EARGASM 1.1

1.6K 244 98
                                    

EARGASM

1.1



"Sehun!" Chanyeol membuka pintu kamar Sehun tanpa mengetuk, "Kau mengambil headphoneku, ya?"

Pemuda yang tengah duduk menghadap ke layar monitor PC itu menoleh, lalu tersenyum inosen dengan headphone berwarna hitam terpasang di kepalanya.

Chanyeol menghela lalu mendekati Sehun yang masih duduk di kursi, "Headphonemu mana?"

"Rusak."

"Kau baru membelinya 3 bulan lalu, masa sekarang sudah rusak?!" protesnya.

"Kau membelikan merek yang jelek, sih." cibir Sehun, "Punyamu yang ini malah lebih bagus."

Chanyeol mendecak, Sehun mendengus, "Aku tidak mau tahu, pokoknya aku mau headphone baru!"

"Hei, kau kan punya jatah uang jajanmu dari Eomma! Beli saja dengan uang itu!" Chanyeol merebut headphone miliknya.

"Aaarrghh!! Aku mau pinjam!!" Sehun menarik.

"Aku butuh ini!" Chanyeol masih berusaha.

"Hyung mencubitku! Hyung membullyku!!! Aku akan adukan Hyung pada Eomma nanti!"

"Siapa yang membullymu dasar tukang fitnah! Kembalikan headphoneku!"

Akhirnya Chanyeol berhasil mendapatkan miliknya kembali, tapi wajah Sehun langsung tertekuk kesal.

"Kalau kau memang mau headphone, bilang pada Eomma! Lagipula baru dua hari lalu kan kau dikasih uang saku, tidak mungkin habis-" mata Chanyeol melirik pada tumpukan komik dan gacha yang menggunung di samping meja. "Ck, dasar bocah aneh!" cibirnya.

Sehun tidak menjawab tapi wajah dan ujung hidungnya mulai merah. Chanyeol menghela dengan keras.

"Iya! Oke, oke! Kau bisa meminjamnya malam ini saja!" kata Chanyeol kemudian menyodorkan headphonenya, tapi Sehun membuang muka.

Dasarnya Chanyeol memang bukan seseorang yang tega, apalagi terhadap adik bungsunya.

"Kau ini sudah SMA, berhentilah menangis setiap kali kau kalah berdebat." kata Chanyeol lelah.

"Siapa yang menangis." balas Sehun dengan mata berair, menahan air mata.

Chanyeol menggaruk pelipisnya yang gatal lalu mendekati Sehun yang kini sudah membalikkan kursi membelakanginya. Chanyeol menaruh headphonenya di sisi keyboardnya, matanya melihat pada Ipad di bawah tangan Sehun.

"Kau sedang menggambar?" Chanyeol mengalihkan pembicaraan, "Apa yang kau gambar?"

"Bukan apa-apa!"

"Ah, masa? Bagus begini!" Chanyeol berpura-pura supaya Sehun terhibur, "coba aku lihat!"

Chanyeol mengambil Ipad tersebut dan melihatnya. Awalnya, ia bingung dengan gambar tersebut sampai akhirnya dia mengecilkan layarnya dan melihat keseluruhan dari gambar yang sedang digambar sang adik.

Itu adalah sebuah adegan dalam panel komik.

Chanyeol tahu bahwa Sehun memang sangat suka menggambar sejak taman kanak-kanak. Bakatnya makin terlihat saat duduk di bangku sekolah dasar. Dia bahkan sempat menjuarai beberapa lomba melukis. Melihat itu orang tua mereka juga mendukung keahlian sang putra di bidang seni lukis. Orang tua mereka memang tipe orang-orang terbuka dan mau mendengarkan apa yang ingin anak mereka lakukan. Bukan hanya terhadap Sehun, mereka juga memberikan kebebasan bermusik kepada Chanyeol yang berkeinginan menjadi seorang musisi.

Tapi entah apakah itu sebuah kata demokrasi dalam sebuah keluarga atau hanya sebuah kamuflase untuk menyembunyikan jadwal sibuk kedua orang tua mereka yang kini sibuk bekerja di luar kota sehingga membebaskan anak-anak mereka melakukan apa saja yang mereka inginkan agar tetap merasa senang selama ditinggalkan bertugas.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 13, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

EARGASMWhere stories live. Discover now