Shuhua langsung tertawa, dia kena skakmat. "Exactly!"

Memang benar sih, Shuhua akan selalu menjadi seperti bagaimana dirinya yang biasanya, sulit sekali mengajak gadis itu untuk serius dengan sesuatu hal yang romantis.

Shuhua mudah merasa geli dengan hal seperti itu, kalau ada yang menggombalinya dengan kalimat manis, bukannya tersipu, dia malah akan meringis ngeri.

"Mau makan apa lo pada?" Tanya Heejin ketika mereka semua sudah duduk, matanya menatap sekeliling dengan penuh minat.

"Apa aja deh, yang enak menurut lo!" Sahut Mia cepat, yang lain mengangguk setuju, membuat Heejin langsung berbalik menatap pelayan.

"Seven mashed potato with gravy, two roast and dry brined, candied yams, green bean casserole, also one bottle of Spanish Garnacha." Ujar Heejin. "Oh, can I also have a glass of Red Rhône?"

"Sure, madam." Sahut pelayan itu setelah mencatat semuanya.

"Gue mau Sangio." Kata Jaemin, dia baru selesai melihat-lihat isi menu.

"A glass of Sangiovese." Ulang Heejin, matanya menatap Hyunjin sekarang. "Mau Pinot gak, ada kalau kamu mau."

Hyunjin manggut, matanya menatap Heejin dengan tatapan yang menurut Heejin jauh dari kata biasa saja. "Please?"

"Also Pinot Noir."

"In a glass?" Tanya pelayan itu memastikan, dan Heejin mengangguk.

Mereka melalui waktu lebih dari sejam untuk makan, sedikit berceloteh tentang beberapa hal acak selama garpu dan pisau mereka berdenting, beradu dengan piring, hingga akhirnya Jihoon sadar kalau Jinyoung daritadi tidak ikut menimbrung, makan pun tidak khidmat, sibuk minum.

Saat mereka sudah berada di mobil, "anjing, pake teler.." Jihoon mendengus kesal, dia sedang menatap sengit kearah Jinyoung dan Jaemin yang sudah nyaris tidak waras, meski kelihatannya mereka masih sadar, tapi nyatanya mereka oleng. "Udah tau gampang mabok, minum tiga gelas lo, orang bego!" Tangan pemuda itu menoyor kepala Jinyoung yang duduk di sebelahnya.

Karena Jaemin sok-sokan mau menyetir, dan tidak bisa dilarang duduk di depan, jadi Heejin yang tadinya ingin menyetir disuruh pindah ke kursi paling belakang oleh Hyunjin, bersama dua teman gadisnya, sedangkan Jihoon dan Jinyoung ada di tengah.

Intinya, sekarang supir mereka ya si Hyunjin.

Sesampainya mereka di hotel, Jihoon membopong Jinyoung ke kamarnya, sedangkan Jaemin bersama Hyunjin, membiarkan Heejin, Mia, dan Shuhua berjalan di belakang.

Sesekali tertawa mendengar omelan Jihoon, tapi saat berhenti di depan kamar ketiga perempuan itu, Jaemin malah berbalik badan dan segera meraih tubuh Mia.

"Aku sayang banget sama Mia, pacarku cantik, aku cinta kamu sayangku." Cerocos Jaemin tidak jelas, membuat Mia melotot bingung sedangkan yang lain tertawa geli, kalau Jihoon dan Jinyoung sih sudah masuk ke kamar pada lelaki.

Jaemin menarik tubuh Mia masuk ke dalam kamar, meninggalkan Heejin, Hyunjin serta Shuhua yang malah jadi canggung sendiri di koridor.

Shuhua mengulum bibirnya sambil melirik Heejin lalu Hyunjin secara bergantian, sebelum akhirnya berdeham pelan. "Gue bantuin Jihoon ngurusin Jinyoung deh, ya."

Kalimat barusan bukan permintaan izin tapi tanda berpamitan, karena setelahnya Shuhua langsung melipir ke kamar sebelah.

Sekarang malah Heejin yang mengulum bibirnya sedangkan Hyunjin tercengir menyadari apa yang Shuhua lakukan.

"Bener-bener, deh, ada aja kelakuan mereka.." Keluh Heejin pelan sambil mengindari tatapan Hyunjin yang jenaka itu.

Hyunjin malah tertawa makin kencang. "Ayo ke kamar aku." Ajaknya santai, membuat Heejin mengerutkan dahinya heran.

[3] BACK 2 UWhere stories live. Discover now