Special - Endless Love

9.6K 685 37
                                    

"Eomma Hyun Jae pergi dulu!"

Aku melambaikan tangan saat Hyun Jae masuk ke dalam mobil bersama Mingyu. Entah kemana Mingyu akan membawanya.

"Ayo istirahat"

Tangan Wonwoo mendarat di bahuku, membuatku sedikit terkejut. Aku mengikuti langkahnya menuju kamar kami.

"Masih mual hmm?" Aku mengangguk.

"Bisa peluk aku?"

Wonwoo menaikan sebelah alisnya mendengar perkataanku.

"Tentu, kenapa harus izin?"

Aku tersenyum kemudian langsung memeluk Wonwoo.

"Dulu saat hamil Hyun Jae kau yang lebih banyak mual, sekarang aku yang merasakannya. Huhh"

Wonwoo mengusap punggungku, membuatku merasa sedikit rileks. Ah iya, aku sedang hamil anak kedua. Usia kehamilanku sudah 4 bulan.

"Aigooo kasihan istriku, tidur ya?"

Aku mengangguk kemudian merebahkan tubuhku.

Salah satu alasan Mingyu pergi adalah karena aku sedang mengalami mual yang hebat, Wonwoo sibuk mengurusku jadi Mingyu menawarkan dirinya untuk membawa Hyun Jae pergi seharian. Mingyu selalu berguna kapanpun dan dimanapun.

"Sepertinya anak kita perempuan"

"Kenapa?"

"Karena di kehamilan kedua ini kau tampak jauh lebih cantik Rin"

"Kau pikir itu bisa menjadi patokan?"

"Entahlah, feelingku kuat sekali"

Aku hanya tertawa menanggapi perkataan Wonwoo. Belakangan ini memang Wonwoo sering membicarakan mengenai jenis kelamin calon anak kedua kami, dia selalu bersikeras kalau anak keduanya akan berjenis kelamin perempuan. Entah darimana dia mendapat keyakinan itu.

"Wonwoo"

"Hmm?"

Aku mengguncang lengannya pelan. Tadi dia menyuruhku tidur, namun kenyataannya dia lah yang tidur padahal ini masih jam 10 pagi.

"Terimakasih"

"Untuk?"

"Segalanya. Aku mencintaimu, ingat itu selamanya"

Wonwoo langsung mengubah posisinya menjadi duduk. Dia menatapku dengan tatapan herannya.

"Kenapa tiba - tiba berterimakasih? Aku— maksudnya hubungan kita ini bukan sesuatu yang bisa di ukur dengan ucapan terimakasih. Arina, kau itu berharga untukku jadi berhenti mengatakan terimakasih seakan - akan hubungan kita hanya sebatas balas budi saja"

Aku hampir menangis mendengar apa yang di katakan Wonwoo barusan. Entah mungkin efek kehamilan perasaanku menjadi sedikit sensitif.

Tapi sungguh hari ini aku baru menyadari bahwa hidupku telah banyak di berkati. Tuhan mengirimkan Wonwoo, Hyun Jae dan juga satu lagi seseorang yang sedang aku perjuangkan untuk hidup di dalam perutku. Aku rasa semuanya sudah lebih dari cukup.

"Berhenti menangis, belakangan ini kau banyak menangis ya?"

"Entahlah, akh aku cengeng sekali"

"Aigoo sudah ya, kita jalan - jalan?"

"Hmm? Kemana?"

Wonwoo tidak menjawab, dia malah tersenyum penuh arti kepadaku.

Wonwoo tidak menjawab, dia malah tersenyum penuh arti kepadaku

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
MY HUSBAND - JEON WONWOO (COMPLETED)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن