"Mas..."
Jaehyun belum siap saat Taeyong tiba-tiba menerjang memeluknya. Tapi ia cukup kuat untuk menahan yang lebih kecil agar tidak kehilangan keseimbangannya.
"Aku takut mas..."
Kalimat itu lagi. Jaehyun cukup gemas karena Taeyong tidak segera mengatakan apa yang menyebabkan ketakutannya. Tapi ia membiarkan Taeyong menumpahkan resah dalam pelukannya dulu selagi menunggu laki-laki itu siap bercerita.
Beberapa menit dan Taeyong sudah kembali tenang. Ia mulai bercerita tanpa diminta.
"Tadi Mingyu dateng ke kontrakanku."
"Mingyu? Kok bisa? Mau ngapain lagi dia?" Jaehyun mulai mencium ke arah mana cerita ini. Tangannya mengepal erat mendengar nama laki-laki brengsek yang telah merusak Taeyong dulu.
"Dia minta uang sama aku. Dia tau sekarang aku udah kerja di tempat yang bagus. Tadinya aku ga mau biarin dia masuk, tapi dia maksa dan daripada bikin ribut di luar dan diliat tetangga, aku biarin dia masuk rumah."
"Terus...?"
"Kita cekcok dan dia sempet mukul aku." Jaehyun bisa melihat pipi Taeyong yang lebam dan sudut bibirnya yang berdarah. "Kalau sampai situ aja sih aku ga masalah, aku udah biasa digituin dulu. Tapi Jeno tiba-tiba keluar kamar karena denger ribut-ribut. Dia ga terima aku dihajar Mingyu, makanya dia pegangin kaki Mingyu biar ga nendang aku lagi, tapi gara-gara itu jadi dia yang ditendang. Kepalanya kebentur meja. Aku takut mas, darahnya Jeno banyak banget tadi."
"Brengsek! Sekarang di mana bajingan itu?!"
"Dia kabur pas aku teriak minta tolong."
"Kamu udah lapor polisi?"
Taeyong menggeleng. "Ga kepikiran aku mas, yang penting selametin Jeno dulu."
Jaehyun melihat ke arah Jeno. Melihat bocah kecil itu terbaring lemah amat menyayat hatinya. Ia membayangkan jika putranya sendiri yang berada di situ.
"Tapi Jeno gapapa kan? Dokter bilang apa?"
"Gegar otak ringan. Tapi aku tetep minta periksa secara keseluruhan, takut ada apa-apa. Hasilnya baru keluar besok."
"Semoga ga kenapa-kenapa ya."
"Iya mas..."
Hening beberapa saat hingga Jaehyun kembali memecahnya. "Kamu udah makan?"
Taeyong menggeleng.
"Mau makan apa? Mas beliin keluar."
"Gausah mas, aku juga ga pengen makan apa-apa." Taeyong kembali menatap Jeno tanpa menoleh barang sedetik pun.
Jaehyun menghela napas, ia mengusap pipi Taeyong yang masih memerah hingga si empunya meringis. "Jangan gini Yong, kalau kamu sakit, siapa yang jagain Jeno?"
Taeyong mulai menangis lagi.
"Aku takut mas... Aku takut kalau aku tinggal sebentar aja Mingyu bakal ngambil Jeno dari aku. Aku gamau Jeno ngalamin apa yang aku alamin selama bareng Mingyu. Aku takut Mingyu balik lagi ke kehidupanku mas..."
Jaehyun terdiam. Ia memang tidak tahu ketakutan apa yang dihadapi Taeyong selama ini karena laki-laki itu begitu pandai menyembunyikannya. Dan yang ia lakukan selama ini hanyalah menambah beban pikiran Taeyong. Menjadikannya selingkuhan? Yang benar saja. Ia harus melakukan lebih dari ini untuk melindungi laki-laki yang dicintainya itu.
"Apa yang bisa mas lakuin buat bantu kamu?"
Taeyong menggeleng, ia pun tak tahu jawabannya untuk saat ini.
ESTÁS LEYENDO
In Between [JaeYong version]
FanfictionJaehyun kira ia telah berdamai dengan masa lalu. Nyatanya saat "dia" kembali, hatinya kembali goyah. . . . . JaeYong & JaeTen, bxb, mpreg, age switch, plot receh ala sinetron indo**ar, local setting, bahasa baku-nonbaku, the world of the married ver...
![In Between [JaeYong version]](https://img.wattpad.com/cover/233637683-64-k106652.jpg)