16

17 1 0
                                    

Dear Ca,

Akhirnya ada lagi satu pengakuan darimu tentang diriku dan pada akhirnya aku menyadari itu.
Itu, loh, tentang menolak halus.
Iya, juga, ya.
Sudah hobi memendam, tak pandai menolak pula.
My bad.

Jadi ingat tulisan soal bahagia.
Mungkin, aku jarang mengutamakan kebahagiaan aku dulu.
Tapi, aku senang kok bersama-sama kamu.
Berada di dekatmu, aku senang.
Menatap senyum dengan deretan gigi putihmu, aku senang.
Mengobrol tak ada juntrungan denganmu, aku senang.
Diam di atas motor berdua denganmu, senang sekali.
Beribadah berdua bersamamu, tak terperi senangnya.

Aku selalu rindu kamu, Ca.
Nggak ngerti kenapa sebegininya.
Aku mau kamu juga--bukan yang lain.

Baik-baik, ya, Ca.
Kita baik-baik, bukan?

#tilwemeetagain

P.S: aku tak bisa menahan air mata saat membaca suratmu.

A postcard for YOUOnde histórias criam vida. Descubra agora