"jaehyuk kenapa?" tanya asahi.
"hah?" jaehyuk menengok ke arah asahi, masih dengan mengatur nafasnya yang tidak karuan.
"jaehyuk kenapa?"
"emang gue kenapa?"
asahi mengangkat bahunya. bingung juga, orang nanya malah ditanya balik.
"jaehyuk mimpi buruk?"
"oh? enggak kok, sa. gue ngigau ya?" tanya jaehyuk.
"tadi jaehyuk keliatan takut."
"oh ya? gak tau deh, kayaknya kecapekan. padahal gue gak ngapa-ngapain— LAH. ASAHI..." jaehyuk langsung mengalihkan topik pembicaraan, sesaat setelah ia melirik jam di dinding.
"SA, KOK UDAH JAM 7?" jaehyuk panik, tapi tidak bergerak juga dari sofa, "bukannya tadi gue minta bangunin jam 6? atau gue gak denger lo bangunin gue?"
"gak berani."
"kenapa gak berani? lo bangunin gue sa, bukan bangunin singa tidur..."
"tidurnya nyenyak, jadi gak asahi bangunin."
jaehyuk menghela nafas, "yaudah."
"hm?"
"lo gak papa, sa?"
"gak papa apanya?"
"lo kalo gak masuk sekolah gak papa? kalo gue sih gak papa banget... cuma, gue gak enak sama lo."
"gak papa kok." asahi tersenyum.
"y-yaudah kalo gitu. lagian jam segini udah jelas gak bakal bisa masuk."
setelah insiden kesiangan itu, jaehyuk segera beranjak untuk mandi. masa iya, depan gebetan bau kecut. padahal asahi sudah wangi banget sejak jam 5 pagi tadi.
asahi menunggu jaehyuk di tempat yang sama, sekitar dua puluh menit. ia hanya memainkan ponselnya hingga jaehyuk kembali dengan keadaan yang lebih segar dan tentu saja wangi.
jaehyuk duduk di samping asahi, sembari melihat ke layar ponselnya untuk melihat-lihat makanan. karena jaehyuk kebetulan sedang tidak ada persediaan makanan.
namun, tiba-tiba asahi mendekatkan wajahnya pada rambut jaehyuk. sontak, jaehyuk menengok ke arah asahi dengan terkejut.
"lo ngapain...?" tanya jaehyuk. matanya hanya bisa memandang wajah asahi yang cukup dekat dengannya. ditambah— asahi tersenyum tipis menanggapi pertanyaannya.
"shampoo-nya sama kayak punya asahi."
jaehyuk terdiam sejenak dan menelan ludahnya. ingatannya langsung kembali pada hari dimana ia menginap di rumah asahi. ia melakukan hal yang sama pada asahi.
"i-iya. gue kan dulu bilang itu ke lo." kata jaehyuk, "ini lo mau makan apa?"
sebelum jantungnya semakin berulah, jaehyuk mengalihkan pembicaraan.
"terserah jaehyuk."
"pancake? masih menu pagi di mekdi."
"boleh."
"minumnya mau teh atau kopi? eh, gak usah. lo harus banyak minum air putih."
jari jaehyuk dengan cekatan langsung memesan makanan untuk sarapan mereka berdua.
"sa," panggil jaehyuk, di tengah waktu menunggu pesanan.
"ya?"
"lo tadi abis telfon?" tanya jaehyuk.
"telfon?"
"iya, pas gue lagi tidur."
asahi mengerutkan keningnya, lalu menggeleng, "nggak, jae."
"serius?"
"iya."
"oh, yaudah kalo gitu."
"kenapa?"
jaehyuk menghela nafasnya, "nggak. tadi gue kayak denger lo ngomong sesuatu. mungkin mimpi, tapi kayak beneran. tapi, yaudah kalo emang enggak."
"jadi tadi jaehyuk mimpiin asahi?"
raut wajah jaehyuk yang gelisah berubah seketika. ia tertawa kecil mendengar pertanyaan asahi.
"kepedean," jaehyuk mengacak rambut asahi, "gue gak inget, kayak gak mimpi. cuma gue denger suara aja, jelas banget. itu suara lo sama— yaa, pokoknya ada suara lo lah."
asahi menganggukkan kepalanya paham. ia meletakkan tangannya di pundak jaehyuk dan mengusapnya pelan.
nggak ada hujan, nggak ada badai. asahi akhir-akhir ini sering banget buat jaehyuk jantungan.
"saaaa," panggil jaehyuk manja. cuma ke asahi jaehyuk bisa jadi kayak gini.
"kenapa?" tanya asahi.
"gue mau nanya."
"tanya apa?"
"menurut lo, gue orangnya kayak gimana?" jaehyuk memposisikan duduknya menghadap asahi.
asahi terdiam sejenak sembari menatap jaehyuk dengan seksama.
"baik."
"udah?"
"belum."
jaehyuk tertawa kecil, "yaudah yaudah lanjutin,"
"jaehyuk baik ke semuanya. sering senyum. suka bercanda. jaehyuk lucu!"
dengan kalimat seperti itu, tidak mungkin tidak membuat jaehyuk tersenyum.
"apa yang paling lo suka?"
"jaehyuk."
"asahi... maksudnya, apa yang paling lo suka dari gue..."
"ooh, hmm— wajah jaehyuk waktu tidur tadi."
"emang kenapa?"
"lucu."
"tapi kan gue kayaknya ngigau, jadi lucunya darimana..."
"sebelum itu. asahi suka. waktu jaehyuk keliatan ketakutan, asahi jadi ikut takut. makanya langsung bangunin."
jaehyuk tersenyum tipis, "sorry, bikin lo takut. gue juga malu sendiri ngigau depan lo."
"nggak papa— oh ya, ada lagi."
"apanya?"
"waktu jaehyuk tiba-tiba ke apartemen asahi."
"hah? kemarin?"
asahi menggeleng, "bukan. waktu itu, jaehyuk ke apartemen asahi pagi-pagi. waktu hp asahi rusak."
"oh. trus? hubungannya apa? lo suka gue marah-marah...?"
sekali lagi, asahi menggeleng, "ini—"
detik berikutnya, asahi mendekatkan tubuhnya pada jaehyuk, lalu memeluk jaehyuk erat.
"waktu itu, jaehyuk kayak gini ke asahi."
tubuh jaehyuk mendadak mode freeze. bahkan, tangannya yang biasa tiba-tiba usil mengacak rambut asahi atau merangkul asahi, rasanya kaku.
satu-satunya yang tidak sedang mode freeze, tentu saja jantungnya.
"lo suka sa?" tanya jaehyuk pelan.
"iya." asahi mengangguk dalam pelukannya.
jaehyuk berusaha menyadarkan pikirannya dengan segera, sebelum asahi melepas pelukannya. tangannya langsung mendekap balik tubuh asahi.
"gue juga." gumam jaehyuk.
\
KAMU SEDANG MEMBACA
error / jaesahi
Fanfictiondan suatu hari, jaehyuk mengetahui fakta bahwa ia jatuh cinta dengan... robot. starring: treasure. lowercase, bxb content. original story by: jaheyuk
22. every moment with you 2.0
Mulai dari awal
