Chapter 27

523 51 10
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.

🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿🌹🌿

Tak terasa mobil  Wang Yibo sudah memasuki area parkir basemen apartemen. Si kembar masih terlelap di jok tengah. Kemudian dengan lembut Xiao Zhan membangunkan anak-anaknya.

Wang Yibo menurunkan barang-barang bawaan mereka dari bagasi mobilnya.

"Sayang, kita sudah sampai. Ayo bangun sayang", Xiao Zhan dengan sabar membangunkan putra putrinya. Sang "korban" merasa terusik tidurnya dan mulai membuka matanya perlahan.

"Cudah campai maa?", tanya Kaili yang masih mengumpulkan nyawanya.

"Sudah sayang, bangun yuk", aja Xiao Zhan lagi. Kaili perlahan mengucek matanya yang masih sayu.

Sekarang giliran Xiao Zhan membangunkan sang putra.

"Huan bangun sayang, kita sudah sampai nak. Nanti kita tinggal lho kalau Huan tidak bangun-bangun", bujuk Xiao Zhan dengan sedikit ancaman. Huan memang sangat sulit dibangunkan beda lagi Kaili sang putri masih bisa diajak bekerjasama. Tapi ya sudalah namanya masih anak-anak tak masalah untuk Xiao Zhan.

Si kembar akhirnya sudah sadarkan diri semua dari nyamannya tidur selama di perjalanan. Mereka semua sudah turun dari mobil dan segera menuju kamar apartemen nya.

Setelah sampai Xiao Zhan memandikan anak-anak. Karena mereka habis beraktivitas seharian di luar. Setelah semua selesai anak-anaknya pergi ke kamar mereka.

Xiao Zhan menuju kamarnya dan melihat sang suami yang sedang rebahan di kasur.

"Ingin ku buatkan secangkir kopi untuk mu, sayang?"

"Tentu saja Zhan", jawab Wang Yibo yang masih rebahan.

Kemudian Xiao Zhan datang dengan membawa dua cangkir minuman. Secangkir kopi dan secangkir teh untuk pasangan suami-istri itu.

"Terimakasih sayang", ucap Wang Yibo.

"Sama-sama Yibo", mereka mulai menikmati minuman hangat mereka dari balkon kamar apartemen.

"Dimana anak-anak?", Tanya Wang Yibo.

"Sekarang mereka di kamar, tadi aku langsung memandikan mereka. Kau tau kan Yibo sekarang ini banyak sekali virus-virus nakal yang menyerang tubuh kita. Apalagi anak-anak mereka belum paham dengan hal itu. Makannya untuk mengantisipasi kita harus lebih waspadakan".

"Kau benar sayang, aku tak ingin orang-orang tersayangku pergi dengan cepatnya. Aku ingin menghabiskan sisa waktuku dengan mu dan anak-anak kita".

"Tentu sayang, aku juga berpikir seperti itu Yibo".

Wang Yibo mengeratkan pelukannya pada Xiao Zhan. Ia tak ingin kejadian buruk yang dulu terjadi lagi. Butuh waktu berbulan-bulan untuk memulihkan keadaan Xiao Zhan seperti sekarang ini. Dan dengan kekuatan Wang Yibo sendiri ia ingin menjaga dan melindungi keluarganya dengan sekuat tenaga.

Malam sudah menjemput dan sang bulan mulai menggantikan tugas matahari. Hanya ada kesunyian malam yang menyelimuti dinginnya malam ini. Angin yang bertiup seakan membisikan suatu rahasia pada seseorang.

The Vow (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang