Step Brother ( When Two Become One ) || JinV

51.9K 668 103
                                    







Step Brother

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Step Brother

Cerita tentang Hyung tampan berkacamata. Seorang kutu buku yang sangat membenci pesta dan keramaian. Punya adik manis yang dinamainya "Setan Kecil"

Jadi ini cerita lanjutan dari Step Brother yang di book One-shot Crystal Snow. Berhubung di sono aku kasih rate T, jadi lanjutannya aku taruh sini ya.

Yang belum baca yg di Crystal Snow, baca dulu deh biar ga bingung. He he, promosi 😅










Entah perasaan seperti apa yang kini merajai hati Seokjin. Sesuai rencananya, kedua matanya tak sanggup terpejam hanya untuk sekedar mengistirahatkan otaknya.

Baginya ini semua terlampau menegangkan. Foto-foto dirinya yang tersimpan di ponsel Taehyung tak mungkin lagi bisa menyangkal perasaan istimewa dari adik tirinya itu. Tapi kini dirinya justru ketakutan dengan perasaannya sendiri. Masih sulit baginya untuk menerima kenyataan bahwa ia pun memiliki perasaan khusus untuk adik tirinya itu.

Sudah pukul sepuluh pagi. Seokjin sudah selesai menyiapkan sarapan pagi, yang rencananya, dia dan adiknya akan sarapan pagi bersama sambil membahas perasaan mereka berdua. Tapi .., yang dinanti tak kunjung bangun.

Entah berapa banyak alkohol yang Taehyung habiskan semalam. Yang pasti, dari pesan yang Jimin kirim, sudah cukup menjelaskan jika adik tirinya itu tidak punya toleransi yang cukup baik dengan efek alkohol.

"Tck, dasar merepotkan!" Seokjin menggerutu dalam hati. Dan semua kata-kata yang dirangkainya semalam untuk Taehyung buyar saat itu juga.

Tap, tap !

Langkah kaki terburu-buru dari arah kamarnya mengusik pendengarannya. Dadanya berdentum bertalu-talu mengingat siapa satu-satunya pemilik sumber suara itu. Adiknya, yang hampir dua bulan ini tak dijumpainya.

"Maaf Hyungsik hyung, aku sama sekali tidak lupa acara kita hari ini. Aku hanya, baru saja terbangun."

Taehyung, melangkah dengan terburu-buru. Sejenak kebingungan mencari pintu keluar. Jelas sekali anak itu masih belum sadar di mana dirinya berada sekarang.

"Tunggu, tunggu aku hyung! Aku akan mandi sebentar, .. Oh ya sudah aku mandi di tempatmu saja!"

Seokjin mengeraskan rahangnya. Menggenggam kedua sumpitnya serasa ingin meremukkannya.

Hyungsik, pria mana lagi yang dihubungi adiknya. Seokjin merasa tak asing lagi dengan satu nama itu. Ada satu Hyungsik yang dikenal dalam hidupnya. Mahasiswa berprestasi yang magang di kampusnya sebagai asisten Dosen.

Dan pastinya tampan.

Kalau benar seperti itu, berarti ada dua Park yang secara otomatis akan menjadi musuh abadinya.

VottomWhere stories live. Discover now