Forevermore ||| Kevin Sanjaya √√√

61

------------------

"Mas. Sherin itu siapanya Kevin sih? Kevin punya mantan berapa banyak?"

Rian melirik Aurora sekilas, dan kembali fokus mengajak Milla bermain. Setiap hari sebelum berangkat, Rian selalu menyempatkan diri untuk bermain sejenak dengan putrinya. Seperti sekarang, Rian sedang memangku Milla sambil memegangi boneka favorit Milla.

"Mas...."

Rian melirik lagi lalu menghela nafasnya pelan. "Hubungan Kevin dan Sherin gak berlangsung lama, karena menurut Kevin, Sherin banyak drama, dia gak kuat. Bisa dibilang dia mantan yang paling Kevin sesali, tapi keliatannya bagi Sherin sebaliknya" jelas Rian.

"Wah psikopat tuh perempuan, bikin heboh sosmed coba mas"

Rian mengangguk. "Kevin pasti frustasi banget hadepin dia lagi. Tapi mas juga gak ngerti kenapa dia bisa berurusan lagi sama Sherin"

"Dia gak cerita emang?"

Rian menggeleng. "Nggak. Mas juga gatau tiba tiba udah heboh aja di sosmed"

"Badai dalam rumah tangga itu selalu ada ya mas? Kemarin kemarin kita yang di uji, sekarang giliran mereka"

"Aku percaya mereka bisa melewati semua dengan baik, kaya kita" ujar Rian sambil tersenyum.

"Mas. Udah mainnya sama Milla, jam berapa ini. Nanti kamu telat ke pelatnas"

"Oh iya"

--------------

Setelah mengerjakan pekerjaan rumah dan memastikan Milla tidur siang dengan nyaman di box bayi nya, Aurora memutuskan bersantai sejenak. Menyenderkan tubuhnya di headboard kasur dan menyalakan tv yang ada di kamar.

Gossip tak sedap menghampiri keluarga salah satu atlet badminton kebanggaan Indonesia. Kevin Sanjaya Sukamuljo- Kevin menikah dengan perempuan pilihan hatinya sejak empat tahun lalu, sudah di karunia 3 anak kembar, kehidupan keluarga mereka terlihat harmonis sampai beberapa hari belakangan terdapat postingan yang menyiratkan ada sesuatu antara Kevin dan salah satu mantan kekasih nya di masa lalu.

Namun semua masih spekulasi, karena sampai saat ini pihak Kevin pun masih belum bisa dihubungi.

"Apa apaan sampai masuk infotainment gini. CK. Emang atlet rasa seleb Kevin tuh. Tapi gimana sama Jingga sekarang. Apa dia baik baik aja? Pesan gue belum di bales. Di grup juga gak muncul. Apa perlu di samperin ke rumah?"

Suara bel rumah nya berbunyi. Namun Aurora memilih untuk tetap di kamar dan membiarkan ART nya yang membuka pintu.

Tak lama pintu kamarnya di ketuk. Aurora pun bangkit dan membuka pintunya.

"Ada mas Dimas Dateng Bu"

"Oh oke. Makasih bi"

Aurora pun segera menemui kakak sepupunya yang sudah ada di ruang tamu.

"Mas... Ada apa? Tumben main gak bilang bilang"

Dimas menunjukkan map yang dia bawa pada Aurora. "Baca ini Ra"

Aurora membaca lembar depan map tersebut yang terdapat logo rumah sakit.

"Siapa yang sakit"

"Baca dan nanti gue jelasin"

Aurora menuruti Dimas dan segera membuka map tersebut dan mulai membaca berkas yang ada di dalamnya.
Mata Aurora membaca satu persatu baris dengan teliti. Alisnya terangkat, lalu dia menatap Dimas.

"Ini. Laporan kesehatan Jingga?"

Dimas mengangguk. "Lo tau gue lagi ambil program magister kedokteran? Gue dapet berkas ini dari senior gue, dia minta gue pelajarin kasus ini, dan gue jelas kaget liat siapa nama pasiennya"