Percayalah, tidak ada yang bisa merubah atau melawan semesta, bahkan jika kamu mencoba untuk lari, bersembunyi dan menghilang. Semua itu akan berakhir sia-sia.
.
Gadis itu berpikir bahwa ia pandai dalam melarikan diri, bersembunyi dan menghilang. Ma...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini sudah hari ketiga semenjak hari dimana Aiden melakukan operasi sumsum tulang belakang. Soeun tidak pernah lepas dari sisi puteranya itu. Kini ia tahu bagaimana perasaan seorang ibu saat melihat buah hati mereka sakit dan harus berjuang sendirian dibantu obat-obatan atau alat penunjang medis. Aiden Kim adalah puteranya yang kuat dan tangguh, dia percaya itu. Mike bilang bahwa perkembangan Aiden sangat pesat.
Ia mengenang lagi kejadian saat mengetahui bahwa Aiden tumbuh dalam dirinya. Jujur saat itu Soeun bingung, takut tapi juga bahagia. Awalnya ia merasa menolak ada kehadiran bayi itu dalam rahimnya karena ia takut menjadi ibu yang lemah dan tidak bisa menjaganya. Saat itu pernah ada niatan dirinya untuk melenyapkan nyawa anak itu bersama dengan dirinya tapi semua berubah saat Elena menghentikan aksi konyolnya.
Mengandung disaat usia masih dibilang muda, mentalmu tertekan, tidak ada kondisi finansial yang mencukupi menjadi alasan terkuat Soeun untuk mengakhiri semuannya. Berkat pertolongan tangan ketiga orang itu dia dapat bertahan walau ia sempat putus asa lagi tapi seakan semua ini sudah ini sudah terjalin atau masih terjalin atau jalinan itu tidak pernah putus walau ia berusaha keras memutusnya, Tuhan seakan mengirim Mike, Elena dan Cedric dalam hidupnya yang kacau dan mengangkatnya kembali dari lembah keputusasaan.
Di sisi lain dia juga merasa bersyukur, Kimbum, pria yang harusnya ia benci itu juga sudah boleh keluar dari kamar rawatnya sejak dua hari lalu. Kondisi pria itu sudah kembali pulih dan sekarang ia sedang mengurusi masalah bisnisnya yang tertunda karena operasi Aiden. Saat Soeun menawarkan diri untuk menemaninya sebagai asisten pribadinya, Kimbum menolaknya dengan tegas dan meminta dirinya tetap di sisi Aiden, menjaga puteranya – putera mereka – hingga diperbolehkan untuk pulang.
“Sudah merasa lebih baik?”
Usapan lembut pada bahunya mengalihkan perhatian Soeun dari wajah tampan dan imut anaknya. Pria berambut plontos itu datang untuk mengecek kondisinya puteranya. Sungguh sudah berapa kali kekasih Elena ini selalu menyelamatkan dirinya bertahan untuk hidup.
“Aku tidak tahu harus mengatakan apa. Mungkin ucapan terimakasih saja tidak cukup untuk semua yang kalakukan untukku, Mike.” Mike yang sudah selesai memeriksa keadaan Aiden beralih menatap Soeun dengan pandangan sayunya. Pria itu beranjak dari posisinya menjadi berdiri di samping Soeun.
“Bukankah ini gunanya teman?” ujar Mike singkat sambil merangkul bahu Soeun dan tersenyum tulus.
“Tap –”
“Kau tahu, lima tahun yang lalu bila kau tidak menemukan Cedric yang tengah sekarat waktu itu mungkin kita tidak akan pernah bertemu. Aku tidak pernah mendapatkan Elena, Elena semakin membenci dirinya, dan kau. Mungkin kau tidak akan pernah melihat hari ini, karena Aiden tidak pernah kau lahirkan.”
“Mike.”
“Ingat kata-kataku. Sekuat apa kita melawan takdir, semesta punya cara sendiri untuk mengungkapnya dan saat itu terungkap, peran kita hanya menerima, menjalani dan mensyukurinya.”
