I hugged Angel… consoling her.. Angel membalas pelukan saya sambil menangis teresak-esak…

“Kimmy’s going to be ok…” saya cium puncak kepala Angela…

Dari sudut mata saya, I saw Sydney looking at me in a strange way..

Saya terfikir balik… the ‘couple thing’ was a joke, why look at me like that, Robinson? You’re not serious trying on my woman, right? I don’t think you dare, counsel… 😏

Dan di suatu sudut saya menyedari sesuatu… seseorang… a roar of frustration… London fell on his knees in tears… his father supporting his tall figure, trying to get him up… I saw the raw pain in his red rimmed eyes…

And I remembered he said…
“so do what you have to do if she is sentenced...”

Bring Kimmy back to Milan dan dia akan menyusul kemudian… saya terfikir, as I looked from Kimmy to London, how they look at each other…

He will come for her, and she will wait for him…

Then I looked at Angel… I’ve left you for 10 years, Angel… kerana sifat pengecut saya untuk mempertahankan kau… seyakinnya saya gagah, saya berani tapi hanya sebagai seorang mafia…

namun jauh dalam lubuk hati saya takut dan selama 10 tahun saya bersembunyi di sebalik topeng keganasan saya… menyembunyikan perasaan sebenar saya terhadap Angel… sampailah saat saya berjumpa Angel kembali di Mercure Hotel…

Saya tidak dapat mengawal perasaan cinta saya… cinta pertama saya…

Tapi memanglah saya ego kan untuk mengaku diri saya bodoh… ya, saya tidak bodoh…

Cukuplah tu…

Saya mengusap pipi Angel… dan tunduk, bibir saya mendekati telinga dia…
“you know what will happen next, Angel..”

terbulat mata Angel mendongak menatap saya… macam saya kiss bibir sexy dia… tahan, Kurtis… you need to settle some stuff…

I wanted to tell her ‘wait for me, I love you… I love you, Angel..’  tapi ke-ego-an adalah suatu penghalang… saya salute that mirror of mine, London Robinson can just melt dengan my sister’s charms…

Charming kah Kimmy? Hahaha..! London has fallen in that little brat’s trap…

I gave a nod to Hudson…

Signal… kami keluar dari pintu kanan supaya tidak bertembung dengan London, his dad and Holland…

Jangan juga ketara bah…

Kami guna kereta yang berasingan… Hudson should have his men prepared… 5 of my men semua sudah bersedia…

As the police car drove out dari perkarangan kompleks mahkamah destinasi tujuan ke Penjara Kepayan, kami mengekori the police car…

Semakin menghampiri simpang masuk Kendara Apartment, saya memberi arahan…

I spoke through my wireless earphones…
“shoot..!”

PANG!! PANG!!

Kedua-dua tayar kereta police ditembak oleh orang-orang saya… the police car swerved to the left dan melanggar besi penghadang parit…

“out!” saya teriakkan arahan...

Pertempuran berlaku di antara orang-orang saya dan 3 orang polis yang mengiringi Kimmy…

I grabbed Kimmy out of the police car dan mengangkat tubuh dia yang lemah longlai… sempat satu orang polis menarik tubuh saya… saya sigung muka dia pakai siku saya…

I'm a Sucker for PainWhere stories live. Discover now