[S2] Opening

6.3K 1.1K 71
                                    


Perhatian

Cerita ini 100% FIKSI. Terlepas dari kehidupan negara yang sebenarnya. Saya mengambil nama-nama tempat penting(universitas dll.) hanya semata-mata untuk mendukung jalannya cerita. Mohon maaf jika ada kesalahan atau ada yang kurang berkenan.

Terima kasih.


___

Music : Sinar Senja-Dialog hujan

Rangkaian kata adalah suatu hal yang sulit. Entah sulit dimengerti atau sulit untuk dituliskan. Terlalu banyak anomali yang terpatri dalam setiap kalimatnya. Terlebih jika harus menggoreskan kenangan di setiap frasa.

Hahaha, menggelikan. Memang tidak melankolis seperti kisah romansa dalam telenovela, tapi entah kenapa setiap unsurnya tergores begitu nyata. Padahal hanya perihal menjejak di tanah yang sama dalam 72 jam, 4.320 menit, dan 259.200 detik.

Sialan. Menorehkan kalimat tentang rasa adalah hal yang menyebalkan. Terlebih, menghapus memori itu tidak semudah menguraikan senyawa gula dalam secangkir teh panas. Tidak juga semudah menghirup petrikor di hujan pertama. Pada dasarnya otak manusia memang diciptakan dengan begitu sempurna. Bukan seperti radio jadul yang tidak mampu bertahan melebihi satu dekade.

Pagi ini gerimis. Menderai bersama dengan embun yang ikut luruh menembus bumi. Sinar mentari yang dinanti juga sepertinya tak kunjung berseri. Hei— bahkan alam turut berkontribusi. Menciptakan suasana yang pantas untuk mengingat kembali semua yang terlintas. Seakan turut menimbang pilihan yang dibiarkan menggantung seperti lampion anak-anak.

Sepertinya gerimis ini adalah pengingat. Tentang seberapa banyak tetes air yang menyentuh ujung dedaunan. Selama itu pula hati dihadapkan dua pilihan;

menanti janji yang tak pasti atau mengucap janji pada lain hati?

Bandung, 13 Oktober 2022.




[Season II; 3676 Mdpl x Taekook]
"Janji Mahameru"

___


Jungkook mengerjapkan matanya pelan. Tangan kanan meraba permukaan nakas untuk mencari benda yang berbunyi nyaring membangunkannya. Sial— 07.00.

Tidak. Ini bukan adegan untuk berlarian mencari handuk atau mengejar angkutan umum. Bukan juga tentang ibu yang marah-marah sambil menyeret anaknya ke dalam kamar mandi. Kali ini hanya menggambarkan betapa melelahkannya kegiatan di hari kemarin, sehingga Jungkook enggan untuk membuka mata. Rasanya berat sekali. Padahal sudah terpampang dengan jelas waktu yang tertera di layar ponselnya.

Menjadi ketua Badan Eksekutif Mahasiswa memang berat. Setiap harinya memanggul beban di kedua pundak. Entah itu beban pribadi atau tanggungan kerja. Omong-omong, jabatannya sebagai ketua kegiatan mahasiswa pecinta alam sudah berakhir tahun lalu. Sejak akhir jabatannya juga Jungkook belum pernah lagi menginjakkan kaki di atas gunung. Pendakian terakhirnya adalah Sindoro, berdua dengan Yugyeom. Setelah itu, ia hanya menolak ketika ada yang mengajaknya mendaki bersama.

[Fin] 3676 Mdpl | tk Where stories live. Discover now