Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" this is real,me and he are the same. We are the same but different.are you believe?there will be two personalities in one—man? "
Kain yang menutup mata dan mulutnya di buka secara kasar.Cahaya temaran dari lampu kecil di sana langsung menyapanya.Ia menutup dan membuka matanya berulang kali sebelum akhirnya membukanya perlahan dan tubuhnya secara tiba tiba di lempar begitu saja sampai menghantam sebuah tempat tidur di sana
Gadis itu memegangi kepalanya yang sakit karena terbentur tempat tidur begitu kuat.Rasa pusing nya semakin bertembah karena benturan barusan setelah beberapa jam lalu tubuhnya di seret seret oleh beberapa orang
Ia menatap kesekitar.Kamar yang ukurannya cukup besar hanya di isi dengan lemari dan tempat tidur saja.Tidak ada cermin atau yang lainnya.Jendela kecil berada di atas sana,bisa di pastikan tidak ada celah sedikitpun agar ia bisa melarikan diri dari sana
Lampu kecil dengan cahaya kuning sangat tidak bersahabat baginya.Kamar itu cukup besar,namun terasa pengap karena begitu gelap.Juga—sepertinya hari masih malam,namun dia tidak tau apakah malam itu masihlah sama dengan malam dimana orang orang itu berhasil menculiknya karena—ia rasa dirinya telah di bawa pergi sejauh mungkin dan mereka sempat menaiki pesawat?entahlah,raylin tidak mengerti.Sejak ia berhasil di bawa kabur,mulutnya langsung di tutup oleh kain,begitu juga matanya!
Suara berisiki di luar sana terdengar di telinganya.Samar samar,sepertinya jauh di bawah sana orang orang itu sedang berdebat.Dirinya bangkit,berusaha sekuat mungkin untuk hanya sekedar melangkah mendekat ke pintu.Perlahan ia mendekatkan kupingnya pada pintu,untuk mendengarkan apa yang sedang mereka perbincangkan di luar sana.Namun,hasilnya nihil!apa yang orang orang itu bicarakan di luar sana tak dapat ia dengar dengan jelas,lalu suasana menghening seketika
" sial!mereka membawa ku kemana? " ia bermonolog sebelum akhirnya mundur beberapa langkah ketika suara kunci membuka pintu kamar tempatnya berada
Seorang pria muncul dengan topeng hitamnya.Menatap raylin dengan seksama,tatapannya begitu dingin.Pria itu hanya menatap raylin dari atas hingga bawah sebelum akhirnya mengunci pintu kamar kembali dengan dirinya yang berada di dalam
" kenapa diam saja? " pria itu membuka suara.Suaranya tak asing di pendengaran raylin,membuat gadis itu mengernyit—mengingat ngingat suara yang tak asing di pendengarannya itu
" aku bertanya kenapa kau diam saja? " tanya pria itu lagi sambil berjalan mendekat
" ya terus harus gimana?meraung raung minta lepasin?memangnya kau mau melepaskan ku begitu saja? "
Mendengar balsan raylin yang tak biasa di dengar oleh orang orang yang mengenal dirinya sendiri—pria itu tertawa disana
" wahhh pengaruh dari apa yang kun buat dengan mu ternyata bisa semenakjubkan ini ya " ujar pria itu kembali tertawa disana
raylin diam saja,masih berfikir siapa sebenarnya pria di hadapannya itu.Dari ucapannya barusan—sepertinya ia mengenal raylin cukup lama
" well—perintah kun pada ku untuk memastikan mu beristirahat setelah perjalanan jauh kita dari new york yang melelahkan!lagian udah tengah malam juga,jadi kita lanjut ngobrol besok saja " ucap pria itu lalu membalikan tubuhnya,berniat keluar dari sana,namun ucapan gadis itu yang terdengar saat dirinya hendak membuka pintu—membuat ia mengurungkan niat