part 2

6 6 0
                                    

Biasanya aku selalu ceria kini hanya diam diperjalanan, dan yang biasanya aku kalau naik mobil tidak mabuk kini aku merasa pusing dan mual.
Selama di perjalanan aku memilih tidur, untuk menahan rasa mual dan pusing ku. Dan saat aku tertidur aku merasakan mobil nya berhenti, saat aku bangun aku melihat sekitar yang mana hanya ada pepohonan,

Aku :" Eh kenapa berhenti disini we? "

Aliya :"kita kaya nya nyasar dah ini ni"

Egi :"Eh reza  bener ngga sih lu liat GPS nya"

Sisi :" Iya nih, kok jadi di hutan hutan, ngeri ih! "

Reza :"kaya nya bener ini nih, apa gue aja yg kaga tau cara kerja GPS yak? "

Egi :" Sini sini coba gua liat"

Aliya :" Gimana gi?"

Aku :" Pasti nyasar ini nih! "

Egi :"iya seharusnya kita belok kanan pas pertigaan tadi, eh kita malah kekiri, "

Aku :"aduh, udah jalannya kecil, bnyak pohon, aku takut nih! "

Sisi :"Ayo mundur aja deh, takut juga gue"

Saat mobil mundur, tiba tiba dari belakang ada seseorang memakai jubah hitam dan membawa senjata seperti sabit.

Aku :"eh ada kok ada orang di tempat kaya gini ya? Bawa sabit juga"

Sisi :" Ih kok serem bnget sih orang nya"

Aliya :" Mana bawa sabit lagi".

Egi :" Gimana kita tanyain dari sini aja, "

Sambil membuka jendela mobil kemudian Egi berteriak dari dalam mobil

Egi :" Pak! Bapak siapa ya? Kok menghalangi jalan kami untuk mundur? "

Orang itu langsung mulai berjalan pelan, dan semakin laju seperti berlari menuju ke mobil ,  sontak reza  yang mengemudikan mobil itu langsung tancap gas, melihat orang itu mengejar sambil mengangkat sabitnya seperti ingin membunuh kami. Kami pun semakin masuk kedalam jalan yang banyak pepohonan, dan tidak ada rumah disekitar sini, bahkan tidak ada sinyal disini, membuat kami semua menjadi panik, karena tidak bisa menghubungi siapa siapa di kondisi seperti ini, saat orang yang di belakang kami sudah tidak terlihat, kami memilih untuk menjalankan mobil pelan pelan.
Kami melihat disepanjang jalan ada orang berjubah hitam, serta membawa senjata tajam ada yang bawa sabit, pisau, tombak, kapak, dll yang terlihat seperti menyambut kami, kami sangat takut, dan akhirnya mulai menjalan kan mobil dengan cepat.

Tak lama kami berjalan dimobil tiba tiba ban mobil kami meledak seperti menginjak suatu yang besar dan tajam, membuat mobil kami tidak bisa bergerak,  kami ingin keluar namun takut dengan orang berjubah itu, karena tidak ada pilihan kami memilih keluar dari mobil dan berjalan untuk pergi dari hutan ini, sebelum keluar kami membawa barang kami yang dirasa dapat bermanfaat jika terjadi sesuatu..

SARANG PSIKOPATWhere stories live. Discover now