My Precious Lady Villain - Page 1 : Reviewing The Story-Magic

3.3K 260 20
                                    


Pukul 8 malam

Naira's POV

Aku duduk bersila di atas ranjang dengan buku dan pena di hadapanku, dengan mimik wajah serius kulipat kedua tanganku di dada.

Let's see. Mari kita review plot cerita dalam novel "My Precious Princess".

Kurebahkan diriku di atas ranjang dengan nyaman, aku mulai membuka buku ber-hard cover warna dusty pink yang bercorak bunga Lycorise putih.

First, genre dari novel tersebut adalah romance, fantasi, berlatar belakang dunia lain dengan setting waktu jaman kerajaan. Kalau tidak salah ingat ada unsur magic-nya juga.
Apakah aku bisa menggunakannya?

Dengan rasa penasaran yang benar-benar mendalam. Aku mencoba kesempatan untuk membuktikan bahwa aku bisa menggunakan magic juga. Walaupun, aku lupa soal apakah Naira pernah menggunakan magic, sebelumnya. Tetapi, tidak ada salahnya, kan kalau aku mencoba saja?!
Aku pun turun dan kemudian berjalan beberapa langkah lalu berhenti, berdiri tepat di depan tempat tidurku. Kubuka kedua telapak tanganku di depan dada, sambil mengatupkan kedua mataku. aku mulai mengucapkan mantra yang bahkan aku sendiri tidak tau.

מיט די ברכה פון די צווילינג געטער, איך באַפֿעלן די הויךקייט מאַכט צו געבן מיר אַ לעבעדיק זייַענדיק

Dalam benak dan pikiranku, aku meminta sesuatu dengan sangat amat kusukai atau mungkin bahkan telah lama menjadi obsesiku ketika aku masih menjadi diriku yang dulu. Tiba-tiba saja kedua telapak tanganku mulai merasakan panas dan dingin secara bersamaan. Seolah-olah kulitku habis terkena balsem, eww...

Aku tidak mengerti apakah ini adalah tanda bahwa sihir percobaanku yang asal-asalan berhasil, karena selama aku menggali kembali ingatan Naira, dia sama sekali tidak pernah mencoba menggunakannya.

Aku masih terus memfokuskan pikiranku pada sosok dalam bayangan yang ingin kuciptakan menggunakan sihir.

Beberapa detik kemudian kedua tanganku mulai terasa berat seolah ada beban yang tengah aku pegang. Saat aku mencoba membuka kedua mataku, sinar menyilaukan dari benda yang tengahku genggam membuatku tak mampu menatapnya tanpa memalingkan wajah.

Entah apakah karena sinar emas dan putih yang tiba-tiba muncul dari kamarku, aku mendengar suara langkah kaki yang dengan tergesa-gesa berlari menuju ke kamarku.

"NAINAI!!!"

Aku melihat Kak Roland sudah membanting pintu kamarku terbuka lebar.

"Ya?"

Dengan polosnya aku menyahut panggilan tersebut, dikala sinar menyilaukan ini telah meredup dan perlahan-lahan mulai menunjukan sesuatu. Aku menoleh ke arah kedua telapak tangan ku yang kini tengah menggendong seekor binatang. Dari sosoknya binatang itu terlihat seperti kucing namun juga, entah kenapa sedikit mirip dengan seekor anjing.

Kalau boleh kubilang dia lebih seperti Kyuu-beep-

"NAIRA!!!"

Kak Roland yang jarang memanggil namaku, i meant Naira, seperti itu, tiba-tiba saja sudah menarik tubuh mungilku, hingga membuat genggamanku terlepas. Binatang, yang belum aku ketahui jenisnya, itu pun melompat lalu menggeram ke arah Kak Roland.

"Derrick!!"
"Tuan Muda!!"

Derrick, yang beberapa detik lalu masih berdiri di ambang pintu, sekarang sudah berdiri memunggungi kak Roland dengan pose melindungi. Di tangan kanannya entah dari mana muncul pisau-pisau tajam. glek!!

My Precious Lady VillainWhere stories live. Discover now