Taeyong mulai mengomel karena pekerjaannya jadi bertambah, harus membersihkan tumpahan susu itu dulu. Ia bisa saja menyuruh dua bocah itu bertanggung jawab. Tapi mereka sudah hampir terlambat dan ia tak mau seragam keduanya kotor oleh susu.
"Udah ya mas, kita berangkat dulu. Kalau mau makan siang, ada sop ayam sama telur rebus, nanti diangetin aja. Maaf ya kalo hambar, tapi mas emang ga boleh makan yang aneh-aneh dulu."
Taeyong pamit lalu mencium tangan Jaehyun. Jaemin dan Jeno mengikuti.
.
.
.
"Pagi-pagi udah keringetan aja, Yong?" Sambut Johnny salah satu karyawan di kantor tempat Taeyong bekerja. Mereka berpapasan di depan lift saat Taeyong baru sampai.
"Iya nih, Pak." Jawab Taeyong menjaga keformalan, meskipun Johnny masih lajang dan kurang pantas dipanggil "Pak".
Tapi mau bagaimana lagi. Selain karena Johnny lebih tua, ia juga salah satu karyawan senior yang telah bekerja 10 tahun di perusahaan. Ia juga satu dari sedikit karyawan yang tak pernah memandang sinis Taeyong. Sebaliknya Johnny sangat baik dan tidak segan membantu Taeyong dalam urusan pekerjaan.
"Denger-denger Jaehyun sakit ya?"
"Iya, hari ini cuti dulu, Pak. Saya udah cancel pertemuannya dengan klien."
"Yah, emang kadang suka ngeforsir si Jaehyun itu. Kemaren saya tawarin pulang bareng, abis keliatan udah sempoyongan pas jalan. Eh dianya gamau. Mana istrinya juga sakit, kan? Kasian ga ada yang ngerawat."
Taeyong tidak menanggapi bagian itu dan mencoba mengalihkan pembicaraan. "Bapak kemarin lembur juga?"
"Iya, kerjaan lagi banyak banget. Ditambah hari ini Jaehyun ga masuk. Kerjaan dia harus saya yang handle. Kamu jadi sekretaris saya hari ini, Yong."
"Eh? I-iya, Pak."
.
.
.
"Pelan-pelan aja." Jaehyun membantu Ten masuk ke mobil mereka.
Sore itu Jaehyun menjemput Ten untuk pulang. Kondisinya sendiri sudah membaik karena ia menuruti Taeyong untuk makan dan minum obat dengan baik. Setidaknya tidak akan membuat Ten khawatir saat melihatnya. Setelah menjemput Ten, ia berniat menjemput Jaemin dan Jeno sekalian. Ia sudah menelepon Taeyong agar tidak repot-repot ke TK dan menyelesaikan pekerjaannya saja.
"Ya ampun mas, aku kangen ke TK ini. Kayak udah lama banget ga kesini." Dirawat hampir seminggu lamanya membuat Ten rindu mengantar Jaemin ke sekolah.
"Mulai sekarang kamu jangan nyetir sendiri kalo nganterin Jaemin. Pesen taksi online aja."
"Iya, mas."
Jaemin dan Jeno sudah menunggu di depan pintu TK saat Ten dan Jaehyun sampai.
"Bundaaaa~" Jaemin berlari memeluk Ten. Meskipun mereka bertemu sebentar kemarin, tetap saja ia masih belum puas menghabiskan waktu dengan ibunya.
"Jaemin ga nakal kan selama bunda dirawat?"
"Ngga. Bunda tanya aja Jeno!"
Sebelum ditanyai, Jeno sudah mengangguk-angguk.
"Hahaha... Lucu banget sih kamu, No." Ten mencubit pipi Jeno dengan gemas.
"Langsung pulang?" Tanya Jaehyun begitu Ten, Jaemin, dan Jeno sudah duduk manis di mobil.
"Kita beli makan di luar dulu kali ya? Taeyong pasti ga sempet masak kan? Jaemin sama Jeno mau makan apa?"
"Jeno apa aja." Ya, Jeno memang pemakan segala, ia tak akan rewel soal makanan.
"Jaemin mau ayam kentucky! Spageti juga! Ng...burger juga boleh!"
"Jaemin, itu bunda ga bisa makan semua kan?" Jaehyun mengingatkan.
"Gapapa mas, sekali-sekali. Kita beli seeemuanya ya, kids?"
"Ten..."
"Buat anak-anak aja, Mas. Ayolah..."
Jaehyun menggeleng heran. Biasanya Ten yang paling anti dengan makanan fast food itu, akan melarang jika Jaemin memintanya.
"Okelah, kalo kanjeng bunda sudah berbicara. Papah bisa apa ya, Jaemin?"
"Yeeeeey!" Jaemin dan Jeno bersorak riang.
.
.
.
Sampai di restoran fast food terdekat. Keempat orang itu turun dari mobil. Masih di tempat parkir, Ten melihat seseorang yang sangat familiar.
"Mas, itu bukannya Taeyong?"
Jaehyun sontak menoleh ke arah yang ditunjuk Ten. Benar itu Taeyong. Meskipun sosoknya membelakangi mereka, tapi ia masih mengingat pakaian yang dikenakan Taeyong pagi ini.
"Sama siapa itu? Laki-laki...jangan-jangan pacarnya?" Ten terlihat tertarik dan senang, tapi tidak dengan Jaehyun. Ia sangat tak suka mendengar kata "pacar" itu. Ia memicingkan matanya guna mengenali wajah laki-laki yang bersama Taeyong dari samping.
"Oh. Itu Johnny. Temen kantorku juga."
"Oooh... Kirain temennya di luar kantor. Eh, tapi ini belum jam pulang kantor, kan? Kok mereka bisa di luar?"
"Gatau." Jaehyun tiba-tiba merasa malas membahas tentang Taeyong.
"Samperin ga mas?"
"Gausah, nanti anak-anak pengen ngajak Taeyong juga."
"O-oh yaudah deh." Ten berhenti bicara karena melihat wajah masam Jaehyun. Mungkin Jaehyun tak ingin ada yang mengganggu quality time keluarga mereka.
.
.
.
"Terima kasih, Pak. Sampe dianterin segala."
"Ga sampe rumah sekalian, Yong?"
"Gausah Pak, saya mau beli sesuatu dulu di mini market depan situ."
Taeyong beralasan. Mana mungkin ia membiarkan Johnny mengantarnya sampai depan rumah Jaehyun. Meskipun Johnny mungkin tidak tahu kalau itu rumah Jaehyun, ia tetap tak mau laki-laki itu berpikir bahwa rumah Jaehyun adalah rumahnya.
"Yaudah, kalau gitu sampe ketemu di kantor besok~" Johnny mengucap salam perpisahan sebelum kembali melajukan mobilnya.
Taeyong menghembuskan napas lega karena Johnny tidak bertanya macam-macam lagi. Seharian ini ia benar-benar menjadi "sekretaris" Johnny. Bahkan sampai ikut dengan Johnny mengunjungi kantor cabang dan setelahnya mereka mampir ke restoran fast food untuk makan siang yang terlambat. Untung saja anak-anak sudah dijemput Jaehyun.
Dengan langkah gontai Taeyong memasuki pekarangan rumah Jaehyun. Cukup terkejut karena ada beberapa pasang sepatu asing yang tergeletak di depan pintu.
Ada tamu? Batin Taeyong.
"Mas? Kak?"
Taeyong membuka sepatunya lalu melangkah masuk. Di ruang tamu ia mendapati dua orang tua dan seorang wanita yang tampak berusia tak jauh di atasnya. Wajah dua orang tua itu seperti ia pernah lihat. Terutama yang laki-laki karena perawakan dan wajahnya sangat persis dengan Jaehyun. Taeyong langsung menyadari mereka adalah kedua orang tua dan kakak perempuan Jaehyun.
"Oh, Taeyong? Baru sampe?" Ten baru muncul dari dapur. Ketiga orang asing yang tengah mengobrol di sana sontak menoleh pada Taeyong.
Taeyong memberi salam dengan lebih sopan. Ayah Jaehyun mengernyit melihatnya.
"Loh? Kamu kan..."
.
.
.
.
.
Bersambung
.
.
.
Dilanjutkan spesial bagi yang masih menantikan kelanjutan cerita ini. Kepada para readers yg ngasih komen dan vote, makasihhh💕
YOU ARE READING
In Between [JaeYong version]
FanfictionJaehyun kira ia telah berdamai dengan masa lalu. Nyatanya saat "dia" kembali, hatinya kembali goyah. . . . . JaeYong & JaeTen, bxb, mpreg, age switch, plot receh ala sinetron indo**ar, local setting, bahasa baku-nonbaku, the world of the married ver...
![In Between [JaeYong version]](https://img.wattpad.com/cover/233637683-64-k106652.jpg)