namun, setelah berjalan kaki dan melewati itu semua, yang jaehyuk temukan hanyalah rumah-rumah mewah yang jaraknya jauh antara satu dengan yang lain.

"sa." panggil jaehyuk.

mumpung masih belum ada tanda-tanda sampai di rumah asahi, jaehyuk memberanikan diri untuk membuka pembicaraan.

asahi menengok, "kenapa, jae?"

jaehyuk menghela nafas berat, "maaf."

ah, kata itu lagi.

namun, alih-alih menjawab permintaan maaf jaehyuk, asahi tersenyum tipis menanggapinya. ia langsung menggenggam tangan jaehyuk dan mengayunkannya, seperti anak kecil.

"asahi yang minta maaf," kata asahi, "karena asahi buat jaehyuk marah."

"nggak. nggak papa."

"akhirnya jaehyuk mau ngobrol lagi sama asahi. asahi suka!"

sudut bibir jaehyuk terangkat, melukiskan senyum di wajahnya. meskipun sebenarnya, ia tidak enak hati, karena asahi masih bisa tersenyum bahkan setelah jaehyuk berbuat hal yang cukup jahat sebelumnya.

"hmm, tapi..." asahi memelankan ayunan tangannya, membuat senyum jaehyuk yang belum lama itu sedikit pudar.

"tapi?"

"tapi, jaehyuk juga suka kan kalau ngobrol lagi sama asahi?" tanya asahi.

jaehyuk mengangguk, "suka."

"meskipun kalau asahi nggak nyata?"

asahi menghentikan langkahnya sejenak, lalu mendongakkan kepalanya dan menatap laki-laki di sampingnya.

langkah jaehyuk juga terhenti saat asahi menyelesaikan kalimatnya. jaehyuk mengerutkan keningnya. masih pagi, tapi ada saja pertanyaan seperti ini dari asahi.

"maksudnya?" tanya jaehyuk. ia tak dapat melepas tatapannya dari asahi, sembari otaknya berpikir keras untuk menafsirkan perkataan asahi.

asahi tersenyum, lalu seakan tidak peduli dengan rasa penasaran jaehyuk, ia kembali melangkah; masih sambil menggenggam erat tangan jaehyuk.

"sampai." kata asahi.

asahi menarik lengan jaehyuk pelan, sembari berjalan memasuki area rumahnya. sedangkan mata jaehyuk tidak henti-hentinya melihat ke sekelilingnya, karena— ya, gila, rumah asahi gede banget.

mungkin sekarang, otaknya juga sudah teralihkan fokusnya dari pertanyaan asahi tadi.

keduanya sampai di ruang tengah. asahi mengeluarkan ponselnya dan terlihat mengetik sesuatu.

"jaehyuk, ke sini." ajak asahi.

meskipun masih belum selesai dengan kekagetannya— jaehyuk mengikuti langkah asahi. mereka menyusuri lorong pendek, lalu asahi membuka salah satu pintu yang ada di sana setelah memasukkan passcode.

suasana di dalam ruangan jauh lebih terang. suhunya agak lebih dingin. jaehyuk melihat banyak alat-alat canggih yang bahkan ia tidak tau apa— ia seperti berada dalam adegan film.

selain itu semua, yang paling menarik mata jaehyuk adalah seseorang berambut merah muda yang waktu itu sempat dilihatnya, serta— park jihoon.

"itu ayah." ucap asahi.

jaehyuk terdiam di tempatnya. matanya menatap jihoon dan sosok yang disebut asahi 'ayah' itu secara bergantian. banyak pertanyaan di otaknya, namun tak satupun bisa keluar dari mulutnya.

"yoon jaehyuk." pria itu menatap jaehyuk, lalu beranjak.

"selamat datang."

















\

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.










\

🙏🏻🙏🏻🙏🏻

error   /   jaesahiWhere stories live. Discover now