☘️Prolog ☘️ + 🌹 Bagian 1🌹

100 2 0
                                        


Terkenal, tampan, usia yang masih dibilang muda, menjadi CEO sekaligus pemilik perusahaan Tae Group. Siapa yang tidak mengenal duda tampan nan cerdas itu? Bahkan seantero Korea ini bisa dibelinya hanya dengan sekali telepon. Tunggu, dia seorang duda? Yup! Dia seorang duda beranak satu, diusia 29 tahun sangat tidak mudah.

Pria bermarga Kim itu harus memainkan peran mejadi seorang ayah sekaligus ibu bagi putranya agar tak merasa kesepian dan kehilangan kasih sayang seorang ibu. Tapi, semua itu semakin memberatkannya ditambah lagi tugas dari perusahaan yang dikelolanya sendiri  itu harus ditangani dengan benar dan serius.

***

Meski terkenal seantero Korea, nama pebisnis terkenal itu tak sampai ditelinga seorang gadis penjual permen yang ceria dan sederhana. Gadis yang merelakan waktu belajarnya demi membantu perekonomian keluarga dan kebutuhan hidup nya dan ayahnya.

Entah takdirnya atau bukan, gadis berusia 22 tahun itu bertemu dengan seorang anak kecil yang sedang menangis didepan gerbang sekolahnya dan mempertemukannya dengan jalan hidup yang sesungguhnya.

***

 
 
  
  
   
   
  

  
  
  
 

🌹Bagian 1🌹

Pukul 07.02 pagi KST

Matahari sudah dari tadi menampakkan dirinya dibumi, membiarkan cahayanya memasuki celah-celah tirai kamar seorang pebisnis terkenal yang masih setia menutup matanya. Pria itu menaikkan selimut putih yang bertengger di badannya hingga bahu untuk menutupi tubuhnya yang hanya dilapisi kaos hitam tipis dan celana panjang. Samar-samar terdengar suara pintu terbuka dan langkah kaki seseorang yang langsung naik tepat diatas tubuh CEO terkenal itu.

“Daddy, ayo bangun, Tae ah ingin belmain,”

Setiap pagi, pebisnis sukses dengan nama lengkap Kim Taehyung itu selalu dibangunkan oleh sang putra dengan gaya bahasa yang mengajaknya untuk bermain. Padahal ia sudah tahu kalau sang ayah harus ke kantor pagi ini.

“Tae ah,” pria Kim itu sudah bangun rupanya

“Daddy, ayo main sama Tae ah. Tae ah bosan belmain dengan bibi Anna,”

Bibi yang dimaksudkan Tae ah itu adalah pembantu rumah tangga yang disiapkan oleh ibunya untuk menjaga Tae ah, karena kasihan melihatnya harus mengurus putranya jika sedang sibuk.

“Daddy harus ke kantor, Tae ah. Bagaimana kalau Eunji bermain dengan nenek dan kakek?”

“Tidak mau, kakek dan nenek sedang jalan-jalan,”

CEO tampan itu sudah beranjak dari kasurnya untuk mandi, namun langkahnya terhenti oleh sang putra yang terus merengek memintanya untuk bermain bersama. Pagi ini ia harus tepat waktu ke kantor, semalam sekertarisnya menelpon bahwa ada meeting penting dari klien asal China pagi ini. tentu saja hal itu membuatnya repot apalagi sang putra terus memaksanya bermain.

“Baiklah, daddy akan bermain dengan Tae ah, tapi daddy harus ke kantor dulu” bujuk pria itu sambil menyamakan tingginya dengan sang putra.

“Daddy selalu bilang begitu. Kemalin juga begitu,” sahut putranya yang sebentar lagi menangis. Aduh, anak kecil ini...

“Tae ah, daddy janji, sepulang dari kantor nanti, kita bermain. Hmm?” masih membujuk

“Daddy janji ya?”

“Iya iya. Sekarang, Tae ah bermain dengan bibi Anna dulu”

Tae ah mengangguk lucu membuat pria Kim itu mencubit dengan gemas pipi sang putra hingga membuatnya sedikit meringis akibat ulah sang ayah. Bocah berusia lima tahun itu berlari keluar meninggalkan dirinya yang masih menatap punggung sang anak.

“Aigoo, aku harus cepat!”

Sepuluh menit dihabiskan Taehyung untuk membersihkan badannya dan sekarang pria itu sedang merapikan dasi biru tua yang masih ada ditangannya. Yup, begitulah keseharian pria Kim itu. Melakukan segalanya sendiri, bahkan untuk urusan seorang istri, dirinya harus mempelajari melalui akun geoogle.

Setelah semuanya beres, duda beranak satu itu menuruni tangga menuju ruang makan. Disana sudah duduk dengan rapi sang putra, ayah dan ibunya yang sudah selesai dengan acara jalan pagi mereka. Mereka sudah sarapan sedari tadi, bahkan sang putra sudah menghabiskan setengah dari sarapannya. Tapi pria itu masih belum selesai dengan acara dasinya yang masih terlihat berantakan.

Sang ibu yang melihat itu, langsung berdiri dan menghampiri putranya untuk membantu merapikan dasinya. Taehyung yang merasa dipedulikan itu menyungging senyum ramah pada ibunya.

“Gomawo ibu,” ucapnya sambil meminum susu yang diberikan sang putra.

“Sudah kukatakan, carilah seorang istri, Taehyung,”

Putranya hanya menghela napas kecil, selalu begitu, selalu kalimat itu yang keluar dari mulut ibunya. Mencari seorang istri. Dia sudah bosan dengan ceramah orang tuanya yang selalu membahas perihal istri dihadapannya meski tidak setiap saat.

“Aku sudah tak berminat lagi, bu. Lagipula, aku terlihat baik-baik saja tanpa seorang istri,” ucapnya sambil mengelus surai putranya yang masih makan.

“Terserah padamu saja, tapi jangan menyesal jika anakmu yang meminta, kau akan kelelahan memberinya bantahan,” ucap sang ibu yang sudah selesai merapikan dasinya.

“Baiklah, aku berangkat dulu. Ibu, aku berangkat dulu, tolong jaga Tae ah. Tae ah, daddy ke kantor dulu ya? Jangan nakal pada nenek, hmm?”

“Nee,”

Setelah mengecup surai dan putra, pria Kim itu berjalan menuju mobil andalannya untuk berangkat ke kantor. Pria itu sudah terlambat beberapa menit gara-gara dasinya dan pembicaraan kecil dengan sang ibu.

“Pak, lajukan mobilnya, aku harus cepat”

Sopir yang di panggil dengan sebutan ‘pak’ itu mengangguk tanda mengerti jika tuannya sedang dalam keadaan terburu-buru. Lantas sopir itu segera melajukan mobil sesuai permintaan sang majikan.

***

 
 
  
  
  
  
  
Readers-nim, gomawo udah sempetin baca 🙏😊
Jangan lupa voment ya...

🍂🍂DADDY TAE🍂🍂Where stories live. Discover now