After Winter (Can you and me be us?)

After Winter [겨울 이후]

Dari kejadian yang aku alami kemarin, aku banyak belajar. Bahwa, kau harus menghargai seseorang yang selalu berada di sampingmu sebelum ia pergi.

-Kim Yeji

Hari sudah berlalu, setelah melewati 4 hari kematian Ziao mantan kekasih Yeji. Rasanya waktu begitu cepat berlalu sampai akhirnya ia benar-benar merasa kehilangan sekarang.

Rasanya sepi,

Dan menyakitkan.

Semenjak kematian Ziao, Yeji banyak meluangkan waktunya untuk mencari udara segar sebelum ia kembali bekerja. Ia hanya harus terbiasa dengan keadaannya sekarang agar tidak menganggu pekerjaannya.

Taehyung bahkan menambahkan waktu libur Yeji selama seminggu lagi karna melihat kondisi Yeji yang tidak kunjung membaik.

Bulan desember sebentar lagi berakhir.

Ia ingin bangkit.

Selama empat hari ini Yeji banyak diam, seolah ia kehilangan sebagian dari dirinya.

Bagaimana ia tidak sangat sedih? Ziao selama ini selalu melindungi dan menyayanginya sepenuh hati. Semenjak kedua orangtua Yeji meninggal, Ziao selalu menemaninya selain Zuwi.

Ziao cinta pertamanya dan menjadi orang pertama yang meninggalkannya.

Kini Yeji sedang duduk di sungai Han. Tempat dimana ia biasa bermain sepeda bersama Ziao di sore hari saat libur.

Keduanya tertawa bersama, mengobrol dan kadang-kadang mereka memakan teokppoki bersama. Biasanya mereka sama-sama duduk di taman ini sampai matahari terbenam.

Kalau Ziao saat ini masih berada di sampingnya , hari ini adalah jadwal mereka untuk bermain sepeda disini.

Yeji mendongakan kepalanya. Hari ini salju tidak turun. Perkiraan cuaca mengatakan kalau hari ini akan turun hujan, dan dengan bodohnya ia pergi tidak membawa payung.

Yeji menatap sepasang kekasih yang sedang mengobrol seraya bercanda bersama. Terlintas di bayangannya kalau yang sedang berbincang disana adalah dirinya dan Ziao.

Lantas Yeji hanya tersenyum tipis.

Matahari terbenam secara perlahan. Suhu udara semakin dingin dan menusuknya.

Ia ingin menangis tapi ia tidak bisa.

Entah kenapa rasa sakit itu datang kembali. Padahal ia sengaja tidak berdiam diri di rumahnya supaya tidak merasa kesepian, tapi saat ia keluar, malah semakin menyesakan hatinya.

Tiba-tiba saja hujan turun secara perlahan. Sepasang kekasih di depannya langsung bangkit dan berlalu pergi. Dengan perlakuan manis, sang lelaki melepas jaketnya untuk menutupi kepala kekasihnya.

Lagi, Yeji tertawa tipis. Ia mendongakan kepalanya lalu memejamkan matanya. Menikmati rintikan hujan yang menyentuh lembut wajahnya.

Dibalik hujan, air matanya mengalir. Ia menangis dalam diam, matanya masih terpejam, dan nafasnya ia tarik dalam-dalam.

Kenapa rasanya lebih sakit dari yang kemarin?

Kenapa ia sulit membiasakan dirinya tanpa Ziao?

Apa karna mereka sering bersama-sama layaknya keluarga? Apa karna Ziao sudah menjadi bagian dari dirinya, walaupun Ziao pernah melukai hatinya?

Tapi tiba-tiba saja air hujan yang menyentuh wajahnya berhenti. Yeji membuka matanya dan terkejut melihat Yuyang yang sudah berdiri di belakangnya dengan payung yang kini menyelimuti dirinya agar hujan tidak menyentuhnya.