"I'm worried about one thing."

"Apa?"

"Permintaan papah."

Seungwoo memutar badannya.

Memberi atensi penuh ke arah si lawan bicara yang tampak mood-nya sedang tidak baik di hari pertamanya kembali bekerja.

"Papah minta saya baikan sama mami. Tapi kayanya saya ga bisa."

"Bukannya kamu bilang kalian udah akur?"

Arin menggeleng. "Belum dok. Mami melakukan sesuatu yang bikin saya takut sampai sekarang."

Seungwoo gatau apa yang terjadi dengan Arin sampai wanita itu punya trauma dengan ibu tirinya itu. Pria itu meraih sebelah tangan Arin lalu diusapnya pelan.

"Mami itu tipikal ibu tiri yang perfeksionis. Beliau sifatnya hampir mirip kaya papah, sebelas dua belas. Ingin anaknya jadi orang hebat, sesuai rencana mereka."

"Sampai Rian lahir waktu saya umur sebelas tahun, mami berhenti ganggu saya dan mulai berulah ke anaknya sendiri."

"Tapi mami benar-benar berubah setelah Rian coba bunuh diri waktu itu, dok. Mami berhenti untuk ambisius dan jadi orang tua tipe pendukung."

Seungwoo bisa melihat kilat kesedihan di netra si kekasih. Sekarang tangannya berubah menggenggam, memberi kekuatan yang tak kasat mata.

"Bodohnya saya malah ikutan coba bundir kaya Rian. Kalo dipikir lagi, keliatan banget saya masih belum dewasa." Jelas Arin yang tampaknya jadi sesi terakhir dari cerita panjangnya.

Arin menghela nafas panjang yang berujung hening kemudian.

"Iri itu wajar, Rin. Apalagi di posisi kamu sekarang. Tapi saya lega kamu masih bisa menguatkan diri supaya ga jadi menyakiti diri kamu sendiri. Yang waktu itu saya pergoki-"

Seungwoo ga akan pernah lupa tentang yang satu itu.

Mungkin sepanjang hidupnya dia sering liat ada berita orang depresi lalu bunuh diri, tapi ga pernah membayangkan kalo akan menemui salah satu dari sekian banyak korban depresi.

Seungwoo masih ingat waktu itu dia mencoba tetap tenang meskipun hatinya bergetar, cemas kalo Arin masih punya niat untuk mengakhiri hidupnya.

"Jadi, soal permintaan papah kamu, kamu mau gimana? Rencana kamu apa?"

Menggiring Arin untuk mencari jalan keluar mungkin adalah cara terbaik menurut Seungwoo untuk membantu wanita itu.

Dia ga pernah punya pengalaman merasa tertekan oleh seseorang sampai lukanya membekas. Jadi dia ga tau solusi terbaik apa untuk masalah ini.

Arin masih diam beberapa saat.

"Mau coba ngobrol baik-baik sama mami kamu?" Tanya Seungwoo.

"Kayanya saya ga bisa dok. Liat mata mami aja saya ga kuat."

Seungwoo heran, sebesar itu kah pengaruh ibu tirinya, sampai Arin ga bisa melihat sosok beliau?

Padahal kalau dari segi penampilannya, bu Choi terlihat lebih tenang dibanding istri-istri jenderal pada umumnya. But, don't judge the book by the cover.

"Mungkin memang kamu butuh waktu buat yang satu itu. Tapi papah kamu pasti betul-betul ingin kamu akur sama mami kamu, karena kebebasan hidup kamu yang jadi jaminan."

Arin masih abu-abu. Dia sepenuhnya setuju dengan Seungwoo, kalo dia masih butuh banyak waktu untuk memikirkan hal itu hingga matang.

Waktu dia dirawat kemarin, mungkin mami memang jadi lunak ke dia, bahkan rela menunggui dan merawat Arin sampai dia diperbolehkan pulang. Tapi bukan berarti Arin bisa membuka hati untuk ibu tirinya itu.

Ddrrtt ddrrtt ddrrtt

"Bentar dok."

Seungwoo mempersilakan Arin menerima panggilannya. Menunggu si wanita usai dengan urusannya, dia mengirim beberapa pesan ke anaknya untuk menunggu di rumah sedikit lebih lama.

"Dok, saya harus balik sekarang."

"Kamu ga pulang?"

"Saya tidur di kamar jaga. Sekalian minta tolong Mingyu buat tesis."

Pria itu mengangguk. "Jangan kebanyakan pikiran ya. Istirahat kalo udah capek."

"Ya dok." Jawab Arin terburu-buru sambil melepas sabuk pengamannya.

"Eh, sebentar Rin."

Arin berbalik begitu Seungwoo menahan lengannya. Tak curiga apa yang akan dilakukan pria itu.

Namun dia tercekat saat Seungwoo memberi kecupan singkat di bibirnya. Netranya mengerjap beberapa kali karena tiba-tiba ada sensasi aneh yang menjalari sekujur tubuhnya.

"One second of my happiness. Kasih tau saya apa yang bikin kamu bahagia dalam satu detik, biar saya kabulkan. Dah sana, balik. Semangat ya."






akhgsjdfkdjdlsbfkd
tolong kasih tau kalo part ini ga jelas >.<

After | Han Seungwoo ✔Where stories live. Discover now