Aku mendesah dan menggeleng pelan, lalu kembali menatap Amber yang saat ini sedang menatapku cemas.

“ Sudahlah. Kembali ke kamarmu. Kuharap kejadian ini tidak terulang kembali, Amber.” Tegasku.

Dia menggangguk, lalu berjalan melewatiku menuju kamarnya. Aku menunggunya sampai benar – benar masuk kamar sebelum berpaling kembali ke tamuku yang entah bagaimana sudah mengenakan celana basket. Aku mengangguk singkat, mengisyaratkannya dengan tubuhku untuk mengikutiku.

Satu hal yang tidak kusukai dari para werewolf adalah bau mereka yang sangat menusuk. Bukan bau menjijikan, hanya saja bau apapun yang menjadi ciri khas tiap individu mereka seakan disemprotkan banyak – banyak sampai menusuk hidung.

Kalau kau mengenal mereka cukup dekat, sebenarnya mereka tidak terlalu buruk. Mereka soild dan yang paling penting mereka setia pada pemimpinnya, siapa pun itu. Entah Alpha mereka atau orang luar yang bisa mengalahkan aura kekuasaan Alpha mereka.

Aura kekuasaan yang kumaksud adalah seberapa kuat garis darahmu. Garis darah yang kuat melahirkan pemimpin yang kuat. Untuk werewolf, garis darah yang kuat dilihat dari seberapa banyak Alpha yang bersaudara dengannya. Sementara untuk kaum supranatural lainnya, garis darah yang kuat dilihat dari seberapa murni darahmu dan seberapa dekat kekeluargaanmu dengan keluarga pertama, keluarga kerajaan.

Setiap anggota kerajaan diharuskan berdarah murni tanpa ada campuran darah manusia. Karena itu aku sebagai garis terakhir kerajaan harus punya pendamping yang berdarah cukup kuat untuk disanjungkan dengan keluarga kerajaan. Dan takdir sudah berkerja sangat baik dengan memberikanku soulmate seorang Agnis.

Kembali ke ruang kerjaku, aku sudah duduk di balik mejaku sambil mengamati werewolf dihadapanku. Dari penampilannya, dia tidak mungkin lebih tua dari 18 tahun. Rambut hitam berantakan, matanya yang sudah berubah menjadi sekelam malam alih – alih hijau seperti wujud serigalanya, dan aura kekuasaan yang menguar dari dirinya cukup kuat. Namun, tidak cukup kuat untuk membuatku menyapanya terlebih dahulu.

Semenit penuh dia menatapku sebelum menunduk dan memberikan salamnya dengan suara serak.

“ Vestra Eric.”

“ Guarmto.”

Guarmto adalah gelar pelindung Agnis. Mereka bisa terlahir dalam wujud apa saja. Guarmto terakhir saat perang Angel dan Vampire terakhir malah terlahir dari kaum Vampire. Mereka tidak terikat pada kaum mereka sampai tugas mereka selesai dan tanda Guarmto yang terletak pada tattoo di setengah lengan kirinya menghilang.

“ Kuharap kedatanganmu tidak membawa berita buruk.”

Dia menggeleng.

“ Tidak. Aku hanya ingin menyapamu dan Sky setelah sampai di daerahku. Sekaligus memberikan sedikit peringatan.”

Dahiku berkerut. “ Kenapa baru sekarang?”

“ Karena aku baru pulang dari perjalananku beberapa bulan ini mencarinya, sebelum kembali ke tanahku. Setelah kematian kakaknya, secara tidak sadar dia menutup dirinya dari...radarku dan dua bulan lalu aku sempat merasakan kehadirannya sebelum kembali menghilang.”

“ Dan, peringatan tentang?”

“ Keluargaku. Alpha St. Claire.” Jawabnya singkat sambil memberengut.

“ Itu tidak menjelaskan apa pun.”

Aku sudah punya daftar panjang masalah dan tidak perlu masalah internal Half Moon Pack ditambahkan ke daftar itu.

“ Aku punya kembaran. Seperti yang kau tahu, salah satu dari kami harus menyerahkan untuk tempat itu. Pada situasi itu aku memilih untuk memberikan tempat itu pada kembaranku. Selain karena aku punya tugas lain untuk menjaga Sky, dia memang cocok sebagai Alpha dan kawanan juga menerimanya.

My Silver Winged Demonحيث تعيش القصص. اكتشف الآن