(Kim Taeyeon, 1990)
Foto yang diambil pada tahun 1990 itu menampilkan mendiang Ibunya yang masih begitu muda, bahkan Taeyong belum lahir kedunia saat itu. Taeyong menatap lekat, entahlah rasa rindu menyeruak dalam hatinya ketika melihat foto itu, tapi perasaan lain lebih mendominasinya.
Menghela nafas pelan, Taeyong duduk didepan meja rias yang baru saja kain penutupnya dibuka. Menatap cermin yang menampilkan wajah rupawannya yang dingin. Ujung bibirnya terasa begitu kaku hanya untuk sebuah tarikan kecil.
Menarik salah satu laci yang berjejer dimeja rias itu, mengambil sebuah kotak yang begitu mewah diantara perhiasan Ibunya dan membukanya. Matanya menangkap sebuah kalung dengan bentuk hati yang menjadi hiasannya, didalamnya terdapat foto dirinya yang masih kecil yang dipeluk begitu hangat oleh kedua orangtuanya. Bahkan Ibunya tersenyum dengan hangat disana.
Tangannya mengalungkan kalung itu pada lehernya, kembali menatap pantulan wajah cantik Taeyong. Mengelus liontin berbentuk hati yang bertuliskan 'Lee's Love'.
Helaan nafas keluar dari bibirnya, "Jika saja, jika saja semuanya tak seperti itu. Mungkin aku tidak menjadi orang aneh seperti saat ini." gemaan suara Taeyong terdengar pelan didalam ruangan yang memiliki pencahayaan redup ini.
Taeyong menoleh kembali kearah foto Ibunya. "Dan aku tidak membencimu sekaligus merindukanmu seperti sekarang ini, Mommy."
*****
Jaehyun memasuki rumah dengan keadaan yang cukup sepi, biasanya kalau tidak sedang bekerja ada Donghae yang duduk-duduk santai. Atau para pelayan yang melakukan pekerjaan mereka. Tapi entah kemana orang-orang saat ini.
Langkah kakinya yang panjang melangkah lebar menuju kamar Taeyong, ketika membukanya. Nihil, pria mungil itu juga tak ada. Hanya ada nampan makanan yang tak tersentuh.
Jaehyun mengernyit dan kembali turun, berjalan menuju dapur, akhirnya matanya mendapati adanya kehidupan disini. "Kemana perginya semua orang?" tanyanya pada beberapa pelayan yang berada didapur itu.
"Tuan Lee sedang pergi ke Kantor, Bu Kim sedang membersihkan perpustakaan bersama yang lainnya." ucap salah satu pelayan yang Jaehyun lupa siapa namanya itu.
"Taeyong?"
"Kalau Tuan Muda tadi sepertinya menuju gudang barang dibawah." Jaehyun mengernyit mendengar itu.
"Gudang barang bawah tanah?" tanyanya ulang. Anggukan yang didapatnya, dan pelayan itu kembali melanjutkan pekerjaannya tanpa memperdulikan wajah Jaehyun yang kebingungan.
"Apa yang Taeyong lakukan di gudang barang bawah tanah?" batinnya bingung.
Dengan cepat Jaehyun menuju tempat yang disebut oleh pelayan tadi. Setelah membuka pintu gudang itu, kernyitan kembali muncul didahi Jaehyun ketika tidak mendapati adanya kehadiran Taeyong disini.
"Tak ada?" ucap Jaehyun pelan. Tak sengaja matanya menatap kearah lubang yang cukup besar berada diujung ruangan.
Jaehyun mendekatinya secara perlahan dan cukup terkejut ada anak tangga lagi menuju bawah. Terlihat begitu gelap jika dilihat dari atas sini.
"Tempat apa ini?" gumamnya penasaran. Jaehyun membuka flashlight pada ponselnya, terlihat tempatnya memiliki lorong lagi membuat Jaehyun semakin penasaran. Dengan pelan kakinya melangkah menuruni anak tangga yang tak begitu kokoh mungkin karena termakan usia.
Ketika sampai bawah menatap sekeliling yang terlihat gelap karena hanya ada pencahayaan lampu kuning disana yang membuat suasananya terasa mencekam dan misterius. Jaehyun mengibaskan tangannya pada bahunya yang terkena sarang laba-laba yang begitu banyak disini,
YOU ARE READING
My Bodyguard (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} {SUDAH DIBUKUKAN} {PART LENGKAP} "Stay with me and protect me forever, My Bodyguard." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
PART 12
Start from the beginning
