Bab 3: TIDAK DI HATI, TETAPI JANGAN PERGI

116 18 0
                                    

Taehyung pov
.
.

Aku sibuk dengan kegiatan
kontes Bulan dan Bintang, kegiatan  yang di adakan kampus setiap setahun sekali, dan aku sebagai senior yang sudah memasuki tahun ketiga di tuntut untuk ikut dalam acara tersebut.

Tahun lalu junior ku, perwakilan dari peserta Bulan menjadi
runner-up kedua sehingga dia merasa sangat kecewa, tetapi dia mengatakan padaku bahwa tahun ini dia akan berhasil menjadi pemenang nya (Bulan).

Aku ingin mengatakan pada semua orang yang tidak dapat ku percaya, dalam artian menutup mata dengan semua keadaan ini. Saat ini perwakilan Bulan dari fakultas
Kedokteran sangat kuat, dia memduduki posisi teratas, dan aku yakin tidak akan ada yang bisa bersaing dengannya.

Aku duduk dan menatap jisoo yang tengah mencubit pipi Soobin, Bulan
dari fakultasku (Teknik). Jujur saja aku tidak memiliki harapan dia akan menang. Kalaupun dia berhasil mencapai lima besar, itu sudah lebih dari cukup. Karena ku akui para siswa namja tahun ini benar-benar tampan, hingga sangat sulit untuk mencari pemenang di antara mereka.

Sejenak aku teringat tentang namja mungil itu, dan aku ingat bocah yang ku temui dua hari yang lalu. Melihatnya merokok membuatku sedikit terkejut, apalagi mengetahui
bahwa dia tinggal di sebelah kamar kekasihku. Aku setiap hari datang dan pergi ke apartement irene, tetapi aku
belum pernah bertemu dengannya sekalipun.

Aku tahu mata kucing itu menatap dengan ekspresi jijik ketika melihatku memeluk irene, tetapi dia mengatakan semoga cita kamu bertahan lama. Astaga! aku
ingin berterimakasih padanya sekaligus mencakar matanya.

Aku pikir jika dia berhenti mengganggu jaebum maka aku juga akan berhenti mengganggu nya, aku tidak akan melakukan apa apa lagi padanya. Aku tidak tahu kenapa,
tetapi aku merasa aneh ketika
melihat wajahnya, aku tidak takut atau bahkan tidak merasa bersalah sedikitpun. Lagipula kenapa aku harus memikirkannya? toh dia tidak ada hubungannya dengan ku.

"Bagaimana kabarmu?" Aku
mengangkat kepalaku untuk melihat
pemilik suara yang baru saja menyapa. Aku sedikit bingung mrlihat jaebum, apakah dia datang untuk melihat jackson?

"Kupikir kau akan pergi ke fakultas
Kedokteran?"

"Aku jurusan Teknik jika kau lupa" jawabnya singkat, kemudian melirik fakultas kedokteran, di mana Bulan berada.

Ah tentu saja aku tahu, mulutnya mengatakan Teknik dan tubuhnya berada disini, tetapi hatinya ada pada sang dokter. Selama ini aku tidak pernah berpikir jika Temanku bisa seperti ini, tetapi ketika ada jackson semuanya berubah.

Jika di lihat lihat Jaebun dan Jackson adalah pasangan yang imut, aku biasanya tidak menyukai pasangan sesama, hanya jisoo Bintang fakultasku yang sangat menyukai hal seperti itu. Hingga sekarang aku sudah terbiasa melihat mereka, dan entah kenapa aku malah tersenyum.
Aku berpikir jika cinta seperti
itu juga akan berhasil.

Tapi masalahnya adalah yoongi, aku memutar mata dan otakku sendiri, astaga! aku harus menghilangkan pikiran bodoh itu, aku benar-benar sudah gila.

Notifikasi Line membuatku mengerutkan dahi dan melihat sumber suara, seseorang yang berdiri dengan jisoo, membantu yeoja itu
membersihkan wajah Soobin

"Baca yang keras Jae, kau ini menyebalkan." Jisoo berteriak kesal.

"Tunggu sebentar, aku akan
membisukan ponselku", kata Jaebum dan mengubah ponselnya menjadi mode diam, sesaat dia menggeser layar dan tersenyum.

Setelah membaca, dia terkikik kemudian melihat ke arah fakultas kedokteran, aku bisa menebak apa
yang akan dilakukan temanku itu,
Dia pasti akan bertemu dengan Moon of Medicine.

Love MechanicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang