Hogsmeade with ferret

Start from the beginning
                                    

"Tidak, aku tidak terlalu suka manis." tiba tiba ada ide untuk membelikannya dark cocholate

"chocolate ball nya 2 lagi." Aku sudah membayar dan keluar dari toko itu.

Aku menoel lengan draco. "Ini, coklat buat kau. Tidak terlalu manis kok." aku menyerahkan 2 coklat itu untuk draco

"Thanks. Ayo kita ke toko alat tulis."

Akhirnya kita sampai dan draco membeli pena bulu dan buku catatan, sedangkan aku tidak beli apapun. dan akhirnya kami keluar kemudian ke three broomstick untuk minum butterbeer

"Aku samakan saja denganmu." kataku dengan malas. Aku sudah lelah

"Yes, princess" dia pergi memesan dan aku membenamkan wajah di tanganku yang kulipat di atas meja

"Ngantuk deh." gerutuku.

"Butterbeer nona." aku menoleh ke pelayan yang mengantarkan dua butterbeer hangat

"Yes sir, eeeeh kemana orang yang memesan ini?" tanyaku penasaran.

"Tadi dia mengobrol dengan orang di meja depan kasir. Kalau begitu saya pergi dulu nona." aku hanya mengangguk dan tersenyum kemudian dia pergi.

Beberapa menit kemudian pemuda bersurai pirang menyebalkan itu datang ke mejaku. Dan duduk di depanku.

"Kukira kau pulang." kataku menyeruput butterbeer ku

"Merindukan ku, eh?" dia menyeringai. Sudah tidak bisa dihitung berapa kali dia menyeringai dalam sehari

"Aku ingin pulang tau." aku merengut kesal

"Iya, aku lihat kok mukamu lelah. Tapi aku belum mau pulang." katanya. Dia memang selalu mengajak berdebat ya.

[Draco POV]

"Butterbeer hangat dua sir." kataku memesan ke pelayan disana.

"Oh malfoy si pembohong." ledek seseorang di belakangku. Aku berbalik dan menatapnya dengan tajam

"Kau mau apa?!" tanyaku sewot. Dia alpha da vincent yang waktu itu menyatakan perasaannya pada kay.

Pelayan tiba tiba memanggilku. "Eh, butterbeer anda sir." kata orang itu menunjuk dua butterbeer hangat di depan meja kasir.

"Anatarkan ke gadis itu." suruhku menunjuk tempat duduk kay. Dengan berbisik agar vincent tidak menghampiri kay.

Pelayan itu pergi ke meja kay dan vincent melanjutkan perdebatan ini

"Kay sudah memberi tahuku semuanya. Dan kau bukan 'pacarnya'." katanya. Dia mengangkat tangannya dan membentuk angka dua lalu di naik turunkan menunjukan kalau aku hukan pacar kay.

"Huh. Aku memang bukan pacarnya tuan, tapi aku menyelamatkan dia dari orang yang terus mengganggunya." kataku tak kalah nyelekit. Aku menyeringai dan menatapnya sengit.

"Aku tidak pernah mengganggunya malfoy." bentaknya tersulut emosi. Aku berhasil memancingnya.

"Oh apa aku harus memberi tahumu semua keluhan yang kay bilang kapadaku?" ucapku bohong, aku sama sekali tidak tau cerita tentang kay dan vincent.

"Hey kawan, kita harus segera kembali kehogwarts." ucap teman vincent yang tiba tiba muncul dan menepuk pundak vincent.

"Awas saja ya kau." ancamnya

"Aku tidak takut padamu vincent!" teriakku tak mau kalah.

Vincent pergi dengan temannya dan aku buru buru menemui gadis galak itu di mejanya.

Dari kejauhan dia terlihat lebih manis, mungkin karna wajahnya yang lelah. Butterbeernya belum diminum sama sekali, dia menungguku.

Aku menarik kursi tepat didepannya. Dan duduk disana. "Ku kira kau pulang."

Rock, Paper, Scissors [Draco Malfoy]Where stories live. Discover now