O4 :: ° Three Days ࿐

Start from the beginning
                                    

"KAMU MAU SAYA BUNUH?!" Orang itu sudah terlau marah karena Asahi belum juga mendapatkan harta karun keinginannya. Asahi terkesiap.

"T-tidak! Ini cuma mimpi!" teriak Asahi berusaha bangun dari mimpinya tapi gagal.

Orang itu tertawa kecil. "Jika saya membunuhmu sekarang, kamu juga akan mati di dunia nyata!"

Asahi berbalik arah dan berlari mencari jalan keluar. Percayalah Asahi ini seorang pemberani, namun siapa yang tidak takut ketika dihadapkan dengan pembunuh? Asahi masih mau menikmati sisa usianya meski sadar hidupnya tidaklah berguna seperti halnya kebanyakan orang.

Lagi-lagi ruangannya sangat luas seperti tidak ada batasnya. 'tempat apa ini?!'

Ia berlari secepat mungkin berlari menghindar pria berjubah hitam yang mengacungkan pisau itu. Tampangnya bak ilustrasi malaikat pencabut nyawa.

"Hey, mau pergi kemana hah?!"

Teriakan orang itu terdengar dari kejauhan. Asahi mempercepat langkahnya.













































































































"HAMADA ASAHI!!!"

Pemilik nama itu tersentak.

Merasa dibangunkan, ia sangat berterimakasih pada orang di sebelahnya. Ternyata ia hanya bisa bangun dari mimpinya jika ada yang membangunkannya.

Hampir saja ia mati di dalam mimpi itu. Atau mungkin juga di dunia nyata (?)

"Makasih ya, Jaehyuk."

Jaehyuk mengernyit bingung. "Buat apa?"

"Lo udah bangunin gue."

"Ahaha, santai aja kali. Gue bangunin lo karena mau minjem powerbank," kekehnya.

Asahi pun membuka resleting tas yang berada di bawah kakinya. Lalu ia merogoh sesuatu disana dan memberikannya pada Jaehyuk. "Nih."

Jaehyuk tersenyum senang. "Thanks!!"

"No problem."

Perjalanan mereka masih panjang. Tertera di GPS bahwa letak Pelabuhan masih cukup jauh—membutuhkan 2 jam lagi untuk mencapai tujuan.

Asahi memutuskan untuk memainkan ponselnya—agar tidak tertidur dan bertemu orang itu lagi.

Tidak dan tidak akan pernah.


-ˏˋ ❬ ⸙ ❛ ᴛʀᴇᴀꜱᴜʀᴇ ❜ ❭ ˊˎ-



2 jam lebih 20 menit telah mereka lalui. Di perjalanan tadi, mereka sempat salah jalan. Jadi, mereka harus berbalik arah lagi dan memakan waktu yang cukup panjang.

Pelabuhan sudah berada di depan mata. Sesegera mungkin mereka memarkirkan mobil dan memasuki kapal pesiar pribadi atau biasa disebut yacht yang telah mereka sewa untuk 7 hari bersama satu orang crew.

Dengan harga yang terbilang cukup mahal, kapal tersebut mencakup berbagai fasilitas mewah bak hotel bintang lima. Mereka dapat menikmati segala fasilitas sepuasnya tanpa tambahan biaya apapun. Seperti kolam renang, bioskop, ruang musik, ruang practice, dll. Mereka juga tak mengalami kerugian karena harganya memang sepadan dengan pengeluaran.

Namun, dikarenakan hanya terdapat 5 kamar, mereka terpaksa harus berbagi ruangan.

"Kita bareng ya?" tanya Doyoung seraya menyenggol lengan Yoshi.

 ⸙͎۪۫ MY TREASURE ✔︎Where stories live. Discover now