"Jam dua." Jawab Hyunsuk dan Jihoon tertawa pelan lalu bertepuk tangan bahagia.

"Oke, kita main kyu." Ucap Jihoon selanjutnya membuat Junkyu mendelik kaget.

Sebenarnya Junkyu tidak ada rencana untuk pergi kemana pun tapi sepertinya ia harus pulang bersama dengan Haruto, karena harus membantu Haruto menyiapkan beberapa buku untuk kuliah semester awalnya.

"Aku sama Haruto ya." Ucap Junkyu membuat Hyunsuk menjentikkan jarinya membuat Jihoon dan Junkyu kaget.

"Nama suami mu Watanabe Haruto bukan ??" Tanya Hyunsuk membuat Junkyu mengerjap matanya menatap Hyunsuk lekat.

Sepertinya Hyunsuk benar-benar bertemu dengan Haruto di gedung fakultas teknik tadi.

"Iya..." Hyunsuk memukul-mukul pelan Jihoon membuat Jihoon mendelik kaget dan Junkyu yang melihat itu hanya kebingungan.

"Cakep Junkyu suami kamu, yatuhan." Ucap Hyunsuk membuat Junkyu tertawa pelan melihat reaksi Hyunsuk dan Jihoon yang mendelik tidak suka.

"Pas itu maba jalan di lorong, semua mahasiswa sama mahasiswi ngeliatin kaya mau makan aja." Ucap Hyunsuk heboh dan Junkyu makin tertawa pelan membuat Hyunsuk menatap Junkyu tidak suka.

Padahal Hyunsuk lagi cerita yang sebenarnya.

"Kamu jangan suka sama dia ya, nanti aku cemburu."

"Baru pacar aja cemburu."

"Kak kok gitu sih."

.

.

Junkyu sedang duduk di depan gedung teknik sambil menunggu Haruto karena Haruto mengatakan kalau dirinya lima belas menit lagi keluar.

Jihoon dan Hyunsuk sudah pergi menuju mobil Jihoon yang terparkir sempurna sambil menunggu Junkyu.

Sebuah telapak tangan jatuh di kepala Junkyu membuat Junkyu melirik tangan itu lalu melihat Haruto yang muncul dengan senyuman lebar membuat Junkyu memanyunkan bibirnya.

"Aku cape by." Jawab Haruto mendudukan dirinya di sebelah Junkyu membuat Junkyu menyandarkan kepalanya di pundak Haruto.

Serasa dunia milik berdua yang lainnya patung.

"Sama, aku di ajakin pergi sama Jihoon." Ucap Junkyu membuat Haruto melirik Junkyu yang menyandarkan kepalanya di pundak Haruto.

"Jihoon siapa ??" Tanya Haruto membuat Junkyu menegakkan kepalanya lalu menatap Haruto lekat sambil tersenyum membuat Haruto merinding seketika.

Saat di kamar dengan penerangan minim saja lihat senyum Junkyu, Haruto sudah berdebar apalagi sekarang, di bawah terik matahari.

Jantung Haruto sudah tidak sehat.

"Temen aku, kamu juga ikut tapinya." Ucap Junkyu membuat Haruto menggelengkan kepalanya pelan membuat Junkyu merengek sambil menghentakkan-hentakan kakinya pelan.

"Ih Haruto mah, masalahnya Jihoon sama pacarnya masa aku jadi obat nyamuk." Ucap Junkyu membuat Haruto terkekeh pelan lalu mengusak rambut coklat Junkyu.

"Nanti kalo aku ikut, mereka yang jadi obat nyamuk tau."

"Yang penting bukan aku yang jadi obat nyamuk." Ucap Junkyu cepat membuat Haruto tertawa pelan.

"Iya-iya, aku ikut." Ucap Haruto akhirnyaa sambil bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangannya kearah Junkyu.

Junkyu yang melihat uluran tangan Haruto meraih tangan itu lalu menggenggam erat, membuat Haruto tersenyum lebar sekali.

"Mereka ada di parkiran." Ucap Junkyu sambil tangannya di genggam Haruto erat dan Haruto merapihkan rambut Junkyu yang berantakan tertiup angin membuat Junkyu terdiam dan Haruto hanya tertawa pelan.

"Kamu gemes banget by." Ucap Haruto membuat Junkyu memukul pelan pundak Haruto membuat Haruto tertawa pelan.

"Kenapa kamu ga nunggu di parkiran aja."

"Aku takut kamu gamau." Ucap Junkyu membuat Haruto menatap Junkyu lekat.

Haruto menatap lekat Junkyu membuat Junkyu menjauhkan dirinya sedikit membuat Haruto tersenyum dan mengusap pipi Junkyu sayang.

"Mana pernah aku nolak kalo kamu ajak kemana-mana." Ucap Junkyu membuat Haruto menarik tangan Junkyu untuk menuju parkiran mobil.

Sebenarnya Haruto belum memiliki SIM dan sebenarnya lagi itu adalah mobilnya milikk Junkyu jadi Haruto akan otomatis jalan kaki kalau Junkyu meninggalkan nya.

"Pas aku ajak ke cafe kucing kamu gamau.." Haruto mendelik sambil memejamkan matanya erat membuat Junkyu memanyunkan bibirnya sedikit.

"Apa enaknya makan di deketin kucing ? Kecuali engdu sama ruby, okee.." Junkyu makin memanyunkan bibirnya membuat Haruto reflek mengapit bibir itu dengan gemas.

"Minta di cium banget."

"Masih di parkiran nanti aja di mobil." Ucap Junkyu sambil mengedikan bahu nya membuat Haruto mendelik pelan dan Junkyu tertawa pelan.

"Kamu di ajarin siapa coba begitu." Tanya Haruto dan Junkyu menunjuk Haruto dengan dagunya.

Haruto mendelik dan Junkyu tertawa.

Junkyu masih ingat semalam setelah makan malam, Junkyu kebagian mencuci piring karena memang mereka masih tinggal dirumah Junkyu dengan alasan agar rumah itu tidak kosong.

Padahal ada kakak laki-laki Junkyu.

Haruto menciumnya bahkan sampai Junkyu kehabisan napas dan hampir menjatuhkan piring makan kesayangan ibunya dan hampir Jaehyun melihatnya.

Sebenarnya tak apa juga karena mereka sudah menikah tapi orang gila mana yang mau di kelihatan orang kalau sedang berciuman ?

Hanya orang sinting.

"Kalo aja semalem kak Jaehyun liat, gimana reaksi nya ?" Haruto melipat tangannya didada lalu membuat pose berpikir membuat Junkyu menoyor pelan kepala Haruto.

"Jangan aneh-aneh deh Haruto."

"Kan aku cuma nanya."

.

.

.

Hai akhirnyaa aku up Chapter pertama jugaa.

Karena komen kalian di prolog kemarin aku memutuskan untuk membuat book ini MPreg.

Yeaay.

Untuk memasukan keluarga Cemara, di tunggu saja yaa sampai akhir book.

Hehe

Dan aku menerima kritik dan saran jugaa :)

Jangan lupa vote dan komen

Terimakasih

<3

<3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Nikah Muda Harukyu ver [END]Where stories live. Discover now