Jika dilihat sekilas tidurnya terlihat damai, tapi ketika dilihat lebih dekat Taeyong seperti gelisah dalam tidurnya. Peluh membanjiri wajahnya, tubuhnya bergerak tidak karuan. Isakkan keluar dari mulutnya tanpa dia sadari, setelah beberapa menit matanya terbuka dengan cepat dengan nafas memburu.
Matanya menutup kembali dengan cepat ketika sinar cahaya tv yang lupa dimatikannya begitu terang langsung masuk menusuk matanya. Membuatnya panik dengan cepat meraih remote tv dan mematikannya.
"Hiks, hiks." isakkan terus keluar dari bibirnya. Air mata terus mengalir membasahi tangannya yang sedang menutup matanya erat.
"Hiks, hiks. Hiks hiks." tangisannya mulai terdengar nyaring. Tubuhnya meringkuk dengan isakan nyaring.
Beberapa menit kemudian dengan perlahan Taeyong melepaskan tangannya dan membuka laci meja nakas disamping ranjangnya, mengambil salah satu botol yang tertulis obat penenang disana. Membuka tutupnya dan mengambil satu pil untuk diminumnya.
Setelah itu Taeyong kembali merebahkan dirinya meski tangisannya belum terhenti. Menyelimuti seluruh tubuhnya dan kembali terisak dibawah selimut, terdengar begitu perih tapi tak lama suara isakkan itu berangsur hilang karena obat penenang yang mulai bekerja dan Taeyong yang kembali tertidur.
*****
Jaehyun melipat pakaiannya dengan rapi untuk dimasukkan kedalam koper, dia akan tinggal dirumah Taeyong ingat?
Ketukan dipintu membuatnya menoleh, mendapati Yuta yang berdiri diambang pintu. Jaehyun tersenyum sekilas lalu kembali sibuk membereskan pakaiannya.
"Padahal kau hanya 3 hari diapartement ku tapi sekarang kau harus pindah lagi. Aku akan kesepian lagi." ucap Yuta sembari bersedekap menatap Jaehyun.
"Kau bisa menelpon Johnny, aku juga bisa mendatangi kalian kalau Lee Taeyong tidak kemana-mana dan bisa ditinggalkan sebentar." ucap Jaehyun tanpa menoleh menatap Yuta yang sedang menatapnya sendu. Padahal dirinya sudah girang ada yang menemaninya di apartement, tapi ternyata Jaehyun meninggalkannya.
"Kau yakin menyetujui untuk tinggal dirumahnya? Bagaimana jika dia melakukan hal buruk kepadamu?" Yuta mendudukkan pantatnya diranjang sambil memperhatikan Jaehyun.
"Hal buruk? Apa maksudmu?" menoleh ke arah Yuta, Jaehyun mengernyit mendengar ucapannya.
"Kudengar Lee Taeyong melakukan hal itu kepada para pengawal sebelumnya. Dia akan membuat mereka tidak betah bekerja dengannya. Kudengar yang baik dari diri Taeyong itu hanya wajahnya, untuk sifatnya dan kelakuannya sangat buruk." ucap Yutaa. Jaehyun hanya terdiam sejenak lalu kembali melanjutkan kegiatannya.
"Mungkin dia memiliki alasan untuk itu." ucap Jaehyun dengan acuh. Yuta mengangguk menyetujui, lalu mengangkat bahunya.
"Aku juga mendengar itu dari orang-orang. Tapi sepertinya kalau dia sosok orang yang sangat dingin itu bisa jadi benar."
"Dingin apanya? Dia masih menggemaskan." gumam Jaehyun sangat pelan sambil tersenyum tipis.
"Apa katamu?" tanya Yuta ketika mendengar gumaman Jaehyun walau tidak terlalu jelas. Jaehyun hanya menggeleng.
"Kau pernah melihatnya?" tanya Jaehyun. Yuta menggeleng pelan.
"Tidak, aku hanya sering mendengar tentangnya. Kau sudah melihatnya kan? Bagaimana?" Yuta penasaran sekali sejak Jaehyun datang dari rumah Lee Taeyong itu, tapi mereka tidak pernah membahas itu jadi Yuta tidak bertanya.
YOU ARE READING
My Bodyguard (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} {SUDAH DIBUKUKAN} {PART LENGKAP} "Stay with me and protect me forever, My Bodyguard." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
PART 3
Start from the beginning
