'Blood Sweet'💉 WIA Indonesia

24 10 4
                                    

Malam ini tidak seperti biasanya, udara yang datang pun sangat berbeda, hawanya terasa dingin dan mencekam.

Seorang pria yang bernama Kenzo yang biasa dipanggil Ken, berumur 27 tahun hidup sendirian di rumahnya yang sepi, tiada orang tua, tiada keluarga, semuanya jauh dari jangkauan.

Sunyi begitu merangkup dalam kegelapan malam ini, yang terdengar hanyalah dentingan jarum jam yang terus berputar mengubah waktu.

Deritan ranting pepohonan saling bergesekan kala badai datang, dingin yang menusuk sampai menembus pori-pori kulitnya, duduk sendirian di meja makan, sambil menatap minuman hangat di tangannya.

Seketika dia terkejut dengan benda yang sengaja di jatuhkan dari arah dapur, sontak membuat pemuda itu menoleh kebelakang.

Dia melihat sesuatu, iya itu adalah kain yang menjuntai dan sebuah pisau tergeletak dengan ganggang nya yang terlepas.

"Siapa disana!" teriak Ken berusaha memberanikan dirinya melangkah menuju dapur tepatnya di mana suara itu berada.

Dengan keberanian penuh Ken langsung mencari benda ataukah orang itu, namun na'as, tidak ada siapa siapapun disana, Ken menyelusuri seisi dapur itu, tetap tidak ada yang dia temukan.

Seketika bulu kuduk nya meremang, mulai timbul rasa tidak enak nya, naluri nya tidak pernah salah, dia merasa ada seseorang yang sedang mengincarnya dan mengawasinya.

Ken yang sangat penasaran bergerak menyelusuri seisi rumahnya, ada yang aneh, ada lumpur di lantai seperti jejak telapak kaki, bukan telapak kaki hewan atau apapun itu, itu adalah jejak telapak kaki manusia!
"Apakah ada orang yang masuk tanpa sepengetahuan ku," ucap Ken pada dirinya sendiri yang terus menatap jejak itu.

Ken tidak salah lagi, ini pasti manusia, namun sangat aneh, kenapa tidak ada tanda-tanda kehidupan di dekatnya? rasa penasaran terus menjalar di otaknya.

Ken tiba-tiba berhenti di depan kamar tamu yang tidak berpenghuni kan, dia mendengar suara orang yang bernyanyi dengan nada lirih, dengan sesekali menekan tuts piano yang ada di dalam.

"Siapa yang bernyanyi tengah malam di kamar kosong ini, kurasa hanya aku sendiri yang berada di rumah ini."

Suara nya tidak asing, itu adalah suara seorang wanita, Ken yang sudah diambang penasaran segera memegang daun pintu itu, dan berusaha membuka sepelan-pelan mungkin agar tidak terdengar decitan.

"Saat pintu kubuka bagaikan time machine!
Di mimpi ku masuk kembali ke diskotik.
Di party yang menyihir aku mencari dirimu.
Monster-monster cinta trus menari sampai pagi.
Mirror ball pun terus berputar, dance floor!
Parade kostum semuanya untuk trick or treat.
Disini ku sendiri dan merasa kebingungan.
Pusaran irama ku harus berbuat apa?
Haaaa..."

Belum sempat Ken membuka pintunya, Ken dikejutkan dengan suara tuts yang di tekan secara kasar dan decitan bangku yang bergesekan dengan lantai memekakkan telinga.

Dengan gerakan cepat Ken membuka lebar pintu itu, namun nihil, lagi lagi Ken kehilangan jejaknya!

"Ah sial! Kemana dia pergi?" desis Ken pelan agar tidak terdengar sama orang itu.

Ken kembali keluar dari ruangan itu, tanpa rasa lelah Ken terus menelusuri tiap sudut rumahnya.

Ken yang sudah tidak tahan dengan semuanya pun teriak memanggil orang itu.

"Hey, keluar kau, saya tau kau ada di dalam rumah saya!"

"Jangan sampai saya sendiri yang akan menemukan kau dan menyeret kau untuk keluar dari rumah saya!"

Percuma rasanya Ken teriak menyuruh orang itu keluar dari persembunyian nya, justru yang Ken dengar hanyalah suara desis dan dari mulut orang itu.

Ken merasa melihat sesuatu, namun tidak begitu jelas karena keadaan saat itu begitu minim cahaya, karena sebagian lampu rumahnya putus dan belum sempat untuk membelikan gantinya.

"Hah..." helaan nafas terdengar dari mulut Ken yang lelah dengan permainan orang itu, buat apa dia bersembunyi dirumah Ken.

Ken kembali berjalan menuju meja makannya, dan mendudukkan tubuhnya secara kasar.

"Siapa orang itu? Dan bagaimana dia bisa masuk kedalam rumahku," ujar Ken yang terus memikirkan orang tersebut.

Pada saat Ken hendak berjalan ke kamarnya, ada seseorang yang mengetuk pintunya dari luar.

Tok! tok! tok!

Suara pintu diketuk dari luar, Ken yang masih sedang berada diruang tamu memutar arah jalannya ke pintu depan, sebelum membukanya Ken mencoba mengintip dari celah jendela, dilihat dari postur tubuhnya tampak seorang wanita dewasa sepertinya, namun berpakaian aneh menurutnya.

Wanita itu memakai jubah hitam yang panjangnya sampai menyentuh lantai, rambut yang di gerai indah dengan topi yang bertengger di kepalanya.

Tok! tok! tok!

Ketukan kembali terdengar kedua kalinya, akhirnya Ken membukakan pintu untuk wanita itu.

Ia sontak terbangun dan menatapmu. Kau tidak tahu mengapa, namun ada yang aneh dari caranya menatapmu. Perlahan, kau mendekat untuk menyentuhnya, hanya untuk mendapati jemari tangan pudarmu menembus permukaan bahunya.

Namun kau merasakan dingin, dia terkejut bukan main, suhu tubuh wanita itu teramat lah dingin selayaknya seperti bongkahan es.

"Saya mau darah kamu," ujarnya lirih menahan sakit di tubuhnya.

"Baiklah, saya akan memberikan darah saya pada kamu, mari masuk ke dalam." ajak Ken sambil membawa wanita itu ke dalam.

Ken tidak takut sama sekali bahkan dia merasa kasihan pada wanita itu yang tak lain adalah vampir, namun Ken tidak langsung menyerahkan lehernya untuk dihisap, Ken sendiri yang akan mengeluarkan darahnya dan menuangkannya di gelas lalu memberikannya pada wanita itu.

Tampak raut bahagia dari wajahnya ketika menerimanya dan berkata.

"Blood Sweet..."

◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇

___TAMAT___

Blood Sweet (Complete)Where stories live. Discover now