakan mahasiswa dari kelas menengah ke bawah... More

CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12
CHAPTER 13
CHAPTER 14
CHAPTER 15
CHAPTER 16
CHAPTER 17
CHAPTER 18
CHAPTER 19
CHAPTER 20
CHAPTER 21
CHAPTER 23
CHAPTER 24
CHAPTER 25
CHAPTER 26
CHAPTER 27
CHAPTER 28
CHAPTER 29
CHAPTER 30
CHAPTER 31
CHAPTER 32
CHAPTER 33
CHAPTER 34
CHAPTER 35
CHAPTER 36
CHAPTER 37
CHAPTER 38
CHAPTER 39 [END]
Extra Chapter pt. 1
Extra Chapter Pt. 2 [LAST]
HALLOO!!!

CHAPTER 22

8.5K 761 60
By jeonaff

Jangan lupa vote dan komennya

HAPPY READING!!!!







🐰The End of a Mistake🐯





Taehyung mengantar Jungkook sampai ke depan mobil. Hari ini Jungkook akan pergi ke luar negeri untuk perjalanan bisnis bersama Mingyu. Taehyung tidak rela, apalagi Minggu ini kehamilannya sudah genap berusia 9 bulan. Dan dokter mengatakan bahwa kemungkinan Taehyung melahirkan itu sekitar 3 Minggu lagi.

"Mas jangan pergi" rengek Taehyung yang tidak melepaskan tangannya pada lengan Jungkook.

"Dengar sayang, mas hanya pergi 3 hari bukan 3 minggu" ucap Jungkook lembut.

Setelah pernyataan cinta Jungkook pada Taehyung. Jungkook mulai merubah kosakata yang ia gunakan pada Taehyung. Jika biasanya ia mengucapkan kata 'aku' maka kini terkadang ia menggunakan kata 'mas'. Ia juga sudah jarang memanggil Taehyung dengan sebutan nama lagi dan menggantinya dengan kata 'sayang'.

"Aku mau ikut mas"

"Tidak bisa, kau sedang hamil besar sayang" Taehyung mencebik.

"Mas, sejak kemarin perutku kan gampang sakit. Kalau tidak ada mas, siapa yang mengelus perutku?"

"Minta tolong eomma, atau eomma Kim ya?"

"Mas, jahat sudah tidak sayang aku sama kimchi lagi. Sudah sana pergi, tak usah pedulikan aku"

"Bukan begitu, Tae. Untuk kali ini saya memang benar-benar harus turun tangan. Saya juga inginnya disini, menemanimu. Kalau bawahan saya bisa mengatasi masalah ini, saya tak akan pergi. Tapi bawahan saya tidak bisa, jadi terpaksa saya yang harus pergi"

Oke. Taehyung diam, suaminya sedang dalam mode serius dan cara bicaranya juga tidak selembut sebelumnya walau tidak dingin juga. Taehyung tidak tau kenapa, tapi rasanya ia tak ingin ditinggal.

"Yasudah, maafkan aku ya mas. Mas hati-hati di sana. Kabari aku kalau sudah sampai"

"Maafkan mas ya? Mas janji tidak akan lama. Mas pergi dulu" Jungkook menunduk, menghadapkan wajahnya pada perut Taehyung.

"Kimchi, appa pergi dulu. Kimchi jangan nakal ya, tunggu appa pulang. Appa menyangimu" Jungkook mengecup perut Taehyung.

"Mas pergi dulu ya sayang, jangan lupa minum susumu dan vitaminmu"

"Iya mas"

"Mas mencintaimu" Jungkook mengecup bibir Taehyung.

"Aku menyayangi mas"

***

"Kook kau ada masalah sepertinya tak tenang sekali"

"Aku kepikiran Taehyung Gyu, dia sejak semalam berusaha menahanku"

"Astaga Kook, hanya 3 hari bukan 3 tahun"

"Pesawat kita kapan akan berangkat? Bukannya hanya delay 30 menit? Ini sudah hampir satu jam"

Kemudian ada pemberitahuan bahwa pesawat Jungkook akan berangkat.

"Nah itu dia, ayo Kook"

Mereka langsung menuju ke pesawat yang akan mereka tumpangi. Saat baru masuk ke pesawat. Ponsel Jungkook berbunyi, dan muncul nama Taehyung maka Jungkook langsung mengangkatnya.

"Mas baru akan berangkat, pesawatku del---"

"Kook, Tae dilarikan ke rumah sakit, cepat kesini!" Sahut Yoongi dengan panik dari sebrang sana.

Jungkook langsung lari keluar dari pesawat dan diikuti Mingyu yang bingung dengan atasannya.

"Heh, mau kemana? Pesa---"

"Taehyung di rumah sakit, batalkan saja semuanya. Saya akan menanggung ganti ruginya"

Mingyu mengangguk patuh dan setia mengekori Jungkook dibelakangnya. Mereka tak peduli dengan koper yang sudah masuk bagasi pesawat.

Mereka ke rumah sakit menaiki taksi, setelah sampai Jungkook langsung menuju UGD. Ia melihat ibunya bersama Yoongi dan Minji.

"Eomma ada apa? Kenapa bisa?" Tanya Jungkook.

Flashback on

"Tae, sudah jangan sedih. Jungkook juga hanya sebentar kan?" Ucap Yoongi.

"Iya Hyung. Dimana Minji?"

"Bersama eomma di ruang tengah, kau kesana saja"

"Hyung memang tidak ingin kesana?"

"Aku ingin membuat cookies untuk camilan"

"Aku bantu ya Hyung"

"Jangan sampai lelah tapi ya, suamimu itu pasti akan marah kalau kau kenapa-kenapa"

"Iya Hyung tenang saja"

Taehyung dan Yoongi pun akhirnya membuat cookies bersama. Kemudian Taehyung meringis pelan.

"Kau tak apa?"

"Hanya nyeri Hyung, memang dari kemarin perutku sering begini tapi tak lama hilang kok nyerinya. Jangan khawatir, mungkin efek memasuki bulan ke-9 Hyung"

"Kau duduk saja ya"

"Tidak Hyung, aku masih kuat kok. Nyerinya juga sudah tidak terasa"

"Bilang ya kalau sakit lagi"

"Iya Hyung"

Setelah cookies yang mereka buat jadi. Mereka membawanya ke ruang tengah. Namun saat akan sampai ke ruang tengah tiba-tiba Taehyung merasa perutnya nyeri kembali bahkan lebih parah dibanding yang sebelum-sebelumnya.

Prang

"Akhhhh" pekik Taehyung yang memegangi perutnya.

"Tae" Luhan dan Yoongi langsung menghampiri dan memegangi Taehyung.

"Sakit, eomma sakit sekali" rintih Taehyung.

"Astaga eomma, Taehyung pendarahan eomma"

"Panggil Han ahjussi untuk membawa Taehyung ke mobil"

"Hubungi Jungkook Yoon sekarang"

Yoongi menurut, ia memanggil Han ahjussi dan langsung menghubungi Jungkook. Taehyung langsung di larikan ke rumah sakit. Bersama Yoongi dan Eomma Kim.

Flashback off

Jungkook menunduk setelah mendengarkan penjelasan Yoongi. Mungkin itu salah satu alasan Taehyung yang sedari kemarin melarangnya pergi. Jungkook benar-benar merasa bersalah. Ia menyesal karena tak menuruti istrinya.

"Sekarang Taehyung masih di periksa dokter Kook. Kau tenang semoga saja Taehyung dan bayinya baik-baik saja" ucap Luhan.

Luhan menepuk-nepuk punggung Jungkook. Ia mencoba menenangkan anak bungsunya itu.

Kemudian dokter keluar dari UGD. Jungkook langsung menghampiri dokter paruh baya tersebut.

"Tuan Jeon, maaf---" belum sempat dokter itu menyelesaikan ucapannya Jungkook sudah memotongnya.

"Apa yang terjadi? Dokter istri saya anak saya bagaimana?" Tanya Jungkook.

"Istri anda banyak mengkonsumsi obat peluruh kandungan tuan. Sehingga mengalami pendarahan hebat"

"Obat peluruh kandungan?" Tanya Jungkook bingung.

"Ya, tuan. Kami harus melakukan operasi pengangkatan bayi. Tapi kami tidak bisa memastikan apakah bayi dan istri tuan akan selamat. Karena obat peluruh yang dikonsumsi istri tuan kemungkinan besar sudah cukup banyak dan cukup merusak rahim istri tuan"

"Lakukan yang terbaik dokter. Selamatkan istri saya, keduanya dokter"

"Baik tuan. Saya akan berusaha semampu saya"

Dokter tersebut menyuruh perawat menyiapkan ruang operasi. Dan Taehyung langsung dipindahkan ke ruang operasi. Lampu ruang operasi langsung menyala tak lama dari Taehyung masuk ruang operasi, tanda operasi sudah dimulai.

"Bagaimana bisa Taehyung meminum obat peluruh kandungan Kook?" Tanya Luhan tak percaya.

"Aku tidak tau eomma" lirih Jungkook.

Ia juga tak habis pikir bagaimana bisa Taehyung meminum obat peluruh kandungan. Kalau memang Taehyung ingin menggugurkan anaknya bukankah seharusnya dari awal saja?

Lagi pula Jungkook selalu mengawasi Taehyung, dan Taehyung rajin mengkonsumsi sayuran dan buah, susu kehamilan dan vitaminnya.

Keluarga Kim datang. Yoona langsung bertanya pada Luhan, karena ia tak tega bertanya pada Jungkook yang kondisinya tidak baik.

"Bagaimana bisa? Taetae tidak mungkin melakukan itu. Taetae selalu cerita apa yang akan dia lakukan saat anaknya sudah lahir. Taetae tidak mungkin seperti itu" Yoona menggeleng tak percaya.

"Kook" panggil Yugyeom.

"Yug, saya gagal. Saya gagal menjaga mereka. Saya gagal" ucap Jungkook frustasi.

Yugyeom memeluk sahabat baiknya itu.

"Tidak, kau tidak gagal. Kau sudah berusaha yang terbaik"

"Dokter--- dokter bilang Taehyung banyak mengkonsumsi obat peluruh kandungan dan mengakibatkan rahimnya mengalami kerusakan dan kimchi harus diangkat karena pendaharahan hebat yang Taehyung alami"

Yugyeom terkejut saat melihat Jungkook menangis. Ia tak pernah melihat Jungkook menangis sebelumnya.

"Adikku adalah orang yang kuat. Kau percaya itu kan? Taehyung pasti bisa melewati ini"

"Saya-- saya takut Yug"

" Kita berdoa ya. Taehyung pasti baik-baik saja di dalam sana bersama anakmu"

"Kookie" panggil eomma Kim.

"Eomma maafkan saya"

"Tidak, Kookie tidak salah. Kookie sudah menjaga Taetae dengan baik"

Mingyu datang membawakan satu botol air mineral untuk Jungkook.

"Minum dulu, agar kau lebih tenang" ucap Mingyu.

Jungkook mengangguk dan ia meminum mineral itu.

Setelah menunggu kurang lebih dua jam lampu ruang operasi mati, menandakan bahwa operasi telah selesai.

"Lampunya sudah mati operasinya sudah selesai?" Tanya Mingyu.

Jungkook yang tadinya menunduk langsung mengangkat kepalanya, dan melihat yang lain mengangguk.

"Tapi kenapa tidak terdengar suara bayi?" Tanya Yugyeom.

Deg deg deg

Jantung Jungkook tiba-tiba berdetak sangat cepat setelah mendengar pertanyaan Yugyeom.

Bambam yang mengerti ketakutan Jungkook pun angkat bicara.

"Bisa saja ruangannya kedap suara bukan?" Ucap Bambam.

Kemudian dokter paruh baya itu keluar dari ruangan operasi.

"Bagaimana dokter? Katakan mereka baik-baik saja, iya kan dokter?" Cecar Jungkook.

"Maaf tuan, kami sudah berusaha semampu kami tapi Tuhan berkehendak lain" jawab sang dokter.

"Maksud anda apa?" Tanya Jungkook lagi.

"Kami tidak bisa menyelamatkan istri dan anak anda tuan"

Jderrrr

Bagai tersambar petir di siang hari. Jungkook melemas, kakinya tak sanggup untuk berpijakan. Ia jatuh berlutut di hadapan sang dokter. Yugyeom langsung merangkul sahabatnya itu.

"Katakan bohon dokter, katakan bahwa itu tidak benar dokter" lirih Jungkook.

"Maaf tuan, obat yang dikonsumsi istri anda sudah meracuni anak anda dan membuat sedikit kerusakan pada rahim istri anda, sehingga kamu tak bisa menyelamatkan anak anda. Dan istri anda mengalami pendarahan yang cukup banyak, ketika kami melakukan operasi istri anda tiba-tiba kekurangan banyak darah tuan. Kami sudah mentransfusi darah pada istri anda, tapi ternyata tetap tidak bisa menyelamatkan istri anda"

Jungkook menangis. Runtuh sudah dunianya. Poros hidupnya telah hilang. Dua orang yang paling ia jaga, yang ia cintai dan ia sayangi telah pergi. Jungkook tak yakin akan sanggup menjalankan kehidupannya setelah ini.

Inikah akhir dari kesalahan yang ia perbuat?










🐰The End of a Mistake🐯






TAMAT





Gadeng boong😂😂😂








TBC

Jangan Lupa Klik Bintangnya:)

Komen dan share juga yaaaa😉

Buat Nebus rindu kalian aku dobel up wkwk tapi telat dobel up nya soalnya lagi di jalanan😂

See you in the next chap!

SALANGHAEO🐰🐯

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 102K 115
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
1.7M 61.8K 40
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
52.1K 3K 27
[ E N D ] Kehidupan sungguh menyenangkan. Hingga hal kotor pun bisa menjadi surga, penuh dengan kenikmatan. Kekurangan menjadi hal tersendiri menarik...
359K 22K 15
"Diem atau gue bakal perkosa lu, sama kek orang didalem gudang" bisik cowok yang baru aja gue temuin disekolah sambil ngebekep mulut gue. Gue pikir s...