(cy) I knew you were trouble when you walked in

123 24 24
                                    

"Habis ini giliran kita, kan?"

Chaeyeon mengalihkan tatapan dari sehelai benang yang mencuat di ujung lengan cropped mesh sweater yang ia kenakan. Ia tidak tahu pada siapa Kwon Eunbi menujukan pertanyaan itu. Namun karena Chaeyeon adalah satu-satunya yang berada paling dekat dengannya--yang lain berdiri cukup jauh di dekat tangga yang menuju panggung sembari memperhatikan band yang sedang tampil--maka ia rasa pertanyaan itu memang untuknya.

"Ya...kan sudah ada di rundown acara, eonni," Chaeyeon menunjuk kertas yang berada di tangan Eunbi. Kadang ia tidak paham dengan jalan pikiran manajer bandnya ini yang suka menanyakan pertanyaan retoris. Namun demi kesopanan (dan agar Eunbi tidak merajuk sampai tidak mengizinkan Chaeyeon pergi minum bersama yang lain setelah ini), maka ia terpaksa menjawab pertanyaan itu.

Eunbi mengalihkan tatapan pada Chaeyeon sebelum memberi senyum kecil pada sang gadis yang lebih muda.

"Aku bertanya supaya kamu berhenti merusak bajumu, Chaeyeon. Itu mahal," jemari Eunbi segera meraih tangan Chaeyeon dan menurunkannya dari ujung lengan baju. Yang ditegur hanya tertawa kecil, lalu memberi gestur salute pada sang manajer.

"Sorry, old habits die hard."

"Get rid of that old habit of yours before it makes us broke."

Kali ini Chaeyeon refleks tertawa mendengar ucapan Eunbi. Bukan karena ada yang lucu, tetapi ia senang saja mendengar gerutuan sang manajer terhadapnya. Chaeyeon sebagai leader amat jarang mendapat teguran dari teman-temannya, jadi ia senang ketika Eunbi memberinya teguran seperti kakak yang selama ini tidak Chaeyeon miliki.

"Oke, oke. Aku nggak akan merusak baju lagi," Chaeyeon mengangkat tangan kanannya seolah bersumpah. Setidaknya Eunbi percaya pada kesungguhan Chaeyeon hingga kini manajernya kembali mengarahkan perhatian pada anggota Violet Casuals yang lain.

"Kok kamu bisa putus sama Hwang Hyunjin sih dulu? Sayang banget dia makin ganteng aja sekarang."

Ucapan yang tiba-tiba tertangkap timpaninya membuat perhatian Chaeyeon refleks teralih. Choi Yena tidak sedang bicara padanya, melainkan pada Chaewon yang sedang berangkulan dengannya. Namun entah kenapa Chaeyeon berusaha mencuri-dengar percakapan mereka di balik gesturnya yang seolah serius mengecek media sosial.

"Karena udah nggak cocok. Emangnya kenapa lagi?" Chaewon terkekeh pelan, nadanya terdengar ringan. Seperti orang benar-benar sudah move on dari mantan pacarnya, meskipun Chaeyeon tidak tahu apakah temannya bersikap jujur atau hanya berpura-pura.

"Tapi kalian nggak berantem, kan? Kudengar teman SMA-mu bilang karena Hyunjin selingkuh?" Yena masih berusaha mengorek informasi.

"Hah? Gosip murahan dari mana itu?" Chaewon tertawa, terdengar cukup hingga Chaeyeon terkejut saat gadis itu sudah berada di sisinya, "tanya Chaeyeon, deh. Kami putusnya baik-baik. Ya kan, Chae?"

"Eh, iya," Chaeyeon buru-buru menjawab. Sejujurnya ia malas jika dilibatkan dalam pembicaraan yang mendadak begini, apalagi jika berkaitan dengan masa lalu. Lebih spesifiknya orang dari masa lalu yang bernama Hwang Hyunjin.

Tidak ada yang tahu hubungan macam apa yang terjalin di antara dua bassist dari band yang berbeda ini. Sebenarnya tidak bisa juga disebut 'hubungan' karena setiap kali bertemu mereka hanya menghabiskan waktu dengan saling berdebat dan menyuarakan kebencian. Chaeyeon tidak suka dengan sikap Hyunjin yang sering membuatnya jengah. Kelihatannya pemuda itu juga memiliki ketidaksukaan yang sama pada Chaeyeon karena ia selalu mencari cara agar Chaeyeon kesal padanya.

Namun di saat mendengar kabar Hyunjin berpacaran dengan Chaewon, teman sekelas yang akhirnya menjadi teman satu bandnya hingga saat ini, Chaeyeon mulai merasakan ada yang aneh dengan dirinya.

Kebenciannya pada Hyunjin memang bertambah. Namun di balik itu, ada rasa sedih yang tidak familiar turut menyusup dalam relung hatinya. Membuat Chaeyeon tidak selera makan berhari-hari hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi travelling sendirian demi menjernihkan pikiran.

Sejak saat itu, Chaeyeon tidak menaruh peduli lagi pada Hwang Hyunjin. Namun semesta seolah mempermainkannya dengan mempertemukan mereka kembali beberapa tahun kemudian.

Ingatannya pada festival band setahun lalu mendadak saja buyar ketika seseorang menepuk pundaknya. Ternyata Minju, yang sudah memanggul gitar listriknya dan meminta Chaeyeon untuk segera mengambil gitar bass miliknya yang masih ada di dalam case.

"Eonni! Ayo buruan! Band kita udah dipanggil dari tadi," ujarnya. Chaeyeon gelagapan mengeluarkan gitar bassnya dari dalam case dan hampir terjerembab saat berlari melewati para anggota Matryoshka yang saat itu baru saja kembali dari panggung. Beruntung saat itu sang leader yang kebetulan Chaeyeon kenal, Bang Chan, dengan sigap menahan sikunya hingga Chaeyeon terhindar dari insiden mencium lantai.

"Hei, hati-hati, Chaeyeon-ah," pemuda itu berkata dengan nada khawatir, membuat Chaeyeon refleks menyunggingkan senyum minta maaf.

"Maaf, Chan oppa," Chaeyeon buru-buru membungkuk ke arahnya, "makasih buat bantuannya."

"Makanya jangan melamun. Udah dari tadi dipanggil sama MC."

Celetukan Hwang Hyunjin yang tiba-tiba dan tanpa diminta membuat Chaeyeon otomatis melempar tatapan kesal padanya.

Ini.

Inilah yang membuatnya menyesali pertemuan kembali dengan pemuda itu setelah bertahun-tahun merasa lega tanpa sedikitpun kabar darinya. Hyunjin selalu saja membuatnya jengah dengan ucapan ataupun sikap yang ia tunjukkan. Padahal Chaeyeon sama sekali tidak menggubrisnya. Namun Hyunjin selalu menemukan celah untuk menguji kesabaran Chaeyeon hingga gadis itu pun kadang merasa tersulut oleh ucapan pemuda itu.

"Maaf, aku cuma bicara sama Chan oppa. Bukan padamu," ujar gadis itu sengit. Lantas ia pun bergegas melewati para pemuda itu dan tanpa sengaja menabrakkan bahunya ke lengan Hyunjin. Kedengarannya Chaeyeon baru saja membuat bassist Matryoshka itu kesal dan hampir merutuk. Namun Chaeyeon sudah terlanjur berlari ke panggung dan bergabung dengan Violet Casuals yang sudah bersiap.

"Kenapa lama banget, sih?" Yena berseru dari balik drum. Chaeyeon hanya melambaikan tangan untuk memberinya isyarat bahwa tidak ada yang perlu dicemaskan, lalu bergegas memasangkan kabel alat musiknya pada amplifier.

"Sori, sori. Macet di jalan," Chaeyeon berkelakar. Yena hanya menggelengkan kepala mendengar candaan Chaeyeon sebelum memutar stik drumnya dengan jumawa.

"Guys, you ready?"

Yuri sang vokalis cantik menoleh ke arah teman-temannya dari balik bahu. Empat gadis lainnya serentak mengacungkan jempol, lalu Yena pun mulai mengacungkan stik drum ke udara, bersiap memberi tanda bahwa lagu pertama mereka segera dimulai.

"One, two, three, go!"

Dan kekesalan Chaeyeon terhadap Hyunjin lenyap begitu suara Yuri mengalun indah mengikuti musik rock yang mereka mainkan.

"Violet Casuals, here we go!"

***


[03] I love you so much that I hate youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang