"Hei, hei, santai dong Taeyong. Biasanya kamu manis dan ga pernah ngumpat. Siapa yang ngajarin kamu jadi gini hm?" Mingyu mencoba menyentuh dagu Taeyong, tapi cepat-cepat ditepis oleh yang lebih muda. Mana sudi ia disentuh oleh Mingyu.
"Oke, kalo kamu mau urusannya cepet, nih." Mingyu menyodorkan sehelai kecil kertas ke tangan Taeyong. "Transfer 5 juta setiap bulan ke rekening aku. Aku jamin aku ga bakal muncul-muncul lagi di depan kamu."
Taeyong meremat kertas kecil itu lalu melemparkannya ke wajah Mingyu tanpa ampun. "Jangan harap bisa dapet sepeser pun dari aku!"
Mendapat pemberontakan dari Taeyong, Mingyu mulai tersulut emosi. Ia meraih kerah kemeja Taeyong dan menariknya dengan kuat. Taeyong bahkan bisa merasakan kakinya sedikit terangkat dari tanah. Ini buruk, kalau mereka sampai beradu fisik, bisa dipastikan Taeyong akan babak belur seperti terakhir kali.
Untungnya sebelum Mingyu sempat melakukan apapun pada Taeyong, Mingyu telah lebih dulu mendapatkan bogem mentah dari Jaehyun. Wajahnya yang putih itu memerah karena menahan marah. Siapapun yang berani menganggu istrinya, jangan harap bisa pergi dengan selamat.
Mingyu bangkit sambil menyeka darah di sudut bibirnya. Dilihatnya Taeyong yang sudah berlindung di belakang punggung pria itu. "Siapa lo hah?! Ga usah ikut campur urusan gue sama Taeyong!"
"Saya suaminya! Kamu yang ngapain ganggu istri saya?!"
Pengakuan Jaehyun itu sontak saja mengundang bisik-bisik dari orang-orang sekitar yang melihat pertikaian mereka. Beberapa langsung percaya dengan pengakuan itu, tapi ada juga yang menganggapnya sekedar usaha untuk menyelamatkan Taeyong.
"Heh, suami? Jalang kayak kamu punya suami? Pakai pelet apa kamu, Yong?"
Pertanyaan Mingyu itu sontak saja membuat emosi Jaehyun mendidih. Kalau bukan karena dilerai oleh beberapa security sudah bisa dipastikan Mingyu akan babak belur di tangan Jaehyun.
"Udah mas, udah. Orang gila kayak dia jangan diladenin." Taeyong memohon karena takut melihat Jaehyun yang kalap. Ia memegangi lengan suaminya dengan tangan bergetar. Mingyu sudah diamankan oleh security karena dinilai memulai keributan.
Hari itu juga Jaehyun dan Taeyong membuat laporan ke kantor polisi. Menurut Jaehyun biar tuntas sekalian kasus Mingyu ini. Setelah memberikan keterangan yang cukup memakan waktu di kantor polisi, Jaehyun dan Taeyong berjalan beriringan. Taeyong terlihat sangat lelah, tapi juga lega. Setelah ini Mingyu akan diproses secara hukum atas kasus pemerasan dan penganiayaan.
"Sekarang tinggal masalah di kantor... Kita pasti kena tegur karena bikin ribut."
"Maaf ya mas, gara-gara aku..."
"Sssh... Bukan gara-gara kamu. Salah mas juga ga bisa kontrol emosi. Tapi harus mas akuin, mas puas bisa mukul itu orang. Belum puas sih sebenernya, tadi keburu ditahan security."
"Kalo ga ditahan security, mas yang sekarang bakal di penjara."
"Ehehe... Iya juga."
"Terus masalah pengakuan mas tadi gimana?"
"Hah? Pengakuan apa?"
"Tentang kita."
"Ya ampun... bener juga. Ya mau gimana lagi? Mas udah terlanjur ngomong juga kan. Kita hadepin aja."
"Mas ga takut denger omongan buruk orang-orang ke mas nanti?"
"Takut...? Hm, gimana ya? Omongan orang kadang penting, tapi banyakan ga pentingnya. Kita ini yang jalanin, Yong. Daripada takut sama omongan buruk, mas lebih takut ada yang sakitin kamu- eh, muka kamu kok pucet banget sih? Sakit ya?"
Jaehyun menangkup wajah Taeyong cemas. Yang dicemaskan malah menggeleng. "Cuma lemes aja mas. Mungkin efek shock juga. Semuanya tiba-tiba banget. Kepalaku jadi pusing."
Kini Taeyong tak lagi berjalan tegak melainkan setengah bersandar pada tubuh Jaehyun.
"Yong...mas beneran takut nih sekarang. Kamu gapapa kan?"
"Gapapa...mas..."
Nyatanya omongan Taeyong berbanding terbalik dengan yang terjadi selanjutnya. Tubuhnya limbung dan kini terkulai sepenuhnya di dekapan Jaehyun. Hal terakhir yang didengarnya adalah suara panik Jaehyun yang memanggil-manggil namanya.
.
.
.
"Tolong dijaga ya pak istrinya. Usia kandungan yang masih muda itu rawan sekali."
"Usia kandungan? Maksud dokter, istri saya hamil?"
"Iya pak, bapak belum tau?"
"Belum sama sekali, dok."
"Kalau begitu selamat ya, calon ayah."
.
.
.
Bersambung
.
.
.
Sebenernya mau hiatus untuk beberapa saat karena keperluan di real life, tapi karena satu dan lain hal aku jadi agak gabut pagi ini dan kebetulan nonton sinetron di channel favorit a.k.a indo*iar 😂, jadinya update aja lah.
Gimana? Udah cukup memancing emosi belom episode ini?
Masalah ama mantan taeyong anggap aja kelar ya, kelar dg penyelesaian ala sinet indo*iar yaitu lapor ke polisi. Yes anggap aja udah lah itu orang dipenjara (masih mending ga ada scene polisi muncul entah dari mana kejar2an ama penjahat, bukannya dikejar buru2 malah teriak "berenti kamu!")
Sampai jumpa di konflik2 berikutnya~
YOU ARE READING
In Between [JaeYong version]
FanfictionJaehyun kira ia telah berdamai dengan masa lalu. Nyatanya saat "dia" kembali, hatinya kembali goyah. . . . . JaeYong & JaeTen, bxb, mpreg, age switch, plot receh ala sinetron indo**ar, local setting, bahasa baku-nonbaku, the world of the married ver...
![In Between [JaeYong version]](https://img.wattpad.com/cover/233637683-64-k106652.jpg)