Tak lama lagi,Johnny harus berangkat kuliah.Johnny melangkah hati hati kedalam kamarnya menuju lemari pakaian yang terletak disamping ranjang.

Johnny tidak tahan untuk tidak menoleh.Jaehyun sangat manis saat tertidur.Rambutnya yang menutupi matanya.Rasanya Johnny ingin membelai kepala Jaehyun,menyibak rambutnya supaya tidak menutupi wajah cantiknya.

Detik berikutnya,johnny tersentak.Dia tidak boleh membiarkan fantasinya terus berkeliaran.Johnny segera membuka lemari pakaiannya dan mengambil acak bajunya.

"John?"Panggil Jaehyun,ternyata terbangun mendengar suara decitan pintu lemari.

Johnny menoleh kaget,tapi segera menenangkan perasaannya dengan memalingkan muka dan membuka kausnya.Jaehyun menatapnya takjub.

"Baju aku semuanya di sini"Johnny menjelaskan sambil melempar kaus kotornya ke sebrang ruangan.

"Oh"Guman Jaehyun sambil duduk bersandar lalu mengawasi Johnny.Johnny merasakan tatapan itu,tapi berusaha sebisa mungkin mengacuhkannya.

Tibatiba Jaehyun terkikik "John,kamu tau gak?kalau ada orang yang masuk sekarang,bisa aja dia salah paham"Johnny menoleh,mencari maksut kata Jaehyun lalu,detik berikutnya paham.

Keadaan Johnny sedang mengganti baju dan Jaehyun sedang duduk di ranjang dengan selimut yang menutupinya,benar-benar seperti adegan kalau mereka baru menghabiskan malam bersama atau apapun itu.

Johnny membuang muka lalu membanting pintu lemari nya."Tidak ada yang akan salah paham."Kata johnny sambil menyambar ranselnya,memasukan buku-buku yang dipilihnya secara acak,lalu berderap keluar kamar.

Jaehyun menatap sedih punggung Johnny yang menghilang dibalik pintu.

Summer breeze

"Aduhh,buku apasih yang kebawa?"guman Johnny kesal setelah sampai dikampus.Ternyata dia membawa novel Dave Pelzer hadiah dari ten setahun lalu.Hadiah ironis,menurut Johnny.Dia benar-benar kesusahan membacanya,bahkan hanya prolognya.

"Berat-beratin aja".Guman Johnny sambil memasukan kembali kedalam tas ransel.Johnny menundukkan kepala lalu,memegangnya dengan kedua tangan.Kepalanya berdenyut dengan hebat memikirkan kejadian tadi Pagi.

Wajah jaehyun begitu cantik,bahkan saat baru bangun tidur.Johnny tidak mengira Jaehyun akan menjadi seperti itu dalam tempo 10 tahun.

Dulu,Jaehyun sangat culun dengan dua gigi besarnya didepan dan rambut yang terpotong tidak begitu rapih.Johnny hampir tertawa kalau tidak mengingat sosok itu ada dirumahnya.Semua ini terasa seperti keajaiban.Johnny tidak pernah mengharapkan kedatangannya lagi,semenjak dia menyerah menunggu selama sepuluh tahun.

"John?kamu kenapa?sakit"Tanya ten yang datang tiba tiba.Johnny mendongakkan kepalanya.Johnny menggeleng tanpa melihat kearah ten,Sudah cukup parah sakit kepalanya,tidak perlu ditambah lagi dengan kehadiran ten.

Ten menatap johnny yang tidak bergeming,menghela nafas lalu,duduk disebelahnya. "Kamu masih marah john?"tanya ten sambil menatap johnny lekat lekat.

Johnny tak membalasnya."Udah deh..lu jangan deket-deket gw lagi.Terakhir lu deket sama gw,gw udah mukul banyak orang"kata johnny ketus,tanpa mempedulikan mata ten yang terbelak.

"Apa?kamu diserang orang lagi tae?kapan?dimana?sama siapa?"tanyanya histeris.

Johnny menatapnya sebal."lu enggak usah tau,pura-pura gak tau deh.Lu tau kan,fans lu yang cinta mati sama lu itu paling nggak bisa kalah"Ten terpekur.Taeyong,Pasti anak itu.Dia terus mengejar-ngejar ten sejak mereka putus dan tau bahwa ten pacaran sama youngho.

Taeyong menolak menyerah saat tau.Ten sudah putus sama youngho malah menyukai johnny."Johnny,apa salah aku kalau dia suka sama aku?Emangnya aku mau?Aku juga nggak mau john!"Sahut ten.Johnny terdiam

Memang bukan salah Ten.Tapi johnny sudah terlanjur mengangapnya seperti itu.

Kalau saja dulu ten tidak memilih youngho,taeyong tidak merasa tersaingi,tidak akan begini jadinya.

Johnny meyakini ini sebuah karma."Lu tau?ada satu hal yang bikin kejadian itu nggak bisa terulang lagi.Lu jauh jauh dari gw"kata johnny dingin,lalu pergi meninggalkan ten.

Summer breeze

Youngho memasukan bolanya kedalam loker sambil bersiul.Hari ini dia tidak akan latihan.Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk membolos latihan sesering mungkin selama jaehyun di seoul.Youngho tidak ingin membuang waktu sedetikpun.

Sudah cukup lama waktu terbuang,dan sekarang,youngho ingin menebusnya.

"Youngho!nanti jam tiga ya"Seru Sehun,teman setimnya.

"Wah,sorry,gw gk bisa"kata youngho,gagal menyembunyikan senyum lebarnya."Ntar-ntar gw juga bakal jarang latihan,ada hal penting."

Sehun menyiritkan dahi."Lu bercanda kan?bentar lagi ada turnamen!Lu mau tempat lu di gantiin sama taeyong?"

"Masa bodo"Tukas youngho sambil menutup lokernya.

"Masih banyak turnamen lain.Yang ini,gw udah nunggu selama sepuluh tahun.Gw gk bakal ninggalin dia cuman gegera turnamen."

"Apaan sih?sampe lu bisa nyerahin posisi lo ke taeyong?"

"Seseorang"Youngho kembali tersenyum membayangkan Jaehyun."Seseorang yang lebih berharga dari apapun didunia ini,bahkan mendali MVP."

Sehun hanya meng geleng-geleng kkepalanya menatap youngho yang sekarang menerawang jauh dengan ekspresi bahagia.

TBC

Bintangnya kakak:>

Summer Breeze [SJN Ver.]Where stories live. Discover now