Pagi hari disebuah dapur terlihat sosok pemuda yang sedang sibuk dengan alat masak dan juga bermacam-macam sayuran, Qian Kun pemuda itu sedang memasak untuk sarapan pagi, hal itu sudah jadi rutinitas pagi untuknya. Setelah kepergian sang Istri maka semua harus Kun jalani sendiri seperti memasak dan membersihkan rumah, et jangan salah anak-anaknya juga ikut membantunya, jika Kun yang membersihkan rumah ini sendiri rasanya tidak sanggup, ya bayangkan rumah sebesar ini mana sanggup ia membersihkannya sendirian maka dari itu harus berbagi tugas untuk membersihkan rumah.
Dengan lincah tangan Kun memotong sayuran dengan apik, jangan diragukan lagi kemampuan masak Kun benar-benar luar biasa, bahkan rasa masakannya tidak kalah dengan rasa restoran berbintang.
Hingga beberapa menit terlihat masakannya sudah hampir selesai semuanya tinggal nunggu sebentar lagi dan menata makanan di meja makan.
"Ayah!"
Kun yang sedang menggoreng telur tersentak kaget karena panggilan tersebut, Kun membalikan badan sambil memegang dadanya, "kamu mengagetkanku Winwin." Ucapnya lalu berbalik lagi melanjutkan menggoreng telur.
Sedangkan Winwin hanya cengengesan, "hehe, Ayah mau dibantuin gak?" Tanyanya.
"Apa yang mau kamu bantu?" Kun nanya balik ke Winwin.
Winwin yang masih setia dibelakang Kun sambil melihat Kun memasak lalu berdiri di sampingnya, "bantu masak hehe."
"Sok-sokan mau bantu masak kayak bisa aja, daripada dapur kebakaran mending kamu pergi ke atas suruh mereka turun buat sarapan." Ujar Kun, sedangkan Winwin malah merotasikan matanya ga setuju, "males ah, pasti mereka masih tidur."
"Kalo masih tidur ya bangunin lah, susah amat."
"Mager Yah, Ayah aja yang bangunin."
Kun mematikan kompornya lalu menghadap ke Winwin, "gak lihat Ayah lagi sibuk?"
Winwin berjalan ke arah meja makan lalu duduk dikursi yang ada disana, "mereka itu kalo udah tidur kek orang mati susah dibangunin, bodoamat ah."
"Jangan banyak ngeluh cepet bangunin." Kata Kun sambil menyusun makanan yang ia masak di meja makan.
"Ayah mah nyuruh-nyuruh mulu, inget Yah aku anakmu bukan babumu." Dengan malas Winwin bangkit dari kursinya dan berjalan menuju lantai dua dimana kamar saudara-saudaranya berada.
Kadang ke-enam anaknya merasa kesal jika disuruh oleh Kun melakukan hal yang sebenarnya mereka gak mau, ya walaupun misuh-misuh dulu akhirnya nurut aja sih, haha anak baik bukan?
Dilantai dua terdapat enam kamar sesuai jumlah anak Kun, tempatnya berhadapan dibagi menjadi tiga, pertama Winwin masuk ke kamar yang di pintu ada papan kecil bertulisan 'Ten Room'
Mereka itu tidak pernah mengunci pintu kamar jadi dengan mudah jika ada yang masuk tanpa harus gedor-gedor pintu. Pertama yang Winwin lihat setelah masuk adalah Ten yang sedang terlentang dengan selimutnya sudah jatuh dilantai, dengan cepat Winwin menarik-narik satu kaki Ten.
"Bangonnn udah siang woy!" Kaki Ten masih ditarik-tarik sama Winwin sampai Ten terusik dan mengambil satu bantal lalu dilemparkan ke wajah Winwin.
"Berisik!"
Winwin terkena lemparan bantal dari Ten, lalu mengambil bantalnya dan gantian di lempar ke Ten. "Monyet, disuruh Ayah turun, makan!"
Setelah mengatakan itu Winwin pergi dari kamar Ten dan beralih ke kamar yang berada di depan kamar Ten yaitu kamar Lucas.
'Lucas Room'
Saat mau buka pintu tiba-tiba pintu terbuka sendiri, Winwin kaget ternyata Lucas yang membuka dari dalam, dengan wajah bantalnya Lucas menatap Winwin.
YOU ARE READING
The Return Of Vision || WayV
FanfictionCerita seorang pria bernama Qian Kun yang menjadi kepala keluarga, memiliki enam anak dengan tingkah ajaibnya yang berisik dan petakilan. "My baby Yangyang, baby come here." ~Ten. "I don't say." ~Winwin. "Ey yeorobun, saranghaeeee." ~Lucas. "Wahh, i...
