10. First Snow

7.4K 704 591
                                    

🌼🌼🌼🌼🌼

Wang Jingyu duduk termenung. Jika biasanya setelah pulang dari perjalanan bisnis pria itu menghabiskan waktu bersama keluarga, kali ini dia memilih untuk mengasingkan diri di ruang kerja.

Tidak tahu apa yang harus dilakukan. Tidak pernah sekalipun bermimpi akan berada dalam situasi semacam ini. Melihat wajah Xiao Zhan hanya membuatnya sakit hati. Belum lagi Yibo, putra kandung sendiri kini berubah menjadi seseorang yang tidak dia kenali.

Wang Jingyu seolah kehabisan kata-kata ketika Yibo dengan terang-terangan menantangnya, mengatakan bahwa pemuda itu mencintai Xiao Zhan dan akan merebut Xiao Zhan dari dirinya.

Wang Jingyu bahkan tidak bisa murka, hati sudah terlalu sakit untuk marah. Yibo bahkan memintanya untuk mengurus perceraian dan akan segera menikahi Xiao Zhan.

Jingyu bertanya-tanya di mana kesalahannya dalam mendidik Yibo selama ini. Merebut .... Yibo memang suka merebut sesuatu yang telah menjadi milik orang lain.

*****

Setelah pengkhianatan besar yang akhirnya terbongkar oleh sang ayah, Yibo sama sekali tidak ada rasa bersalah. Xiao Zhan adalah miliknya, dan sudah seharusnya Xiao Zhan hanya untuknya. Mereka saling mencintai dan Jingyu yang seharusnya menyingkir. Yibo menganggap sang ayah adalah benalu yang hanya akan menjadi pengganggu.

Yibo menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang. Tersenyum puas, merasa telah berhasil menghancurkan hubungan sang ayah dengan Xiao Zhan. Tidak ada rasa takut ataupun penyesalan. Pikiran mulai melayang jauh, kembali ke 6 bulan yang lalu di mana dirinya dan Xiao Zhan menjalin hubungan tidak lebih dari orang tua sekaligus sahabat.

Saat itu, salju pertama turun di Kota Shanghai cukup awal, sekitar pertengahan November, tidak lama setelah Keluarga Wang dan Keluarga Xiao merayakan ulang tahun Xiao Zhan yang ke dua puluh enam.

Usia pernikahan Xiao Zhan dan Wang Jingyu saat itu baru dua bulan. Wang Jingyu memang sering berpergian ke luar kota, dan waktu itu dia berpergian selama kurang lebih satu minggu ke Chongqing.

Xiao Zhan merasa bosan dan kesepian. Pernikahannya baru berlangsung seumur jagung dan masih beradaptasi dengan rumah serta suasana baru. Jika ada Jingyu, mereka akan selalu tertawa dan bercanda, tetapi saat itu Jingyu tidak bersamanya.

Meskipun senyuman tak pernah lepas dari wajah, ada rasa jenuh dalam hati, apa lagi Jingyu kerap melarang untuk berpergian jika pria itu tidak menemani. Kehidupan baru banyak dihabiskan di rumah. Lain dengan dulu ketika belum menikah, Xiao Zhan sibuk dengan pekerjaan dan memiliki banyak teman, berbeda dengan  kehidupan setelah menikah yang seperti terkurung di sangkar emas.

Yibo cukup peka dengan kejenuhan yang dirasakan oleh Xiao Zhan. Lelaki itu menghiburnya, menemani bermain game atau sekadar mengobrol sambil meminum coklat panas di waktu luang. Dan sore itu, Yibo meraih tangan Xiao Zhan, mengajak pemuda yang dicintainya keluar dari rumah. Mereka berkendara cukup lama hingga sampai di Kota Beijing.

Saat itu hari sudah gelap, Yibo menghentikan mobilnya di sebuah jalanan yang sepi karena Xiao Zhan yang meminta.

Xiao Zhan berlari keluar dari mobil, menyambut udara malam yang dingin, merentangkan kedua tangan dengan  penuh semangat. Pemuda manis itu tersenyum semakin lebar kala salju turun dan mulai membasahi telapak tangan. Berputar-putar dengan riang, seakan-akan ini adalah kali pertamanya melihat butiran salju. Terlihat begitu polos dan murni seperti anak-anak.

Yibo mengamati wajah bahagia itu dari belakang kemudi mobil. Perasaan cinta dan obsesi tumbuh semakin kuat. Dia menginginkan Xiao Zhan lebih dari apa pun.

Melihat senyuman itu, melihat tatapan yang berbinar itu, membuat Yibo ingin mengurung Xiao Zhan di mana tidak ada siapa pun yang bisa melihatnya lagi, menikmati setiap ekspresi wajah Xiao Zhan untuk diri sendiri dan membuat pemuda manis itu jatuh ke dalam kendalinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY STEP SON (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang