"Seperti kata Ten. Dia cantik." Jaehyun berucap pelan diakhir, membuat Yuta memicing.

"Eiy, kau jarang sekali memuji seseorang cantik. Apa benar dia secantik itu?" Jaehyun mengangkat alis dan mengangkat bahunya acuh.

"Menurutku dia cantik." Yuta menatap Jaehyun menggoda. Menaik turunkan alisnya yang menurut Jaehyun sangat menyebalkan.

"Jadi seperti itu ya tipemu?" goda Yuta. Jaehyun memutar bola matanya malas.

"Tipe apa maksudmu?" Jaehyun menatap Yuta malas.

"Eiy, kau pasti paham apa maksudku."

"Aku hanya melakukan pekerjaan, bodoh! Tak pernah terpikir olehku untuk mengencani Bosku seperti sebelumnya." Jaehyun melempar bantal kewajah Yuta, tapi yang terkena lemparan hanya terkekeh.

"Tentu saja kau tidak mengencani orang yang kau kawal, memangnya kau mau mengencani pria tua seperti mereka?" Yuta menyeringai kemudian, "Tapi sepertinya seingatku aku tidak bertanya kau untuk mengencaninya. Aku hanya bertanya apa dia tipemu." ucap Yuta membuat Jaehyun terdiam. Melihat itu tawa Yuta pecah, lalu berdiri dari duduknya. Tangannya menepuk bahu sahabat tingginya itu.

"Aku akan mendukungmu jika kau mengencaninya." bisik Yuta lalu mengedipkan matanya. Setelah itu dengan cepat berlari agar tidak dilempar Jaehyun lagi.

"Setelah itu keluarlah. Aku membeli makanan untuk kita!" teriak Yuta saat sudah diluar membuat Jaehyun mendengus pelan.

*****

Jaehyun kembali melangkahkan kakinya di Mansion mewah ini. Tangannya menyeret koper besarnya, terlihat diruang tamu berdiri seorang wanita paruh baya menyambutnya dengan senyuman.

"Selamat datang Jung Jaehyun-sshi." ucap wanita itu dengan senyuman lebar. Jaehyun membungkuk hormat, lalu membalas senyuman wanita itu.

"Terimakasih, panggil saya Jaehyun saja. Anda pasti Bu Kim, bukan?" tanya Jaehyun. Wanita paruh baya yang adalah Bu Kim itu mengangguk.

"Benar, kalau begitu kita berbicara santai saja tak apa?"

Jaehyun dengan cepat menganggukkan kepalanya, "Ah, tak apa. Silahkan saja."

"Ayo, aku antar dulu kekamarmu. Baru setelah itu kita berbincang."

"Baiklah, Bu Kim." Jaehyun mengikuti langkah kaki Bu Kim yang mendahuluinya untuk mengantarkannya pada kamarnya.

Ketika sudah berada di lantai 2, Jaehyun sedikit tertegun. Lantai 2 cukup gelap untuk ukuran di siang hari menjelang sore, pasti akan lebih gelap lagi saat malam hari jika tidak dinyalakan lampunya.

"Maaf jika cukup gelap, Tuan Muda tidak menyukai ketika saat siang seperti ini dinyalakan lampunya." ucap Bu Kim menjelaskan.

"Tak apa, Bu Kim. Lagipula ini masih cukup terang karena cahaya diluar." ucap Jaehyun, walaupun dirinya tidak melihat adanya cahaya yang masuk dari tirai dilantai atas ini. Hanya penerangan dari cahaya dilantai bawah, itupun sangat redup.

"Kenapa lantai atas ini gelap sekali? Seperti rumah hantu saja." pikir Jaehyun.

Bu Kim hanya menatapnya lalu tersenyum pelan, dia sangat tau bahwa Jaehyun hanya berusaha agar membuatnya nyaman. Pasti pria tampan itu berpikir bahwa lantai atas ini sangat gelap.

Mereka berjalan dilorong yang lebih gelap lagi dari tadi. Sungguh seperti rumah hantu. Jaehyun sampai berpikir apa Taeyong ini pelit bayar listrik atau bagaimana?!

Bu Kim didepan sebuah pintu, lalu membukanya. Memperlihatkan kamarnya yang akan ditempatinya, cukup nyaman. Kamarnya lumayan luas, dan ditata tapi sedemikian rupa. Dan lebih bagusnya lagi, kamar ini sangat terang. Jaehyun akhirnya melihat tempat yang terang dirumah ini selain lantai bawah.

My Bodyguard (JAEYONG) ✔️Where stories live. Discover now