00 ; START

34.2K 2.2K 189
                                    

"Pacaran aja yuk, capek berantem terus"

"OGAH, NAJIS"

.
.
.

Pagi ini gue datang ke sekolah dengan riang gembira, kenapa? gue juga gak tau intinya mood gue lagi happy.

Gue berjalan di kodidor sekolah, banyak siswa yang menyapa gue entah itu adek kelas atu temen seangkatan dan gak lupa gue juga membalas sapaan mereka.

Gak kok, gue bukan murid famous, gue cuma murid biasa tapi karna gue anaknya easy going jadi gue lumayan punya banyak temen dari semua kalangan.

Gue menghentikan langkah gue begitu ada suara nada dering di hp gue.

"Halo Jin, kenapa?" tanya gue kepada Heejin temen sekelas gue di sebrang sana.

"Hari ini gue gak sekolah ya, gue sakit maaf belum bisa kasih surat izin. Tapi nanti gue kasih kok"

"Iya Jin gapapa, gws ya" ucap gue

"Makasih La, eh btw gue mau nyampein pesan katanya hari ini ketua kelas sama wakilnya ada rapat sama OSIS"

"Harus banget apa sama wakilnya? kenapa gak ketua sendiri aja coba" kesel gue begitu mendengar pesan yang di sampaikan oleh Heejin.

Ya masalahnya yang jadi ketua kelas nya itu JIHOON cowok tengil yang sering bikin gue naik darah, dari kelas 10 gue udah gak akur sama dia. Jihoon sering banget gangguin gue mulai dari ngumpetin buku gue, liptint gue, nyangsangin sepatu gue di pohon, masukin uler mainan ke tas gue dan banyak lagi ulah dia yang lainnya. Pokoknya Jihoon itu ngeselin.

Dan bisa bisanya gue jadi wakil dia, gue aja sampe heran kenapa anak anak kelas nyalonin dia sama gue sebagai ketua dan wakil, padahal mereka tau gue gak pernah akur sama Jihoon.

Awalnya sih gue nolak mentah mentah, tapi mereka maksa gue dengan alasan katanya biar gue sama Jihoon gak tom & jerry-an terus, soalnya mereka pusing kalo udah denger gue adu mulut sama Jihoon.

Tapi kenyataannya gue sama dia tetep gak bisa akur dan kayaknya gak akan pernah.

"Ya mana gue tau, orang Jeno bilangnya ketua sama wakil. Dah ya gue tutup telfonnya bye" kata Heejin yang memutus sambungan telfon terlebih dahulu.

Btw Jeno itu ketua OSIS sekaligus pacarnya Heejin.

Gue menghela nafas kasar, lalu kembali berjalan menuju ke kelas gue lebih tepatnya kelas 12 IPA 2.

Kelas yang paling famous di kalangan para guru dan sering jadi bahan gibahan seantero sekolah, iya karna kelas gue paling chaotic dari kelas yang lainnya.

Sesampainya di kelas gue berjalan menghampiri bangku gue, masih belum ada siapapun. Masih terlalu pagi untuk anak kelas gue yang datengnya suka mepet bel masuk.

Dan kebetulan hari ini gue kebagian piket, daripada gabut juga nungguin mereka mending gue piket.

Ya emang udah tugas gue juga sih.

Gue memilih untuk ngepel lantai koridor, pas gue lagi ngepel tiba tiba ada tapak jejak sepatu di lantai yang baru aja gue pel, begitu gue melihat siapa pelakunya ternyata tidak lain dan tidak bukan adalah JIHOON.

"Sorry, sengaja" katanya santai.

Gue yang kesel lalu membanting gagang pel dengan keras begitu dia ngelewat di depan gue.

"ASU, KAGET ANYING" katanya sambil memegang dada.

Gue berkacak pinggang sambil menatap horor ke arah dia.

"Kenapa si? kesurupan?" tanya Jihoon dengan muka dongonya.

"Bersihin" ucap gue gak terima lantai yang udah bersih jadi kotor lagi gara gara tapak sepatunya Jihoon.

"Dih, kan elo yang piket kenapa gue yang di suruh" katanya.

Gue berdecak kesal "GUE CAPE YA NGEPEL, TERUS SEENAK JIDAT LO INJEK" kata gue dengan penuh amarah.

"GAK MAU" katanya.

"LO TUH SUMPAH YA KALO BUKAN MANUSIA UDAH GUE MUTILASI"

"Mutilasi aja" katanya dengan nada yang meledek.

Gue menghela nafas kasar

"PARK JIHOON...."

"AZELA...."


Jihoon meniru ucapan gue.

"ISH LO TUH YA, BERSIHIN ATAU GUE LAPOR PAK HANBIN" ancam gue.

Bukanya merasa bersalah atau berniat bantuin gue, dia malah gak menghiraukan perkataan gue dan langsung masuk ke dalam kelas.

Sialan, ketua kelas macam apa itu?. Gak bertanggung jawab banget.

Saking keselnya, gue nyamperin Jihoon yang baru duduk di bangkunya dan menelungkupkan wajahnya di meja.

Gue menendang bangku Jihoon sampai si sang empunya itu terbangun "HEH LO MINTA MAAP KEK"

Gak ada respon dari dia.

Emang ya kalo udah urusan sama Jihoon tuh bikin tenaga kekuras semua.

"WOY DENGER GAK"

"IYA IYA GAK USAH TERIAK, TELINGA GUE MASIH NORMAL. IYA GUE TANGGUNG JAWAB"

Lah padahal dia juga teriak

Jihoon tanpa aba aba langsung berdiri lalu memegang kedua pundak gue.

Heh ini mau ngapain dia?

Gue menenggak saliva, karna dia berdiri tepat di hadapan gue dengan jarak yang deket banget. Tapi gak lama kemudian dia menggeser gue ke samping.

"Minggir, ngalangin jalan aja" katanya lalu meninggalkan gue yang masih mematung.

Gue mengerjap ngerjapkan mata gue,

Padahal kan dia bisa keluar ke arah sisi sebelahnya.

.
.
.











Introduce the main cast :

Introduce the main cast :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Park Jihoon

Azela Senjani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Azela Senjani.

Let's Love ; Park Jihoon TREASURE ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang