Maplekyuu!!-Song of Autumn

234 43 86
                                    

Laf proudly present
Haikyu!! AU Fanfiction
.
.
.
.
.
.

SONG OF AUTUMN

.
.
.
.
.
.

Tanaka Ryounusuuke
x
Shimizu Kiyoko

.
.
.
.
.
.
.

Haikyu!! © Haruichi Furudate
Song of Autumn © Laf

.
.
.
.
.
.

WARNING: Lil OOC (because this fic is AU)

.
.
.
.
.
.

Sebelum membaca ini, pastikan kalian dalam kondisi tersantai, tak ada beban, tak ada tugas yang menunggu, dalam kondisi luang kalian karena saya akan membawa kalian ke dalam perjalanan kisah yang panjang ...

Selamat menikmati!

.
.
.
.
.
.

Tanggal 5 Januari yang ketujuh, hari di mana Shimizu Kiyoko mencetak prestasi untuk pertama kali dalam tujuh tahun kehidupannya. Piala bertuliskan Juara 1 Lomba Menyanyi Tingkat SD itu ia pegang erat-erat seraya tersenyum lebar penuh kepolosan. Iris yang penuh dengan kilau bahagia itu menatap kedua orangtuanya yang berada di jajaran bangku penonton. Ibu dan Ayahnya tersenyum lebar, menatapnya penuh bangga. Ya, inilah dirinya, putri kecil yang dibanggakan.

Pelukan menyambutnya ketika ia menghampiri mereka. Sang Ayah mengangkatnya tinggi-tinggi sambil berputar. Kiyoko masih ingat betapa rupawan senyuman Ayahnya kala menatap dirinya saat itu, juga tawa merdu sang Ibu yang mengiringinya. Di umurnya yang baru saja menginjak angka tujuh, Kiyoko seperti merasakan kebahagiaan yang tiada tara.

Maka dalam hati lugunya dia berjanji bahwa ia akan membuat senyuman Ayah dan Ibunya lebih indah dari ini. Ia akan membuat tatapan mereka jauh lebih bangga lagi dan kebahagiaan yang ia terima karena pujian akan melebihi kebahagiaan hari ini. Ia juga ingin nyanyian merdunya tidak hanya didengar oleh penonton yang ada di dalam gedung ini saja, tetapi ia ingin orang-orang di luar sana, orang-orang satu negara, tidak, seluruh dunia mendengar nyanyiannya. Suatu hari nanti dan Kiyoko yakin pasti akan terjadi.

🍁🍁🍁

Tepat tujuh bulan dan dua musim berganti. Bulan September, pertengahan musim gugur. Hari itu adalah hari di mana semua harapan dan janji lugu yang ia tetapkan di lima Januari lalu diluluhlantakkan oleh peristiwa yang tidak seharusnya dialami oleh anak seusianya.

Umurnya masih di angka tujuh lewat delapan bulan. Isi kepalanya masih berisi kenangan-kenangan kecil membahagiakan, seperti nyanyi bersama di gereja ketika Natal kemarin, kemenangannya di lomba nyanyi yang bertepatan dengan hari ulang tahunnya, segarnya buah apel yang diberikan oleh tetangga ujung jalan, serunya bersepeda di sore hari bersama teman-teman tetangganya, indahnya langit malam dari jendela kamarnya, dan masih banyak lagi memori sederhana yang tersimpan rapi di dalam kepalanya. Kiyoko masihlah anak polos yang dipenuhi hal-hal sederhana dan menyenangkan. Pemandangan mengerikan sang Ayah yang menikam dada Ibunya menggunakan pisau dapur seraya tersenyum tidak seharusnya menjadi konsumsi matanya saat ini.

Maplekyuu!! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang