mereka menikmati cup noodle-nya, ditemani cahaya remang-remang di ruang makan. udah kayak suasana dinner tapi versi tanggal tua, soalnya cuma makan cup noodle.

"sa,"

"hm?" asahi mendongakkan kepalanya saat jaehyuk tiba-tiba memanggilnya.

"ini lo yang nyoretin?" tanya jaehyuk. jarinya menunjuk ke sudut meja makan di dekatnya, yang mempunyai coretan dari tinta hitam membentuk huruf 'J'.

"bukan. dari pindah kesini sudah ada." kata asahi.

"oh." jaehyuk mengangguk mengerti.

asahi mengernyitkan dahinya, karena raut wajah jaehyuk agak berubah— tidak bisa ditebak.

"sa..." jaehyuk agak menggumam. ia menunduk, sok sibuk mengaduk mienya yang sudah tinggal sedikit.

"ya?"

"nggak deh. hahaha," jaehyuk kemudian mendongakkan kepalanya sambil tertawa kecil.

"kenapa...?"

"gak papa."

jaehyuk menyuap lahapan terakhir dan meneguk minumannya, lalu segera beranjak dari tempatnya. wajah asahi terlihat bingung, clueless. namun, ia mengabaikan rasa penasarannya sebentar, dan segera membereskan meja makan.

jaehyuk dan asahi kembali ke ruang tengah setelah perut mereka terisi. jaehyuk mengambil ponselnya dan memainkannya sembari menyandarkan punggungnya ke sofa.

"jae," panggil asahi.

"hm?"

"mau ngomong apa tadi?"

jaehyuk mengalihkan pandangannya pada asahi dan terdiam untuk beberapa detik sebelum ia menggelengkan kepalanya, "nggak, sa."

sama saja, asahi tidak menjawab jawaban.

"mau keluar nggak?" tanya jaehyuk tiba-tiba.

asahi mengerutkan dahinya, "sekarang?"

"ya nanti lah, sa. keluar jam segini lo mau liat apaan? setan?"

"oh..." asahi tersenyum kecil, menyadari kebodohannya sendiri, "boleh. kemana?"

"lo pengen kemana?"

"twelve cafe aja."

jaehyuk tersenyum simpul, "oke."

"jaehyuk nggak tidur?"

"nanti aja, bentar lagi. lo balik gih ke kamar, tidur aja duluan." jaehyuk mengambil remote tv asahi dan mengurangi volumenya, "gue kecilin biar lo gak keganggu."

"jaehyuk juga ke kamar aja kalo mau tidur."

"gak usah sa, gue di sini aja juga enak. gue bisa tidur dimana aja kok."

asahi mengangguk, kemudian langsung masuk ke kamarnya, meninggalkan jaehyuk di ruang tengah.

tapi, tidak lama kemudian asahi kembali dengan membawa dua selimut kecil dan duduk di samping jaehyuk seperti sebelumnya.

"nih." asahi memberikan satu selimutnya untuk jaehyuk.

"eh? thank— lah, lo ngapain?" jaehyuk sedikit terkejut, saat tiba-tiba asahi meletakkan bantal di samping tubuh jaehyuk dan merebahkan dirinya. asahi kemudian membenahkan selimutnya hingga menutupi tubuhnya.

"s–sa... lo kenapa tidur di sini?"

"biar jaehyuk nggak sendirian." balas asahi, lalu memejamkan matanya.

jaehyuk menelan ludahnya, agak merasa tidak enak hati. tapi—

"hm," jaehyuk menyunggingkan senyumnya, "sleep well, sa."

tangan jaehyuk kembali meraih remote tv dan menekan tombol off, lalu mulai mencari posisi yang nyaman untuk merebahkan tubuhnya.

mungkin, jaehyuk juga harus mulai memejamkan matanya, berusaha untuk tidur; sebelum jantungnya yang berdetak kencang membuatnya semakin lama terjaga hingga pagi hari.







\



closer—

closer—

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
error   /   jaesahiWhere stories live. Discover now