12. Indirect Kiss?

3.9K 594 45
                                    

I think we're just gonna have to be secretly
in love with each other and leave it at that.

- Margot, The Royal Tenenbaums

***

"Seseorang datang mencarimu tadi pagi," ucap Kibum saat Renjun baru saja datang dan mengenakan celemek kerjanya.

"Siapa hyung?" Renjun tidak merasa membuat janji dengan siapapun, apa lagi dengan klien.

"Kau ingat gadis berambut pendek teman incaran Yangyang? Dia datang mencarimu," Kibum tersenyum usil sambil menaik-turunkan alisnya, sementara Renjun masih merasa bingung.

"Tapi dia tidak memesan apapun padaku," jawab Renjun heran. Biasanya memang ada pelanggan yang memesan buku yang stoknya telah habis atau belum didatangkan, jika seperti itu maka staff akan mendatanya dan akan mengirim pesan menggunakan fasilitas yang disediakan Jonghyun saat buku yang diinginkan sudah datang. Pelayanan spesial seperti inilah yang membuat toko buku ini memiliki banyak pelanggan tetap.

"Yaa, tentu saja bukan seperti itu," Kibum hanya bisa menghela nafas menatap betapa Renjun sangat tidak peka,"Sudahlah, yang jelas dia bilang akan datang lagi nanti."

"Uh, permisi?" panjang umur, baru saja dibicarakan gadis itu datang memasuki toko dengan senyum lebarnya yang manis,"Aku datang kemari tadi pagi dan tidak bisa menemukan buku yang kucari."

"Yaa, hyung, kau tidak membantunya?" tanya Renjun setengah berbisik pada Kibum.

"Aku masih sibuk tadi jadi aku tidak tahu dia membutuhkan bantuan," kilah Kibum. Ia tahu gadis itu datang hanya untuk mencari Renjun.

"Buku apa yang kau cari?" tanya Renjun kembali pada pelanggan mereka.

"Uh...kalau tidak salah buku Ensiklopedia Memasak Master Moon."

"Hm?" Renjun mengernyitkan alisnya, ia tidak ingat ada buku itu di sini.

Melihat wajah bingung Renjun gadis itu sedikit panik,"Aku melihat Seulgi eonni meletakkan buku itu di rak di ujung sana beberapa waktu yang lalu jadi aku kembali untuk membelinya."

"Jinjja? Ah sayang sekali Seulgi noona sedang libur hari ini. Kajja, aku akan membantumu mencari," ucap Renjun yang kemudian mengikuti gadis itu menuju rak buku yang dimaksud. Kibum hanya menghela nafas sambil menggelengkan kepala, gadis itu sangat cerdik dan Renjun terlalu polos.

"Bagaimana ciri-ciri bukunya?" tanya Renjun sebelum mulai mencari.

"Uh...kalau tidak salah sampulnya berwarna merah dengan foto Master Moon membawa pisau dan spatula."

"Master Moon eh?" gumam Renjun sambil mulai mencari. Tentu saja ia tahu siapa Master Moon, chef legendaris dari Korea Selatan, tapi Renjun tidak tahu ia telah mengeluarkan buku baru. Ia juga tidak merasa mendapati ada buku berjudul seperti itu.

"Apa kau yakin ada di rak ini?" tanya Renjun sambil menyusuri ulang susunan buku-buku di rak tersebut, mencari buku yang dimaksud.

"Kim Hana."

"Hm?" Renjun setengah berbalik dan menatap bingung pada gadis tersebut.

"Namaku Kim Hana."

"Ah, baiklah, Hana-ssi apa kau yakin buku itu ad--"

"Cukup panggil Hana saja, tidak perlu terlalu formal," ucapnya dengan senyum kecil dan Renjun mengangguk paham.

"Uh, baiklah, Hana," ucap Renjun yang membuat Hana tersenyum puas.

A Little Like Fate || NoRenWhere stories live. Discover now