Chapter 3 -Love is coming-

352 23 0
                                    

(YN)

"Mau apa dia memanggilku? Apa belum cukup dia selalu menghina dan berfikiran negatif tentang ku? Sukur sukur aku menolong nya tadi" ucapku dalam hati

Aku pun berjalan ke arah nya lalu menatapnya serius sambil menaikan sebelah alis ku

"Apa?"

"Apa kau tega meninggalkan ku sendirian?" jawabnya singkat

"Hhhfft baiklah" balasku

Aku tak mengerti apa yang ada didalam fikiran nya tapi dia sangat menjengkelkan, setelah aku berjalan sambil membopongnya, kami berdua pun telah sampai di depan pintu gerbang sekolah. Ku lihat ia meroggoh kantung celana nya untuk mengambil sesuatu lalu aku melihat ia mengeluarkan ponsel nya dan menelefon seseorang

"Halo cepat kau kesini, aku sudah pulang." ucapnya singkat lalu mengakhiri perbincangan nya dan menutup ponsel berwarna hitam milik nya itu.

Tak lama kemudian sebuah mobil besar dan sangat mewah sudah berhenti dihadapan kami berdua. Aku pun terdiam dan tidak menyangka bahwa mobil itu adalah milik harry yang didalamnya sudah ada sopir pribadi nya itu.

"Kau masuk, cepat ikut aku" pintanya sambil menarik tangan ku

"Ehhh ada apa ini, aku mau dibawa kemana?"

"Sudah masuk saja cepat! Jangan membantah"

"Aahhh tolong aku diculik! Tolonnngg!" ucap ku sambil mengetuk ngetuk kaca mobil harry

"Bodoh! Aku tidak akan menculikmu, lagi pula jika aku menculiknya pasti tidak akan ada satu orang pun yang membelimu haha" ucapnya sambil tertawa mengejek dan ku lihat supir pribadinya itu pun juga ikut tersenyum

Sangat memalukan! Aku tak tau harus berbuat apa, yang ku lakukan hanya menggigit bagian bawah bibir ku dan memainkan jari jari ku sendiri.

Tak lama kemudian mobil yang kami tumpangi telah sampai di depan gerbang sebuah rumah. Setelah sang sopir membunyikan sebuah klakson terbuka lah gerbang itu secara otomatis, aku hanya terdiam takjub melihatnya tak akan aku biarkan mataku untuk berkedip dan akan mengabadikan nya didalam memori otak ku. "The biggest house i've ever seen" ucapku dalam hati.

Setelah membuka pintu mobil aku berjalan terlebih dahulu tanpa memperdulikan harry, mulutku menganga karena kemewahan rumah milik Harry ini! IYA! MILIK HARRY EDWARD STYLES! OH GOD ARE YOU KIDDING ME!!

Terlihat rumah besar milik harry itu berwarna emas, saat aku menyentuh temboknya astaga ini emas sungguhan, aku tak perduli jika harry melihatku lalu berfikir astaga anak ini norak sekali, who cares? Aku tidak perduli mataku hanya terfokuskan dengan rumah besar bertingkat ini yang disetiap dinding nya dilapisi oleh emas dan berlian putih! Sungguh luar biasa!

Harry menyeret tangan tangan ku untuk masuk lalu membisikan kata "jangan norak ya" ucap nya tersenyum sinis

Aku hanya memutar kedua bola mataku sambil menjulurkan lidah ku keluar. Tak perduli haha!

Harry menyuruhku duduk disofa dan dia pun duduk depan ku dengan sofa yang lebih panjang dari sofa yang aku duduki, mataku tidak menatap nya, aku terlalu fokus menatap sekitar ruang tengah ini! Sungguh takjub. di dinding langit atas terlihat desain yang sangat megah dengan lukisan langit langit dan awan awan putih.

"Aku membawa mu kesini karena aku ingin berterima kasih kepadamu karena telah menolongku sebagai ucapan terima kasihku aku akan mengajak mu makan malam dirumah ku ini dan kau tidak boleh monolak"

"Hah? Tapi akuuu..." belum saja aku berbicara tapi dia telah menaruh jari telunjuknya di bibirku.

Aku pun terdiam sesaat dan merasakan jantung ku berdetak sangat kencang dan aku pun merasakan sangat nervous sekali saat melihat mata hijau indah miliknya berada sangat dekat dengan wajah ku. Aku tak tau apa yang terjadi dengan diriku ini. aku hanya terdiam lalu menjauhkan jari telunjuk nya dari bibir ku ini.

"Haha kenapa? Kau gugup?"

"Haaah? Apa? Tidak aku tidak gugup"

"Sebaiknya cepat kau mandi dan ganti pakaian mu itu" ucapnya lagi

"Aku kan tidak membawa baju"

"Masuk lah kedalam kamar kakak ku, ada baju perempuan disana dan kau boleh memakainya"

"Oh" hanya itu yang aku ucapkan sambil bernjak berdiri meninggalkan harry yang masih duduk disofa.

Aku pun berjalan perlahan sambil melihat lihat setiap ruangan yang aku lewati! Sungguh menakjubkan rumah ini terlalu besar untuk ditinggali satu keluarga, bahkan ruang tengah ini bisa untuk dipakirkan puluhan mobil karena sangking besarnya.

Aku pun melangkah maju saat melihat sebuah kamar yang di pintunya terdapat tulisan indah yang bertulis "gemma's room".. Oh pasti ini kamar milik kakak harry, aku pun memenggang gagang pintu lalu masuk ke dalam kamar, sungguh kamar ini sangat besar, kasur berwarna pink yang sangat indah ditambah dengan boneka boneka yang menghiasi bagian tepi kasur dan juga sebuah lemari berwarna putih yang cukup besar dan tinggi. Tak sengaja aku merebahkan sebentar tubuhku diatas kasur milik kakak harry ini. Aku merasakan betapa empuk dan nyaman nya kasur ini berbeda sekali dengan kasurku. Haha.

Setelah menyadari bahwa aku sudah 10 menit dikamar ini, aku pun beralih ke arah lemari pakaian nya dan membuka pintu lemari, dan oh gosh! Banyak sekali baju baju dan dress yang sangat mewah disi i bukan banyak tapi memang semua baju milik kakak harry ini sangat mewah, kemudian mataku tertuju pada sebuah dress indah yang berada di bagian atas lemari, mini dress itu berwarna merah jambu dengan pita hitam yang menghiasi bagian pinggang.

"Haaahh, dress itu sangat tinggi aku tidak dapat mengambilnya" ucapku sambil berfikir bagaiman cara aku bisa mengambil dress indah itu.

Aku pun mengakali nya dengan menggunakan kursi yang berada di tempat make up, saat aku menaiki kursi itu dan sudah memeggang dress nya tiba tiba saja aku tersandung dan hampir jatuh kebawah dan tak kusangka bahwa aku terjatuh tepat diatas tubuh harry, saat ku buka mataku kulihat harry yang sedang menatapku heran

"Berhati hatilah, lantai ini sangat licin" ucapnya guna menasehatiku

Kurasakan nafas hangat saat dia berbicara dan kurasakan aroma tubuhkan yang wangi, aku hanya terdiam saat wajaku dan wajah harry sangat dekat, aku merasakan nafasnya dan aku yakin ia pun merasakan hangatnya nafasku.

Kedua tanganku masih berada diatas dada bidangnya, dan aku pun gugup yang bisa ku lakukan lagi lagi hanya menggigit bagian bawah bibirku.

Tiba tiba sajaaa...

Loved You FirstWhere stories live. Discover now