Yibo memegang kedua pundak Fang laoshi. Melihat botol yang jatuh itu Fang laoshi menelan berat salivanya, ia panik dan merasa takut. Perlahan Yibo mendorong tubuh Fang laoshi, hingga ujung kaki Fang laoshi sudah melewati batas garis lantai. Tubuhnya mulai bergetar.

Yibo smirk "aku suka dengan hal yang menegangkan. Fang laoshi tercinta...kalau sudah melakukannya, kenapa tidak sampai selesai saja. Kalau aku jadi kau, aku takkan membiarkannya hidup." bisiknya tepat di telinga Fang laoshi.

Yibo terus mendorong tubuh Fang laoshi, namun sebisa mungkin Fang laoshi sekuat tenaga menahan tubuhnya gar tidak jatuh ke arah tangga yang berada didepannya. Yibo smirk dan langsung menarik tubuh Fang laoshi. Yibo menepuk nepuk pundak Fang laoshi, lalu berjalan menuruni anak tangga didepannya dan meninggalkan dosennya sendirian di lantai atas  sana. Fang laoshi menghela nafas dengan lega sambil menatap punggung Yibo.

Ditengah tengah langkahnya, Yibo berbalik "oiya, kalau aku tidak salah ingat....mobil laoshi yang berwarna putih kan?"

Wajah Fang laoshi kembali panik dan terlihat pucat.

"hati hati kalau menyetir" Yibo tersenyum.

.

.

Di kelas, terlihat semua siswa sedang membereskan perlengkapan mereka, hanya Yibo satu satunya yang terlihat sedang tidur. Salah satu siswa terlihat terburu buru, berlari memasuki kelas. Masih berdiri di ambang pintu kelas, siswa itu berteriak "teman teman...tadi aku dengar satu informasi dari bagian administrasi. Dosen bahasa inggris, Fang laoshi hari ini tiba tiba berhenti".

Semua siswa terkejut.

"kenapa?" tanya Reba.

Yixing langsung menatap Yibo yang masih terlelap tidur. Sama halnya dengan Xiao Zhan yang langsung menoleh ke arah Yibo, yang berada disebelahnya.

.

.

Memasuki ruangan kelas lain, Reba selalu membuntuti Yibo.

"Aku dengar kau sudah putus dengan Qiu Ying?" tanya Reba.

Nanar mata Yibo langsung menangkap dimana Xiao Zhan duduk. Ia langsung berjalan ke arahnya, seraya terus membalas ucapan Reba "benarkah? Kenapa putus?".

"menyebalkan! aku serius..." Reba terus membuntuti Yibo.

"aku juga serius"

"tidak mau cerita? ya sudah. Eh biarkan aku naik motor mu, ajak aku berkeliling, bagaimana?"

"tidak mau! Kalau ada orang lain yang naik motor ku, motor ku bisa cemburu. Lalu menjatuhkan aku" jawab Yibo sambil mendudukan bokongnya di bangku sebelah Xiao Zhan. Xiao Zhan sempat menoleh pada Yibo dan tersenyum. Yibo pun membalas senyuman Xiao Zhan. Pemandangan itu tak luput dari kedua mata Reba. Reba menatap tajam kearah Xiao Zhan.

Reba melewati baris bangku yang Xiao zhan dan Yibo duduki, dengan sengaja Reba menyenggol punggung Xiao Zhan. Xiao Zhan sedang mengikis ujung pensilnya, dengan disenggol seperti itu tentu saja jarinya tergores oleh karter yang sedang ia gunakan untuk mengkikis ujung pensil.

"akh!" teriak Xiao Zhan pelan.

"dui bu qi" ucap Reba singkat.

"apa yang kau lakukan?" tanya Yibo kepada Reba. Wajah Yibo terlihat khawatir melihat jari Xiao Zhan yang tergores. "Kau berdarah...kau bodoh sekali" Yibo menarik tangan Xiao Zhan dan segera menyesap jari Xiao Zhan yang berdarah.

Aksinya itu sukses membuat seisi ruangan melihat ke arah mereka. Xiao Zhan, Yixing dan Reba membulatkan mata mereka saking terkejutnya. Xiao Zhan langsung menarik kasar tangannya. Disebelah Yibo, Reba sudah terbakar api cemburu.

✔MARS ❤ Yizhan Version 💚Where stories live. Discover now