run | izone

[6] practices again

Mereka benar benar memberikan yang terbaik untuk fansnya. Semakin hari semangat mereka semakin membara. Beneran deh mereka sangat teramat antusias walaupun latihan itu sangat melelahkan.

Beberapa jam berlalu, latihan pun selesai. Mereka pulang ke dorm kali ini secara bersamaan. Senja itu cuaca terasa sejuk. Langit terlihat sangat terang dengan senja berwarna oren menghiasinya.

Beberapa dari mereka memotret momen matahari terbenam. Sesekali mereka juga bercanda di dalam mobil. Melupakan segala rasa lelah yang mereka alami sejenak sambil membayangkan comeback yang semakin dekat.

Wonyoung melirik ke arah jendela luar sambil menatap mobil yang berlalu lalang. Senyuman kecil miliknya nampak jelas bagaikan sosok bayi yang melihat mainan. Dia sedang membayangkan apa yang akan terjadi saat comeback nanti dan bagaimana perasaannya saat bertemu dengan WIZ*ONE.

Samar samar Wonyoung dapat mendengar obrolan orang di belakangnya, itu adalah obrolan antara Yena dan Nako. Sementara yang duduk di sebelah Wonyoung adalah Yuri.

"Nggak tau sih, tapi gua tadi pas dateng bareng Hitomi cuman berdua doang ada suara aneh di ruangan latihan," tukas Yena.

Wonyoung mengerutkan keningnya, Yena merasakan hal aneh? Benarkah?

"Kemarin waktu gua latihan sendirian di sana kan, gua juga sih Yen denger suara yang lo bilang, tapi ya gua pura pura nggak denger aja dan tetep latihan," kata Nako.

Wonyoung penasaran, dia menolehkan kepalanya sambil menatap kedua rekannya itu dengan rasa penasaran yang besar.

"Kalian lagi ceritain apaan?" tanya Wonyoung.

"Nggak papa," sahut Yena dengan cengengesan, "Tadi gua ngajarin Nako ngerap, iya gak?"

Nako mengangguk dengan cepat seolah olah imut dalam kebohongan yang dibuat oleh Yena, "Iya tadi Yena ngajarin gua ngerap."

Wonyoung menatap keduanya secara bergantian dengan curiga. Yah mau seberapa besar usaha penasaran Wonyoung, dia pasti tidak akan diberitahu oleh mereka.

Wonyoung membenarkan posisinya, kemudian dia mengeraskan suara di airpods yang sudah terpasang sedari tadi di telinganya.

"Nggak mungkin ada yang aneh sih," gumam Wonyoung pada dirinya sendiri, "Everything will be fine. I'm sure."

🌾

Wonyoung melepas sepatunya, kemudian dia susun di rak sepatu. Dia terlihat sangat antusias karena akan segera beristirahat.

"Ntar malem gua mau latihan lagi, ada yang mau ikut?" ucap Chaeyeon.

Yang lain menggelengkan kepalanya, sama halnya dengan Wonyoung. Sudah cukup dirinya kemarin kemarin banyak berlatih seorang diri.

Mereka memang terkadang latihan seorang diri untuk mengasah skill masing masing sebelum adanya evaluasi bersama.

Sebagian dari mereka membersihkan diri, sebagian lainnya sedang menunggu antrian.

Minju yang masih ada di dorm mereka itu mengeluarkan ipad nya, "Kemarin gua latihan, coba kalian liat sendiri deh. Masa iya tiba tiba rekamannya mati terus layarnya jadi hitam semua? Padahal waktu itu kondisi baterainya masih banyak, ipad gua juga baik baik aja."

Yuri, Nako, Hitomi, dan Wonyoung sedang menatap ipad milik Minju dengan fokus. Kemudian mereka terdiam saat apa yang Minju katakan benar benar terjadi.

"Kok gitu?" tanya Hitomi sambil menggenggam tangan Nako yang ada di sebelahnya.

"Ih sumpah ya gua bingung banget asli," kata Minju, "Merinding aja nih tiba tiba gua."

Wonyoung ikutan merinding. Mereka semua merasa merinding. Kenapa semua ini tiba tiba? Kenapa?

"Katanya kalau digangguin sama hantu comebacknya bakalan sukses," ucap Yuri.

Reflek Minju memukul lengan Yuri, "Heh mulut lo! Jangan nyebut!"

"Ih santai aja kali," sahut Yuri.

"Udah udah," lerai Hitomi, "Mendingan beres beres dari pada ngobrolin hal yang beginian."

Minju, Nako, Hitomi, Yuri, dan Wonyoung itu penakut. Mereka semua benar benar penakut. Yah yang lebih mending itu adalah Nako dan Wonyoung. Kalau yang lain nggak usah ditanya gimana takutnya.

Wonyoung melepas jaketnya yang sedari tadi masih terbalut di tubuhnya, kemudian dia tersenyum kecil saat mendapatkan notifikasi dari sang Ibu.

"Ah..., i really hope everything goes well," ucap Wonyoung pada dirinya sendiri.