Ajun yang baru datang sendirian, langsung ikur bergabung disamping Doyyeng.

"Eh mantan, makin cantik aja." Godanya santai.

"Receh lo, sok roman picisan."
Sembur Doyyeng ketus.

"Duh mantan, sensian amat kek pantat bayi." Kekehan Ajun mengudara.

"Serah lo, najis gue ngobrol sama M-A-N-T-A-N dibaca Mantan."

"Lo tau ngak, apa kepanjangan dari najis itu apaan?"

"Apaan memang? Gak jelas banget deh!"

"Najis, najaun jauh ingat selalu."
Goda Ajun sambil menaik turunkan alisnya. *Walaupun jauh ingat selalu.

"Udah udah, lo berdua balikan aja. Cocok banget guys." Riuh Cika di tengah tengah aktivitas makanya.

"Balikan, dih ogah!"

"Sama, gue juga."

"Sama apaan?"

"Mau balikan lagi sama lo, tapi bo'ong hahaha."

"Ihh, Ajun please deh jangan ganggu good mood gue."

Baik Cika mapun diriku hanya bisa tersenyum tìpis. Mereka ini memang pasangan yang unik, ada maupun tidaknya hubungan berlandaskan cinta yang terdahulu. Keduanya kadangpun nampak care kepada satu sama lain. Mungkin, masih ada something yang masih tertinggal di hati kèduanya.

"Una, lo dipanggil ke ruangan dekan tuh." Aku menoleh sambil mengangguk tipis.

"Ok, thanks ya infonya."

"Tuh 'kan, pasti mau diomelin sama dekan."

Sayup sayup aku bisa mendengar para cuitan tentangga +62 kembali mengudara. Aku tak mau ambil pusing, aku lebih memilih beranjak sambil tersenyum tipis.

"Gue duluan ya guys." Pamitku sambil berlalu.

Sepanjang jalan menuju ruang dekan, aku terus berpikir. Mungkin ada benarnya juga, aku akan ditegur karena scandal-ku dengan Afka. Bagaimanapun juga, gosip tentang go publicnya hubungan kami cukup menjadi topik hangat hari ini.

Tapi, apapun nanti hasilnya yang aku dapatkan. Aku cuma minta di pertebal keyakinan dan kesabaran ya-Rabb.

🏡🏡🏡

"Silahkan duduk Aruna!"

"I-iya pak." Cicitku kecil.

"Jadi, apa kalian tahu apa tujuan saya memanggil kalian kemari?" Tanya beliau to the point.

Beliau memang selalu nampak berkharisma, di usia yang sudah tidak muda lagi. Dengar dengar, beliau juga sudah memiliki dua orang cucu dari putra tunggalnya.

"T-tidak pak."

Sengaja, aku memilih duduk jauh dari tempat Afka kini. Aku rasa, berdekatan denganya hanya akan memperkeruh suasana nantinya.

"Kenapa tegang begini, apa kalian merasa melakukan kesalahan. Sehingga saya memanggil kalian?"
Pak Andrez kembali bersuara.

Ya tuhan, masa diriku akan di Drop out hanya karena scandal hubunganku dengan salah satu dosen disini. Tidak, aku tidak akan terima jika di drop out begitu saja ketika mendekati detik detik kelulusan.

"Ada apa ini sebenarnya paman?"
Tanya Afka to the point.

"Paman?!" Batinku bingung.

Pak Andrez nampak mengulas senyumnya, sambil menatap kami secara bergantian.

"Aruna?"

"I-iya pak?"

My Mysterious Dosgan : Dosen Ganteng (Lengkap)Where stories live. Discover now