Friday Night Series 02

Start from the beginning
                                    

"Renjun-ah, kau tidak tidur? Ini sudah malam. Jangan tidur terlalu larut." Kata Son Seungwan, perawat anestesi paling cantik dan baik hati di rumah sakit itu dengan ramah.




"Ah, perawat Son tidur duluan saja. Aku masih lama. Besok aku akan ujian dengan dokter Seo." Ucap Renjun dengan senyum.



Perawat Son tentu tahu siapa itu dokter Seo. Dokter yang sangat cerewet dan galak. Belum lagi, cara bicaranya yang seperti orang kumur-kumur tentu akan membuat para koasisten yang akan ujian dengan dokter Seo itu semakin kesulitan dibuatnya.


Akhirnya, ia hanya tersenyum sembari mengusak puncak kepala Renjun dengan penuh sayang, "Baiklah kalau begitu. Aku tidur lebih dulu ya? Semangat belajarnya, Renjunie."



Renjun mengangguk dan mengangkat kedua sudut bibirnya ke atas, tersenyum sembari menjawab, "Terimakasih, perawat Son!"






👁👁





Sekarang, jam pada dinding ruangan koas tersebut menujukkan pukul satu dini hari.

Diliriknya sekilas ke arah luar, beberapa lampu diruangan sudah dimatikan. Para perawat juga sudah tidur didalam ruangannya. Intinya, ruangan telah sepi pada saat itu. Hanya didepan ruangan operasi yang lampunya masih menyala.


Renjun merapikan buku catatan yang ia baca, mengambil ponsel beserta earphone miliknya lalu beranjak keluar ruangan koas menuju ke depan ruangan operasi.





Srekk ..




Didudukkan lah bokongnya pada lantai didepan ruangan operasi. Kemudian mulai menyamankan posisi sembari melanjutkan hapalan materi yang ada pada buku catatan miliknya.




Pip ... pip ...  pip ...

Renjun tersentak didalam keheningan malam tersebut kala mendengar sebuah suara yang ia yakini bukan hanya sekedar halusinasinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Renjun tersentak didalam keheningan malam tersebut kala mendengar sebuah suara yang ia yakini bukan hanya sekedar halusinasinya.

Ia melirik sekitar. Masih sepi dan tidak ada siapapun disana kecuali dirinya. Suara tersebut sempat hilang beberapa menit.

Tidak mau ambil pusing, ia pun menyelipkan earphone berwarna putih pada kedua telinganya, membuka galeri musik dan memutar sebuah lagu ballad dari salah satu soloist favoritnya, Kim Doyoung.

Entahlah, Renjun yakin volume pada lagu yang ia putar sudah cukup keras. Dalam kesunyian seperti ini, harusnya sudah mampu meredam suara-suara lain yang ada di sekitarnya.

hyuckren playlist ✔️Where stories live. Discover now