1. Bertemu Kembali

720 84 40
                                    

Sebelum membaca jangan lupa Vote dan Coment

Happy Reading


Sabrina Amoura Xeina atau yang lebih akrab dipanggil Rina. Gadis cantik dengan tubuh bagaikan model. Selain cantik ia juga sangat cerdas membuat Rina bisa kuliah tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun karena mendapatkan beasiswa.

Menjadi anak pertama dari keluarga yang sangat sederhana membuat Rina  mau tak mau menjadi tulang punggung keluarga. Bekerja dari sejak Rina menduduki bangku Smp membuat Rina banyak kehilangan masa remajanya.

Namun lelahnya Rina bekerja akan tergantikan dengan senyuman dari Bunda dan adiknya.

Hari ini ia akan melamar kerja di salah satu perusahaan dengan menjadi sekretaris Ceo yang kebetulan sama persis dengan pekerjaan Rina yang sebelumnya.

Dan sekarang giliran Rina lah yang akan di panggil untuk langsung di wawancarai. Semoga saja ia bisa melewati ini gumam Rina.

Saat ia di persilahkan duduk ada rasa cemas karena belum melihat siapa calon bos nya nanti. Karena wajahnya yang tertutupi oleh dokumen data diri milik Rina.

Calon bos Rina pun menutup map di tangannya dan terpampang lah wajah tampan milik bos nya itu. Ternyata dia adalah mantan Rina sewaktu masih Sma.

Yang Rina harapkan saat ini hanya berdoa dan berharap dia tak mengingat Rina lagi. Setelah enam tahun lamanya ia tak pernah melihat pria ini mengapa harus dia yang akan menjadi bos nya nanti.

Namun ekspetasinya jauh dari yang Rina bayangkan. Lelaki di depannya ini menyeringai terukir jelas di bibirnya.

"Setelah saya lihat dari dokumen data diri anda semua yang saya lihat belum begitu yakin apakah sebelumnya anda mempunyai pengalaman? Atau boleh saya tau mengapa anda tidak bekerja lagi di perusahaan sebelumnya?" tanya Aron yang merupakan calon bos nya itu

Bolehkah Rina menghela nafas untuk saat ini saja. Sepertinya Aron yang merupakan mantan Rina sewaktu Sma dulu sudah lupa dengan Rina. Atau Aron sebenarnya masih ingat tapi dia berpura pura. Entahlah Rina tak ingin memikirkan itu untuk saat ini.

"Kalau pengalaman saya punya pak dua tahun kerja di perusahaan sriwijaya company, dan itu pengalaman terakhir sekaligus tempat terakhir saya bekerja karena perusahaan tersebut gulung tikar" jelas Rina dengan tenang

"Apa anda akan siap jika saya tidak bekerja satu hari full tapi anda yang menggantikan?" tanya Aron mencoba menggoyangkan niat Rina. Ia ingin lihat seberapa seriusnya jika mantan kekasihnya itu bekerja dengan Aron.

Jelas saja Aron sangat mengingat mantan terindahnya sewaktu Sma ini. Gadis cantik dengan kepintaran yang luar biasa. Sayang sekali rasanya hubungan mereka harus kandas di tengah jalan karena alasan tak masuk akal dari Rina.

Aron Klyan Alexander siapa yang tak mengenal pria itu. Pengusaha sukses di usianya yang masih terbilang muda. Terlebih lagi dengan perusahaannya yang bergerak di seluruh bidang properti. Membuat banyaknya kaum hawa mengejarnya dengan cuma cuma.

Bukan hanya sesama rekan bisnis. Tetapi hampir semua perempuan dengan berbagai jenis pekerjaan yang mengejar Aron. Contohnya saja perempuan seperti model dan artis terkenal lainnya.

Namun hanya wanita di depan Aron inilah yang sangat berani memutusi hubungan mereka yang sudah berjalan lima tahun.

Rina tersenyum tipis mendengar pertanyaan Aron. Ia bahkan sudah sering melakukan itu di pekerjaannya dulu.

"Saya siap jika menggantikan bapak satu hari full" jawab Rina dengan tenang

"Bahkan tanpa gaji tambahan?"

"Saya rasa gaji perbulan sudah lebih dari cukup pak" balas Rina dengan jujur

Namun saat ia teringat adiknya yang akan lulus Sma membuat Rina ragu seketika. Tapi Rina harus meyakinkan
Aron. Bisa saja ini hanya akal akalan pria itu.

"Kalau begitu selamat anda di terima di perusahaan kami" ucap Aron

Lihat saja apa yang akan ia buat dengan Rina mantaannya yang mencampakkan dia dulu dengan alasan yang tak masuk akal bagi Aron.

Sedangkan Rina terkejut sekaligus senang. Benarkah Aron menerimanya sebagai sekretaris di perusahaan sebesar ini.

"Serius saya keterima pak?" tanya Rina memastikan

"Iya,, senang rasanya bisa bekerja dengan mantan" sinis Aron sambil menekankan kata mantan

DEG!

Rasanya Rina ingin menghilang dari bumi saja. Ternyata dia mengingat Rina sebagai mantan kekasihnya dulu. Mendadak rasa senang karna di terima kerja itu hilang rasanya berganti dengan rasa takut sekaligus bersalah.

"Saya rasa anda harus tanda tangan kontrak ini" sentak Aron menyodorkan map yang sudah ia buat.

Rina pun membaca dengan seksama perjanjian kontrak tersebut. Namun ia sangat keberatan untuk fasiliatas sekretaris Ceo. Di perjanjian itu tertulis bahwa Rina diwajibkan untuk menempati apartemen dan juga diantar jemput oleh supir khusus perusahaan.

"Ehm pak saya sangat keberatan jika harus menempati apartemen ini" protes Rina takut takut

"Bisa kasih tau alasannya? Asal anda tau apartemen itu gratis karena memang fasilitas dari perusahaan" ucap Aron

Kali ini Rina harus memutar otaknya untuk mencari alasan agar Aron percaya.

"Saya gak bisa berjauhan dari keluarga saya pak" jawab Rina was was menyadari raut wajah Aron yang sepertinya tau ia berbohong

"Masih sama seperti dulu sangat payah berbohong" sinis Aron

"Saya gak sepenuhnya berbohong pak" balas Rina benar adanya

"Jika gak bisa jauh dari keluarga itu alasan buat apa dulu anda bisa ikut dengan murid pertukaran pelajar" tukas Aron

Skakmat

Rina lupa bahwa Aron mempunyai daya ingat yang kuat. Bahkan untuk kejadian yang sudah bertahun tahun sekalipun.

"Tanda tangan perjanjian kontrak itu atau batal kerja di perusahaan ini" tegas Aron

Dengan berat hati Rina menanda tangani perjanjian itu. Setelah itu Rina pamit untuk keluar karena besok lusa ia baru mulai bekerja.

_0o0_

Rina sudah pulang dari perusahaan dan langsung merebahkan dirinya diatas kasur kecil miliknya. Berat rasanya jika harus meninggalkan rumah ini. Terlebih lagi ibu dan adiknya. Walau Rina masih bisa berkunjung sekali seminggu.

"Kakak Erin boleh masuk gak?" tanya adik Rina dari luar kamar. Rina pun mengiyakan saja. Rina  yakin pasti adiknya itu sudah tau tentang ia yang harus tinggal di apartemen.

Erin pun langsung masuk setelah mendapatkan izin lalu duduk di samping kakaknya dengan muka kesalnya.

"Kenapa?" Tanya Rina dengan satu alis terangkat pura pura tak tau alasan apa yang membuat adiknya kesal

"Kakak beneran harus pindah ya" tanya Erin dengan wajah memelasnya

"Itu udah keputusan dari perusahaan kakak gak bisa nolak juga" jawab Rina dengan tenang

"Masih lama kan kak pindahnya" tanya Erin lagi berharap masih punya waktu untuk berduaan dengan kakaknya

"Malam ini udah harus pindah besok kakak harus beres beres lusanya baru deh mulai kerja" Ucap Rina memberi penjelasan agar adik kecilnya ini mengerti

"Terus kakak kapan pulangnya"

"Kalo libur kakak ke sini ya apalagi kalau udah gajian nantik kita jalan jalan gimana?" tawar Rina yang berhasil membuat senyum Erin terbit

"Beneran ya kak" tagih Erin

"Iyaa Erin" ucap Rina gemas

Dia heran padahal usia Erin yang sudah dua puluh tahun namun mengapa tingkah manjanya tak pernah hilang hilang sedari dulu.

Bosku MantankuKde žijí příběhy. Začni objevovat