Red Punch yang lebih kuat dari sebelumnya berhasil mendorong Irreguler satu langkah kebelakang, meski Baam berhasil menahan serangan di saat-saat terakhir. Ran dan Nobic tidak memberinya jeda, kembali menyeret Baam dalam pertarungan.

Khun yang lebih muda bergerak menjauh memeberi ruang, tombak petir seukuran lima kali ukuran tubuhnya, membentang di tangan kanan, 'Maschenny Spear...Lightning,' terlihat terlalu akrab, Baam diingatkan kembali pada pertarungannya dengan putri Maschenny. tombak itu di lempar kearah Baam dengan kecepatan tinggi, sulit bagi reguler dengan tingkat yang lebih tinggi dari B untuk menghadapi Shinshu seperti ini secara langsung, terutama dalam jarak dekat dan akurasi yang baik. Tapi bagi Baam hanya perlu dua jari untuk menghentikan laju Spear dan memasukkannya ke penyimpanan di tubuhnya.

Ran terdiam tidak dapat mempercayai penglihatannya, tombak Shinshu itu lenyap tanpa bekas, seakan tidak pernah ada disana sebelumnya, Slayer FUG masih berdiri di tempatnya tanpa luka, bahkan goresan.

Nobic bangkit dari tanah di dekat Baam, mengeluarkan seluruh tenaga terakhir yang dia miliki, namun seperti yang sudah di perkirakan Baam berhasil menghindar di detik-detik terakhir. Pukulan menghantam tanah dan membuat lubang, Irreguler melompat dan menjadikan bahu Nobic sebagai pijakan kemudian tanpa aba-aba berputar dan menendang pria yang lebih besar hingga terpental kearah Ran, keduanya terlempar ke belakang.

"Sial, Aku tidak mau lagi..." Nobic mengeluh.

"Berisik, pergi kau" Ran menendang Nobic yang menghimpitnya, merasa sia-sia untuk melanjutkan perlawanan, terlabih waktu lima menit sudah berakhir dan tubuh Ran tidak dapat bergerak.

"Baam" suara Khun yang lebih tua terdengar dari balik mereka, Light Bearer berjalan kearah ketiganya dengan tangan bersilang di dada.

"Bagaimana latihannya?" Khun bertanya sambil melirik dua sosok tubuh yang terlentang di tanah tanpa tanda-tanda keinginan untuk bangkit.

Baam tersenyum pada Khun, "mereka cukup baik...sejauh ini." Ran hampir mencibir, bagian mana yang cukup baik? Tidak ada satu pukulanpun yang mengenai
Slayer.

Alis Khun melengkung tidak yakin, namun tidak berniat mengejar masalah itu lebih lanjut, tidak ingin mengekspos kelemahan saudaranya tepat di wajah bocah itu sendiri. Lagi pula Baam sepertinya tau cara mengatasi mereka.

"Apa latihannya telah selesai? Jam makan siang sebentar lagi" si biru melirik jam pada poket, Baam mengangguk dan mengikuti Khun yang berjalan lebih dulu. Nobic bangkit setelahnya dengan menggendong Ran dibahunya seperti karung.

Ruang makan dipenuhi dengan hidangan, Dan membantu menyiapkan piring sementara Gentyang menuang makanan,. Tim asam manis sudah sampai terlebih dahulu, keadaan mereka tidak jauh lebih baik dari Ran dan Nobic, Baam bahkan dapat mencium bau manusia terbakar dari suatu tempat.

Khun mengambil kursi yang di bukakan Baam untuknya, sementara Brunette duduk di sampingnya seperti biasa.

"Aku pikir kita perlu berbelanja" Khun menoleh pada Irreguler, Baam menatap balik, "hari ini?"

"Tidak, bagaimana dengan hari Sabtu?"

"Mn, baik"

"Pusat perbelanjaan agak jauh dari sini, ada restoran bagus di dekat mall"

Baam tersenyum, "kalau begitu ini harus jadi traktiranku"

Khun bersenandung "tentu"

XOXO

Air shower di kamar mandi menderu dengan keras, Khun yang baru saja tiba di kamarnya memutuskan untuk duduk di atas ranjang sambil menunggu giliran. Bajunya lengket dengan keringat setelah latihan fisik beberapa menit lalu, rambutnya lepek dan merasa gerah, satu-satunya yang dia inginkan saat ini hanya menghidupkan air hangat dan berendam hingga tubuhnya lebih segar.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 23, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[BL] Improvement [BaamxKhun]Where stories live. Discover now