bonus chapter: see you again

Magsimula sa umpisa
                                        

"ngapain?"

"masih mau ngobrol sama lo. bisa gak?"

setelah terdiam beberapa detik, asahi kembali membuka pintu pagarnya, mempersilahkan jaehyuk masuk ke halaman rumahnya yang cukup luas.

"tunggu situ," kata asahi; mengisyaratkan dengan dagunya.

seperti yang diperintahkan asahi, jaehyuk menunggu di sebuah bangku dengan meja yang terbuat dari kayu, yang berada di halaman rumah asahi.

butuh waktu sekitar sepuluh menit, sampai akhirnya asahi keluar dari dalam rumah dengan membawa dua minuman kaleng.

ia duduk di depan jaehyuk, lalu meletakkan satu minuman di dekat jaehyuk.

"pengen ngobrol apa lagi?" kata asahi, setelah meneguk minumannya.

"gak tau," balas jaehyuk, yang tentu saja membuat asahi langsung menatap jaehyuk sinis.

jaehyuk nyengir, "hehe, ngebuang waktu lo banget ya?"

"iya lah." balas asahi.

"hmm," tangan jaehyuk meraih minuman kaleng yang diberi asahi, lalu meneguknya.

"gue minta maaf," kata jaehyuk.

"kenapa?"

"ya... karena gue gak tau kalo ternyata lo orang yang mau dijodohin sama gue, dan gue malah ngira lo orang yang gue kenal dulu."

"kirain minta maaf udah buang-buang waktu gue."

jaehyuk terkekeh, "iya, itu gue juga minta maaf."

"kayaknya gue waktu itu keburu nolak, jadi gue gak pernah tau wajah orang yang dijodohin sama gue." lanjut jaehyuk.

"gak papa," kata asahi santai, "lo kenapa waktu itu nolak?"

"hmm, banyak alesannya sih."

pikiran jaehyuk mendadak teringat pada makan malam dengan keluarganya hari itu. hatinya pun seakan kembali bisa merasakan apa yang dirasakannya saat itu.

"gue belum kuliah. bahkan, barusan aja lulus sekolah. gue aja belum bisa biayain hidup sendiri, gimana kalo sama orang lain. dan... gue juga agak sebel aja, karena orang tua gue ngomongin soal itu di saat gue ketemu mereka lagi setelah sekian lama. lo... kayaknya tau kalo gue gak tinggal sama orang tua gue?"

"hm," asahi mengangguk pelan, "pernah denger dari orang tua gue."

"trus, emang kalo sekarang lo udah kuliah, atau misal udah bisa ada biayain hidup sendiri, lo mau dijodohin?" lanjut asahi.

jaehyuk menghela nafas, "gak tau juga."

sekali lagi, jaehyuk meneguk minumannya; mencoba mengurangi tekanan di percakapannya yang agak serius.

"lo sendiri kenapa?" tanya jaehyuk.

"kenapa apanya?"

"kenapa nolak?"

asahi terdiam sejenak, "emang gue bilang kalo gue nolak?"

kini, jawaban asahi yang membuat jaehyuk cukup tidak bisa berkata-kata.

"lo... gak nolak ya...?"

"...ya, gitu."

"kenapa?"

asahi mengerutkan keningnya, "ya gak papa. mereka maunya gitu, ya gue turutin aja."

"pasti lo punya alesan lain."

"sok tau."

dari raut wajah asahi, jaehyuk bisa tau kalau asahi menyembunyikan sesuatu. nada bicaranya yang santai, menurut jaehyuk, tidak bisa menutupi gerak-gerik asahi.

error   /   jaesahiTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon